instropeksi_diri_400x400.png (400×400)

Alkisah, ada seekor burung hantu yang menempuh perjalanan siang dan malam untuk pindah ke hutan lain.

Dalam perjalanan panjang ini,ia bertemu dengan seekor burung perkutut. Si Perkutut heran melihat burung yang begitu tergesa-gesa. Katanya, “Hai, Burung Hantu! Anda hendak kemana?”
Burung hantu berputar sejenak di angkasa, lalu menjawab, ”Aiih! Terlalu sulit untuk bergaul dengan para tetangga daerah ini. Anda kan tahu, saya memiliki bakat bernyanyi, jika malam tiba, saya sangat suka bersenandung. Tapi, yah… sepertinya mereka semua tidak suka mendengar suara saya. Apa boleh buat? Lebih baik saya meninggalkan tempat ini dan pindah ke hutan lain!”
Mendengar hal ini, burung perkutut berkata, ”Burung Hantu, Anda kan telah tinggal di sini puluhan tahun lamanya. Semua tetangga kiri dan kanan telah mengenal Anda. Mengapa harus pindah ke tempat asing..?”
Perkutut melanjutkan, “Menurut saya, lebih baik Anda ubah sedikit nada suara nyanyian Anda. Para tetangga pasti akan menyukainya. Jika tidak begitu, kemana pun Anda pergi, sama saja. Anda akan tetap tidak disukai.”
Mendengar penuturan burung perkutut, dengan malu burung hantu menundukkan kepalanya. Tak lama, ia terlihat terbang kembali menuju rumahnya di hutan Lama.
Sahabat luar biasa,
Jika Anda kerap kali mengalami perselisihan dengan orang-orang di sekitar atau merasa rekan/teman sering mempersulit diri Anda, sebaiknya Anda mencoba mengoreksi diri sendiri—bukannya selalu menyalahkan orang lain.
Apabila kita selalu melemparkan semua kesalahan pada lingkungan sekitar serta tidak mau merenungi diri sendiri, maka sama halnya dengan si burung hantu. Ke mana pun kita pergi, tidak akan pernah disukai...
Semoga bisa menjadi bahan perenungan.
Gusti mberkahi.
Bahagia-itu.jpg (800×533)

Tahukah Anda kalau sikap kita bisa membuat diri kita lebih bahagia? Bahkan, sekadar duduk benar dengan posisi tegak bisa memunculkan perasaan gembira dari dalam diri. Itulah yang dikatakan Michael Mercer, seorang psikolog dari Barrington, Ill. Mercer adalah penulis Spontaneous Optimism: Proven Strategies for Health, Prosperity & Happiness. Menurutnya, menjaga sikap yang baik merupakan salah satu dari lima teknik untuk memunculkan perasaan bahagia dalam diri. Berikut hal-hal yang bisa kita lakukan:
1. Berdiri dengan sikap badan tegak dan melangkah penuh percaya diri. Berjalan dengan mencodongkan bahu agak ke belakang, kepala tegak dan mengarah lurus ke depan, dan melangkah dengan langkah mantap akan memancarkan rasa percaya diri dan positif.
2. Berbicara dengan suara riang. Cara terpasti untuk membangkitkan semangat adalah dengan menggunakan suara riang. Dengan kata lain, jika kita kedengaran bahagia, kita akan bahagia.
3. Memakai kata-kata positif. Kata-kata negatif dan mengganggu menjadi trademark orang-orang pesimis. Misalnya, seorang pesimis akan berkata, "Saya punya masalah," tapi orang optimis akan mengubahnya menjadi, "Saya berpeluang melakukan yang lebih baik di lain kesempatan."
4. Memiliki sikap positif. Metode utama untuk menjadi seorang optimistis adalah dengan berkonsentrasi pada solusi, bukannya masalah. Cara itu mencegah kita untuk berkeluh kesah dan menyalahkan, serta fokus ke cara memperbaiki keadaan. Ketika kita sedang mencemaskan sesuatu, berfokuslah pada ungkapan ini: Untuk setiap masalah, pasti ada solusinya.
5. Menjadi teladan. Ada pepatah lama berbunyi, "Apa yang ditabur, itulah yang dituai". Jadi, ingatlah selalu ketika kita menolong orang lain, kita juga menolong diri sendiri.
Semangat Mencoba, Gusti mberkahi.
Teori+Evaluasi.jpg (320×211)

Tanpa terasa, tahun 2015 sudah hampir berakhir. Sejauh ini apakah Anda sudah menciptakan banyak kemajuan untuk mewujudkan beberapa resolusi yang sudah Anda tetapkan untuk tahun ini? Jika Anda merasa belum melakukan kemajuan positif, maka sekaranglah saat yang tepat untuk berhenti sejenak dan melakukan evaluasi.
Evaluasi penting supaya Anda menjadi lebih memahami tujuan sekaligus tantangan, memperbaiki kekurangan, dan memikirkan tindakan yang lebih efektif. Berikut ini saya sampaikan beberapa tahap yang perlu kita lakukan saat ini, agar kita tidak hanya mampu memenuhi resolusi 2016 tetapi juga mampu menjadi sosok yang lebih baik.
1. Evaluasi diri
Evaluasi diri dimulai dengan mengoreksi tujuan dan target Anda tahun ini. Anda juga perlu mengoreksi seberapa efektif langkah-langkah Anda untuk mencapai tujuan harian, bulanan, dan tahunan.
Evaluasi kegiatan Anda setiap malam sebelum tidur. Langkah ini akan membantu Anda memenuhi target harian dan secara cepat melakukan perbaikan jika Anda melakukan kelalaian. Jika target harian selalu tercapai, tentu akan berimbas positif terhadap pencapaian rencana tahunan Anda.
2. Evaluasi visi
Setelah Anda melakukan evaluasi harian, saatnya untuk kembali mengevaluasi visi.Coba evaluasi apakah visi Anda layak, memungkinkan untuk dicapai, dan menjadikan Anda lebih baik? Pertanyaan tersebut menjadi alat untuk pemahaman dan perbaikan diri serta memastikan apakah langkah Anda tepat dan efektif.
3. Menyesuaikan rencana pencapaian tujuan
Setelah mengevaluasi visi, sampailah kita pada tahap mengevaluasi tujuan. Pada tahap ini, bukalah diri untuk merevisi tujuan lama dan menggantinya dengan tujuan-tujuan baru. Tulislah tujuan Anda secara terperinci dan jelas, lengkap dengan target waktu pencapaian. Catatan yang jelas dan terperinci, akan membuat pikiran Anda lebih kreatif untuk mewujudkan tujuan sesuai jadwal waktu yang Anda tetapkan.
4. Belajar dari orang-orang sukses
Pada tahap ini, selain melaksanakan langkah-langkah perubahan, sebaiknya Anda aktif bergaul dengan orang-orang yang sudah sukses, belajar, dan mengadopsi langkah serta pemikiran mereka. Misalnya aktif mengikuti organisasi orang-orang sukses, mengikuti seminar, membaca biografi tokoh-tokoh teladan dan sukses seperti Henry Ford, Colonel Sanders, dan lain sebagainya. Ketika Anda membiasakan diri setiap hari melakukan hal-hal yang dilakukan para tokoh teladan atau orang-orang sukses tersebut, secara tidak langsung Anda pun sedang membangun keberhasilan.
5. Menghadapi tantangan      
Tahap evaluasi berikutnya adalah mengatisipasi tantangan yang kemungkinan Anda hadapi. Perencanaan yang matang untuk mengantisipasi tantangan, akan sangat membantu Anda melewati bermacam kesulitan.
6. Melakukan tindakan
Setelah Anda melewati seluruh tahap evaluasi tersebut, tiba saat untuk melakukan tindakan nyata. Sikap konsisten dalam berusaha akan membantu Anda menciptakan kemajuan dan mewujudkan seluruh target di akhir tahun nanti. Yakinlah pada potensi Anda dan berusahalah maksimal, maka Anda pasti berhasil!
Evaluasi adalah bagian penting dalam proses mewujudkan impian sekaligus menjadi orang lebih baik. Tahap-tahap evaluasi seperti yang saya sampaikan di atas akan membantu Anda memahami tujuan Anda secara jelas serta menemukan kekuatan untuk mengarahkan langkah-langkah Anda dalam menciptakan perubahan besar dalam kehidupan Anda sendiri maupun dunia di sekeliling Anda. Salam sukses untuk Anda!
think_pos_ideas_1.jpg (1068×500)

Ada orang desa yang sekolahnya tidak tinggi dan keluarganya miskin tetapi mampu mengubah nasibnya jadi orang kaya dan sukses. Ternyata rahasianya sederhana. Dalam hidupnya ia selalu berpikir positif.

Belakangan ada ilmuwan yang meneliti bagaimana hukum alam mengenai berpikir positif. Ilmuwan tersebut adalah Kazuo Murakami, seorang profesor ahli genetika (DNA) dari Jepang. Setelah sekian lama melakukan penelitian, ia menemukan hubungan sebab-akibat yang menarik.
Menurutnya, setiap orang diberikan jumlah DNA yang sama. DNA di dalam diri seseorang ada yang positif dan ada yang negatif. Seseorang bisa berperilaku positif jika DNA positifnya yang aktif. Begitupun, ia bisa berperilaku negatif jika DNA negatifnya yang aktif. Yang menarik, DNA itu memiliki sistem yang dinamakannya on/off. Kita bisa menghidupkan DNA positif (on), bisa juga menonaktifkannya (off). Semua itu dikendalikan oleh pikiran. Jika kita berpikiran positif, DNA positif yang bekerja. Jika berpikiran negatif, maka DNA negatif yang bekerja.
Ini menjadi pembuka rahasia, bahwa siapa pun kita, di mana pun kita, jika kita mau berhasil, mulailah dengan berpikir positif agar DNA-DNA positif kita yang aktif. Ini sekaligus menunjukkan bahwa tak ada jaminan  seseorang yang orangtuanya sukses ia juga akan sukses. Tanpa disertai kebiasaan berpikir positif (selalu berpikir negatif), modal sukses itu bisa lenyap.
Karena itu setiap hari jangan kompromi atau memberi ruang untuk berpikir negatif. Pastikan kita selalu berpikir positif sehingga hidup kita semakin lama semakin bermutu. Dengan demikian sukses demi sukes yang lebih baik pasti diraih.
Semangat Mencoba. Gusti mberkahi.
po.jpg (260×194)

Penduduk yang tinggal di sekitar Kepulauan Solomon, Pasifik Selatan, memiliki kebiasaan unik: meneriaki pohon. Mereka melakukannya bila menjumpai sebuah pohon yang berakar sangat kuat sehingga sulit ditebang. Maka mereka meneriakinya supaya pohon itu mati.
Setiap hari, selama berjam-jam, para penduduk meneriakinya keras-keras. Hal ini terus berlangsung hingga kira-kira 40 hari lamanya. Apa yang terjadi setelah masa itu, sungguh menakjubkan! Perlahan-lahan dedaunan pohon itu mulai mengering. Kemudian, dahan-dahannya mulai rontok. Lama-lama, pohon itu mati dan kini mudah ditebang.
Penduduk primitif di Kepulauan Solomon telah membuktikan bahwa teriakan terus-menerus pada makhluk hidup tertentu, seperti pohon, bisa membuatnya mati karena "rohnya" sudah meninggalkannya. Ternyata, sebuah teriakan punya kekuatan. Dan teriakan negatif, tentu memuat dorongan negatif pula. Dampak yang paling membahayakan: mematikan!
Pernahkah Anda berteriak kepada orangtua Anda, anak Anda, pasangan hidup Anda (suami/istri), saudara sekandung (kakak/adik), rekan kerja, atau orang-orang terkasih Anda lainnya?
Kepada anak-anak Anda, mungkin Anda pernah meneriakkan kata-kata ini: "Ayo cepat! Dasar lambat! Bodoh banget sih! Begitu aja nggak bisa dikerjakan?! Jangan main-main di sini! Berisik!"
Atau, mungkin Anda pun pernah berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati: "Suami/istri seperti kamu nggak tahu diri! Nggak bisa apa-apa! Aduuuuh, kok kampungan banget sih!?"
Atau, teriakan guru pada anak didiknya, atasan pada bawahan, pemimpin pada timnya: "Goblok, persoalan mudah begitu saja, nggak bisa! Kapan kamu jadi pintar?!"
Ingatlah! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka, ingatlah apa yang ditunjukkan oleh penduduk Kepulauan Solomon tadi. Mereka membuktikan kepada kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai "mematikan roh" pada makhluk hidup atau orang yang kita cintai.
Maka, coba untuk berhenti berteriak dan berkata kasar kepada orang-orang di sekitar kita.
Belajarlah menahan emosi saat kau marah, karena akibatnya akan membuat masalah yang lainnya.
Gusti mberkahi.

Dahulu kala, ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah. Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-temannya menyayangkan dan mengejek dia karena tidak menjual kudanya itu.

Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandangnya. Maka teman-temannya berkata, "Waduh! Sungguh jelek nasibmu, padahal kalau kemarin kamu jual, kamu sudah jadi orang kaya lho. Sekarang kudamu sudah hilang." Si petani miskin hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata, "Wah beruntung sekali nasibmu! Ternyata kudamu membawa keberuntungan ya.." Si petani hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah. Teman-temannya berkata, "Ah, rupanya kuda-kuda itu membawa sial. Lihat tuh, sekarang kaki anakmu patah!" Si petani tetap diam tanpa komentar.

Seminggu kemudian, terjadi peperangan di wilayah itu. Semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karena dia belum bisa berjalan. Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis, "Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang. Anak-anak kami harus ikut perang."

Si petani kemudian berkomentar, "Sebaiknya kita tidak terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek. Semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini. Apa yang kelihatan baik hari ini, belum tentu baik untuk hari esok. Apa yang buruk hari ini, belum tentu buruk untuk hari esok.

Jadilah bijaksana hari ini!"

Gusti mberkahi.

Dikisahkan, ada seekor ulat kecil sejak lahir menetap di daerah yang tidak cukup air, sehingga sepanjang hidupnya, dia selalu kekurangan makanan.

Di dalam hati kecilnya ada keinginan untuk pindah dari rumah lamanya demi mencari kehidupan dan lingkungan yang baru. Tapi dari hari ke hari dia tidak juga memiliki keberanian untuk melaksanakan niatnya.

Hingga suatu hari, karena kondisi alam yang semakin tidak bersahabat, si ulat terpaksa membulatkan tekat memberanikan diri keluar dari rumahnya, mulai merayap ke depan tanpa berpaling lagi ke belakang.

Setelah berjalan agak jauh, dia mulai merasa bimbang, katanya dalam hati, "Jika aku sekarang berbalik kembali ke rumah lama rasanya masih keburu, mumpung aku belum berjalan terlalu jauh. Karena kalau aku berjalan lebih jauh lagi, jangan-jangan jalan pulang pun takkan kutemukan lagi, mungkin aku akhirnya aku tersesat dan... entah bagaimana nasibku nanti!"

Ketika si ulat sedang maju mundur penuh kebimbangan dan pertimbangan, tiba-tiba ada sebuah suara menyapa di dekatnya, "Halo ulat kecil! Apa kabar? Aku adalah kepik. Senang sekali melihatmu keluar dari rumah lamamu. Aku tahu, engkau tentu bosan kekurangan makan karena musim dan cuara yang tidak baik terus menerus. Kepergianmu tentu untuk mencari kehidupan yang lebih baik, kan?"

Si ulat pun menjawab, "Benar. Aku memutuskan pergi dari sarangku untuk kehidupan yang lebih baik. Apakah engkau tahu, apa yang ada di depan sana?"

"Aku tahu, jalan ke depan yang akan kau lalui, walaupun tidak terlalu jauh tetapi terjal dan berliku, dan lebih jauh di sana ada sebuah goa yang gelap yang harus kau lalui, tetapi setelah kamu mampu melewati kegelapan, akan terbentang sebuah tempat yang terang, indah dan sangat subur. Kamu pasti menyukainya. Di sana kau pasti bisa hidup dengan baik seperti yang kamu inginkan."

Si kepik dengan bersemangat memberi dorongan kepada ulat yang tampak ragu dan ketakutan. "Kepik, apakah tidak ada jalan pintas untuk sampai ke sana?"

"Tidak sobat. Jika kamu ingin hidup lebih baik dari hari ini, kamu harus melewati semua tantangan itu. Nasihatku, tetaplah berjalan langkah demi langkah, fokuskan pada tujuanmu. Niscaya kamu akan tiba di sana dengan selamat. Selamat jalan dan selamat berjuang sobat!" Sambil berteriak penuh semangat, si kepik pun meninggalkan ulat.

Memang benar! Kemenangan, kesuksesan adalah milik mereka yang secara sadar, tahu apa yang menjadi keinginannya sekaligus siap menghadapi rintangan apapun yang menghadang, serta mau memperjuangkannya habis habisan melalui cara yang benar/halal.

Pengertian sukses secara sederhana memang demikian, telah dipraktikkan oleh manusia sukses berabad-abad lampau sampai saat ini sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Maka untuk meraih kesuksesan yang maksimal, kita tidak memerlukan teori teori kosong yang rumit. Cukup tahu akan nilai yang akan dicapai dan take action! Ambil tindakan!

Selamat Mencoba, Gusti mberkahi.

Di bawah ini adalah tips dari Warren Buffett (salah satu orang paling kaya di dunia) untuk anak muda. 

Silakan simak baik-baik:

"Jauhkan dirimu dari pinjaman/hutang, dan berinvestasilah dengan apa yang kau miliki. Ingat,

- Uang tidak menciptakan manusia, manusialah yang menciptakan uang.

- Hiduplah sederhana, sebagaimana dirimu sendiri.

- Jangan melakukan apa pun yang dikatakan orang. Dengarkan mereka, tapi lakukan apa yang baik saja.

- Jangan memakai merek. Pakailah yang benar-benar nyaman untukmu.

- Jangan habiskan uang untuk hal-hal yang tidak benar-benar penting.

- Jika hal-hal di atas telah membuahkan keberhasilan dalam hidupmu, berbagilah dan ajarkan pada orang lain."

Catatan:

Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya dan mengucap syukur.

Jangan Lupa Bersyukur, Gusti mberkahi.

Pada suatu sore, tampak seorang pemuda tengah berada di sebuah taman umum. Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan, dan frustasi yang menggantung.

Saat pikirannya sedang menerawang entah kemana, tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor laba-laba yang sedang membuat sarangnya di antara ranting sebatang pohon tempat ia duduk. Dengan perasaan kesal, ia pun kemudian iseng mengambil sebatang ranting dan menumpahkan rasa kekesalannya pada sarang laba-laba itu. Maka, sarang itu pun dirusak tanpa ampun.

Seusai melepaskan kejengkelannya, perhatian pemuda itu teralih sementara untuk mengamati ulah si laba-laba. Tak lama, si laba-laba tampak kembali ke tempatnya semula. Laba-laba itu mengulangi kegiatan yang sama, merayap-merajut-melompat. Setiap helai benang dipintalnya dari awal, semakin lama semakin lebar dan tanpa kenal lelah laba-laba itu kembali menyelesaikan seluruh pembuatan sarang barunya.

Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang sibuk bekerja lagi dengan semangat penuh untuk memperbaiki dan membuat sarang baru, kembali ranting si pemuda beraksi dengan tujuan menghancurkan sarang tersebut untuk kedua kalinya. Dengan perasaan puas namun penuh rasa ingin tahu, diamati ulah si laba-laba. Ternyata, untuk ketiga kalinya, laba-laba mengulangi kegiatannya, kembali mulai dari awal. Dengan bersemangat, merayap-merajut-melompat dengan setiap helai benang yang dihasilkan dari tubuhnya, laba-laba itu memintal membuat sarang sedikit demi sedikit.

Setelah melihat dan mengamati ulah laba-laba tersebut dalam membangun sarang yang telah hancur untuk ketiga kalinya, saat itulah si pemuda mendadak tersadarkan. Tidak peduli berapa kali sarang laba-laba dirusak dan dihancurkan, sebanyak itu pula laba-laba membangun sarangnya kembali. Semangat binatang yang begitu kecil, dengan giat bekerja tanpa mengenal lelah, telah membuka kesadaran si pemuda.

Hal itu menimbulkan perasaan malu dirinya. Karena sesungguhnya, si pemuda berada di taman itu dengan hati dan perasaan gundah karena dia baru saja mengalami satu kali kegagalan! Maka, melihat semangat pantang menyerah dari sang laba-laba, pemuda inipun bangkit kembali.

Tetap Semangat dan Jangan Menyerah.
Gusti mberkahi.

Ini adalah bahan pembelajaran hidup yang sangat berarti dari dua sifat atau keadaan yang bertolak-belakang. Di satu sisi seseorang yang tengah berada di puncah karier merasa dan dianggap bisa meraih segalanya, di sisi lain ada seseorang yang dianggap tidak berpotensi dan bakal jadi pecundang.

Gambaran itu tampak dari sosok Mike Tyson dan James “Buster” Douglas. Keduanya akan bertemu di Tokyo pada 11 Februari 1990 dalam pertarungan yang dijuluki “Tyson is Back”. 

Judul itu bukan hendak menunjukkan Tyson yang sudah lama hilang lalu kembali, tetapi justru ingin melihat kembali kehebatannya mengkanvaskan lawan di ronde-rode awal, prestasi yang selalu membawa histeris para pendukungnya. Apalagi sebelum melawan Douglas, ia mengkanvaskan Carl William pada detik ke-93. Dengan prestasi 37-0, Tyson diperkirakan akan mudah mengkanvaskan Douglas sehingga opini yang berkembang, ronde berapa Douglas akan tumbang?

Douglas sendiri bukanlah penantang terhebat saat itu. Ia hanya penantang dengan menduduki ranking tujuh. Meski prestasinya tidak buruk, dibanding Tyson ia tak ada apa-apanya.

Pertandingan pun dilakukan. Meski di atas kertas Douglas adalah calon pecundang, namun di atas ring ia tak tampak ketakutan. Ronde pertama yang diperkirakan akan menjadi neraka baginya ternyata bisa berhasil dilaluinya dengan baik. Bahkan ronde itu menjadi miliknya. “Douglas menguasai ronde pertama,” kata legenda tinju Sugar Ray Leonard yang jadi komentator sebuah televisi.

Beberapa ronde kemudian Douglas masih bisa unggul dalam “jual-beli” pukulan itu. Namun di ronde kedelapan Tyson tak mau kalah. Ketika ronde tersebut mau berakhir, sebuahuppercut-nya membuat Douglas terjerembab ke kanvas. Untung ia bisa bangkit di hitungan kesembilan. Ia pun lolos dari kekalahan.

Ronde sembilan, Tyson menggempur Douglas dengan harapan ia masih kesakitan karena pukulannya tadi. Ternyata Douglas bisa menghindar. Ronde kesepuluh Tyson ingin menuntaskan kehebatannya, sekaligus mempertahankan juara. Tapi apa yang terjadi? Justru Douglas yang berhasil mengkanvaskan Tyson hingga hitungan kesepuluh ia tak bisa bangkit. Tyson kalah. Dunia tinju pun geger.

Bagaimana Douglas bisa membalikkan keadaan dari calon pecundang menjadi pemenang? Seusai pertarungan ketika ia telah dinyatakan sebagai juara dunia baru, Douglas dengan menangis mengakui pada wartawan. “Apa rahasianya sampai Anda bisa memenangkan pertarungan itu?” tanya wartawan. “Ibu saya,” katanya.

Ibu Buster Douglas, Lula Pearl, meninggal 23 hari sebelum pertarungan itu. Ia ingin mempersembahkan kemenangan dan juara dunia itu untuk ibunya. Itulah yang memunculkan kekuatan pada diri Douglas hingga mampu mengalahkan Tyson yang nyaris tak terkalahkan. Pertarungan tersebut menjadi salah satu pertarungan tinju paling inspiratif di mana seorang underdog justru jadi pemenang.

Anda sering diremehkan (menjadi underdog), jangan menyerah karena anda pasti bisa jadi pemenang.

Gusti mberkahi.

Pernahkah Anda membayangkan proses kehidupan seorang juara? Mungkin beberapa diantara kita tidak ingin hidup seperti calon juara harus hidup. Mengapa? Sebab hidupnya pasti jauh dari kenyamanan. Hidupnya penuh dengan disiplin dan pelatihan.

Susi Susanti contohnya. Ia adalah juara All England 4x, juara dunia dan juara Olimpiade, serta menjuarai berbagai kejuaraan bulu tangkis baik di dalam maupun luar negeri.

Tahukah Anda proses seperti apa yang harus dilaluinya untuk menjadi seorang juara seperti itu? Kegiatan Susi berbeda dengan remaja lain karena ia tinggal di asrama dan bersekolah di sekolah khusus untuk atlet.

Sebagai atlet, jadwal latihannya sangat padat yaitu enam hari dalam seminggu, Senin – Sabtu dari jam 7 sampai jam 11 pagi, lalu disambung lagi jam 3 sore sampai jam 7 malam. Makan, jam tidur, dan pakaian juga ada aturannya tersendiri. Ia tidak diperbolehkan memakai sepatu dengan hak tinggi agar kakinya terhindar dari kemungkinan keseleo.

Jalan-jalan ke mallpun hanya bisa dilakukannya pada hari Minggu. Itu pun jarang karena ia sudah terlalu capek latihan. Memang tidak ada pilihan lain, ia harus disiplin dan berkonsentrasi untuk menjadi juara, meskipun itu artinya harus hidup jauh dari kenyamanan.

Apakah kamu ingin menjadi Seorang PEMENANG? Keluarlah dari ZONA NYAMAN!

Gusti mberkahi.

Anda pasti senang jika setiap hari selalu terinspirasi untuk menjadi lebih baik. Namun mendapatkan sebuah inspirasi setiap hari itu tidak mudah. Hari ini kita bisa saja punya inspirasi, tapi di hari lain kita bisa saja tidak mendapatkan inspirasi yang sama. Inilah yang coba saya bangun dalam kehidupan saya. Jadi saya berusaha melakukan suatu hal yang bisa membuat saya memiliki inspirasi setiap hari.
Beberapa hal yang sudah saya lakukan, akan saya bagi buat Anda semua. Dan hal ini sudah saya terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari. Alhamdulillah hampir setiap hari saya selalu menemukan inspirasi positif untuk menjalani hidup yang lebih baik. Apa saja yang saya lakukan? Ini dia:
1. Membaca
Membaca buat sebagian orang mungkin sesuatu yang kurang menyenangkan. Tapi buat saya itu menjadi salah satu bagian dari gaya hidup yang saya pilih. Membaca itu bukan masalah senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, tapi lebih kepada mau atau tidak mau. Jadi kemauan itu modal utamanya, untuk menjadi orang yang gemar membaca. Buku agama, motivasi dan pengembangan diri adalah beberapa genre buku yang paling banyak memberikan inspirasi berharga dalam keseharian hidup saya. Bukan hanya buku, saya juga suka membaca artikel yang bertajuk serupa yaitu tentang motivasi, inspirasi dan pengembangan diri. Ada beberapa blog yang sering saya kungjungi seperti motivasi-islami.com milik Rahmat ST, andriewongso.com milik Andrie Wongso, pembelajar.com milik Andrias Harefa, dan masih banyak lagi situs-situs lain baik dalam maupun luar negeri.
2. Mengajar/berbagi ilmu dengan orang lain
Saya adalah seorang pendidik, mengajar adalah salah satu aktivitas yang membuat saya belajar bahwa menjadi pendidik itu bukan hanya menyampaikan materi semata tapi ada visi lain yang lebih indah dan lebih mulia dari sekedar mentransfer ilmu pengetahuan. Ada satu kalimat inspirasi yang melekat di dalam kepala saya, bunyinya begini "Guru yang biasa-biasa saja memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa menginspirasi murid-muridnya." (William A. Ward ) Jadi, mengajar selain memberikan ilmu juga harus memberikan inspirasi. Hal itu jugalah yang akhirnya menginspirasi diri saya untuk terus kreatif, terus belajar dan mengembangkan potensi saya semaksimal mungkin.
Mengajar pada intinya adalah berbagi ilmu, memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk melakukan tindakan positif dan pengembangan diri ke arah yang lebih baik. Jadi, jika Anda merasa memiliki ilmu untuk dibagikan, memiliki kemauan untuk memotivasi dan menginspirasi dan mau membantu orang lain untuk melakukan suatu tindakan positif, itu artinya Anda sudah mengajar/berbagi dengan orang lain. Percayalah jika itu Anda melakukan itu, Insya Allah Anda akan mendapatkan inspirasi positif setiap hari.
3. Menulis
Menulis adalah mengikat makna, itulah satu kalimat yang membuat saya sadar bahwa diri saya adalah orang yang penuh keterbatasan. Artinya sebanyak apapun buku yang saya baca, pengetahuan yang saya miliki, keterampilan yang saya kuasai, kalau itu tidak saya ikat, maka dalam beberapa kurun waktu saya bisa lupa. Supaya tidak lupa saya harus mengikatnya. Caranya dengan menuliskan kembali apa yang saya ketahui, kemudian saya bagikan lagi kepada orang lain.
Saya adalah penulis bebas, yaitu penulis yang bebas mempublikasikan tulisannya di mana saja, begitulah saya menyebut diri saya. Melalui tulisan, saya juga merasa selalu mendapat inspirasi yang positif setiap harinya. Bagaimana tidak, setiap hari saya menulis. Jadi bisa saya prediksikan, setiap hari saya akan mendapatkan inspirasi untuk menjadi lebih baik lagi sekarang dan di masa yang akan datang.
4. Mencintai keluarga
Keluarga adalah salah satu inspirator terbesar dalam hidup saya untuk bisa menjadi manusia yang lebih sukses. Saya sangat mencintai keluarga saya. Ketika saya tidak semangat, mereka bisa mejadi bahan bakar yang membakar semangat saya supaya terus menggelora.
Ayah dan ibu, adalah inspirator dan motivator yang senantiasa mengingatkan saya, bahwa tanpa mereka saya bukanlah apa-apa. Dari itulah saya begitu mencintai mereka dan karena mereka saya menjadi rajin dalam segala hal. Di samping orang tua ada satu lagi tokoh sentral yang berperan dalam hidup saya yaitu mantan pacar saya, yang alhamdulillah, sekarang sudah menjadi pendamping hidup saya. Dia adalah wanita yang begitu sabar, sangat perhatian dan sangat sayang dengan suaminya. Rasanya sungguh keterlaluan jika saya tidak memberikan yang terbaik buat istri saya. Karena itulah saya senantiasa berdoa dan berusaha untuk menjadi suami terbaik baginya dan menjadi ayah untuk anak-anak yang dilahirkannya. Intinya, kecintaan saya dengan keluarga telah membuat tindakan saya menjadi lebih bermakna setiap hari.
5. Berdoa
Doa adalah pintu gerbang kesuksesan dan kebahagiaan. Tidak ada orang yang tidak butuh doa, semua butuh. Hidupku berubah tidak lepas dari doa, hidupku bahagia tidak lepas dari doa, bisa bertahan dari kondisi yang sulit dengan doa, hampir semua hal dalam hidup, bisa saya capai dengan terus berdoa. Apakah menurut Anda ada orang sukses tanpa doa? Tidak ada, Itulah jawaban yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jadi doa adalah sebuah pengharapan yang selalu memberikan inspirasi kepada kita bahwa semua doa yang dipanjatkan dan diyakini dengan sungguh-sungguh akan dikabulkan
6. Bergaul dengan cerdas
Kalau Anda ingin terinspirasi setiap hari, maka pilihkan pergaulan yang tepat. Ini juga yang saya lakukan setiap hari. Saya tidak pernah melarang diri saya untuk refreshing. Tapi saya berusaha melarang diri saya untuk pergi kesuatu tempat, atau berkumpul dengan orang yang dalam hidupnya hanya untuk mencari kesenangan dan kenikmatan sesaat saja.
Demikianlah enam hal untuk mendapatkan inspirasi setiap hari yang sudah saya terapkan dalam hidup saya.
____
Rona Binham
Pendidik dan founder cafemotivasi.com

Seorang ibu terus-menerus merasa sedih dan gelisah sepanjang tahun, tidak pernah ada satu haripun di dalam hidupnya dimana ia bisa mengucap syukur dan berbahagia.

Apa penyebabnya? Ternyata penyebabnya adalah karena ibu ini memiliki dua orang anak yang memiliki usaha yang saling bertolak belakang.

Anak sulung membuka usaha payung dan anak bungsu membuka usaha pabrik krupuk. Usaha anak sulung memerlukan hujan dan usaha anak bungsu memerlukan matahari.

Sehingga ketika musim panas, ibu ini sedih memikirkan anak sulungnya, dan mengharap-harapkan segera datangnya musim hujan. Namun ketika musim hujan datang, ibu ini kembali bersedih karena memikirkan anak bungsunya, dan ia mengharap-harapkan segera datangnya musim panas.

Orang bijak yang mengetahui hal ini, menasehati sang ibu supaya mengubah cara pandangnya, “Bu, daripada Ibu bersedih terus-menerus sepanjang tahun, mengapa ibu tidak terus-menerus bersyukur saja? Waktu musim hujan, Ibu bisa bersyukur karena anak sulung Ibu bisa diberkati dalam usahanya. Sedangkan waktu musim panas, Ibu bisa bersyukur karena anak bungsu Ibu bisa lancar dan diberkati dalam pekerjaannya.”
Mendengar nasehat sang orang bijak, Ibu ini mulai mengubah cara pandangnya. Saat musim hujan, ia bersyukur untuk anaknya yang sulung. Sedangkan saat musim panas, ia bersyukur untuk anaknya yang bungsu. Sejak itu, ia selalu berbahagia sepanjang tahun.

Jangan menunggu impian Anda tercapai baru Anda berbahagia. berbahagialah sejak sekarang dengan apa yang sudah ada dalam hidup Anda! Daripada digusarkan dan digelisahkan dengan apa yang belum ada pada kita, jadilah bahagia dengan mengucap syukur atas apa yang sudah ada dalam hidup kita.

Daripada mengeluh untuk hal-hal yang belum kita miliki, daftarkanlah hal-hal yang sudah kita miliki dan bersyukurlah. Maka kita akan menjadi orang-orang yang berbahagia sepanjang waktu.

Gusti mberkahi.

Pria itu berjalan menuju pos penjaga kuburan. Setelah memberi salam, pria yang ternyata adalah sopir itu berkata, “Pak, maukah Anda menemui wanita yang ada di mobil itu? Tolonglah Pak, karena para dokter mengatakan sebentar lagi beliau akan meninggal!” Penjaga kuburan itu menganggukkan kepalanya tanda setuju dan ia segera berjalan di belakang sopir itu.

Seorang wanita lemah dan berwajah sedih membuka pintu mobilnya dan berusaha tersenyum kepada penjaga kuburan itu sambil berkata, “Saya Ny. Steven. Saya yang selama ini mengirim uang setiap dua minggu sekali kepada Anda. Saya mengirim uang itu agar Anda dapat membeli seikat bunga dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya datang untuk berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan hati Anda. Saya ingin memanfaatkan sisa hidup saya untuk berterima kasih kepada orang-orang yang telah menolong saya.”

Petugas penguburan itu mengangguk tanda mengerti, “Ooooh… jadi Nyonya yang selalu mengirim uang itu? Nyonya, sebelumnya saya minta maaf kepada Anda. Memang uang yang Nyonya kirimkan itu selalu saya belikan bunga, tetapi saya tidak pernah menaruh bunga itu di pusara anak Anda,” jawab pria itu. “Apa???” tanya wanita itu dengan gusar.

“Ya Nyonya, saya tidak menaruh bunga itu di sana. Karena menurut saya orang mati tidak akan pernah melihat keindahan seikat bunga. Karena itu setiap bunga yang saya beli, saya berikan kepada mereka yang ada di rumah sakit, orang miskin yang saya jumpai, atau mereka yang sedang bersedih.

Orang-orang yang demikian masih hidup, sehingga mereka dapat menikmati keindahan dan keharuman bunga-bunga itu Nyonya,” jawab pria itu. Wanita itu terdiam, kemudian ia mengisyaratkan kepada sopirnya agar mereka segera pergi.

Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan. “Selamat pagi. Apakah Anda masih ingat saya? Saya Ny. Steven. Saya datang untuk berterima kasih atas nasihat yang Anda berikan beberapa bulan yang lalu.

Anda benar, bahwa memperhatikan dan membahagiakan mereka yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi mereka yang sudah meninggal. Ketika saya secara langsung mengantarkan bunga-bunga itu ke rumah sakit atau panti jompo, bunga-bunga itu tidak hanya membuat mereka bersukacita, tetapi saya juga turut bersukacita. Sampai saat ini para dokter tidak tahu mengapa saya bisa sembuh, tetapi saya benar-benar yakin bahwa sukacita dan pengharapan adalah obat yang memulihkan saya!”

Ada kekuatan yang luar biasa dalam sukacita. Itu sebabnya Allah sendiri, yang adalah sumber pengharapan bagi kita, rindu memenuhi hidup kita dengan sukacita-Nya, supaya kita bisa menjadi kuat dan senantiasa penuh pengharapan di dalam menjalani hidup ini.

Bersukacita dan Bersyukurlah.
Gusti mberkahi.

Pada awal abad ke-20, hiduplah seorang pemuda yang rajin dan tak kenal menyerah. Sekalipun ia lahir dari pasangan petani yang kurang mampu di pedalaman Missouri, keinginannya untuk melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi tak pernah padam.

Semasa ia kuliah, ia selalu bangun jam 4 pagi untuk memerah sapi milik ayahnya dan kemudian berangkat ke kampusnya di kota Warrensburg yang berjarak 5 kilometer jauhnya.

Ia bukanlah pemuda dengan kemampuan yang menonjol. Ia pernah mencoba bergabung di klub sepakbola namun ia ditolak. Sekalipun ia pemuda yang rajin dan ulet, ia masih memiliki rasa rendah diri.

Suatu ketika, sang ibu memotivasi pemuda ini untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Ia pernah mencoba menjadi seorang aktor dan belajar public speaking (berbicara di depan umum), namun ia mengalami berbagai kegagalan hingga ia menjadi pengangguran dan hampir bangkrut.

Keadaannya saat itu seperti tulang-tulang kering yang seolah-olah tidak memiliki pengharapan lagi untuk bisa dibangkitkan. Namun di masa suram yang ia alami dalam hidupnya, ia tetap bertahan dan mencoba bangkit kembali.

Semangat hidupnya inilah yang membuatnya bangkit kembali dengan kepercayaan bahwa ia bisa melakukan hal yang besar. Sekalipun pernah gagal dalam public speaking, ia mampu meyakinkan seorang manajer untuk mengijinkannya mengajar di sebuah kelas training dengan pengembalian profit 80%. Pemuda ini adalah Dale Carnegie.

Sejak saat itu, ia memberikan banyak pelatihan pengembangan diri bagi orang-orang Amerika. Pada tahun 1914, ia telah menghasilkan keuntungan 500 dolar Amerika per minggunya (atau sekitar 10.000 dolar Amerika untuk ukuran saat ini).

“Seorang yang sukses adalah seorang yang mendapatkan keuntungan dari kesalahan-kesalahannya dan mencoba lagi dengan cara yang berbeda.” – Dale Carnegie.

Kegagalan bukanlah sebuah titik akhir bagi hidup kita. Respon kita terhadap kegagalan mempengaruhi hasil akhir yang akan kita terima.

Gusti mberkahi.

Alkisah pada zaman dahulu di China ada seorang ahli nujum yang sangat ahli dalam meramal nasib seseorang. Suatu hari ada dua orang tua yang masing-masing membawa anaknya untuk diramal perjalanan hidupnya.

Setelah melihat anak yang pertama, si ahli nujum dengan takjub berkata kepada ibunya, “Anak Ibu mempunyai nasib yang luar biasa. Ia bisa berpotensi menjadi seorang pejabat atau penguasa yang luar biasa di negeri ini.” Ramalan itu membuat si ibu sangat senang dan bangga dengan anak tunggalnya. Ahli nujum kemudian melihat anak yang kedua. Ia sempat menggeleng-gelengkan kepala. Namun ia harus berkata jujur kepada ibunya, “Anak ini dilahirkan tanpa membawa bekal atau rejeki apa pun ke dunia ini. Ia bisa-bisa menjadi pengemis.” Mendengar ramalan ini, ibunya menjadi murung. Ahli nujum itu merasa iba kepadanya.

Lalu ia pun memberikan saran, “Jangan bersedih, Bu! Didiklah anak Anda dengan baik. Walupun ia tidak membawa ‘bekal dari langit’, didiklah ia dengan pengetahuan, sikap yang baik, dan semangat untuk menjalani hidup ini. Yakinkan ia bahwa untuk mencapai kesuksesan semuanya harus diperjuangkan.

Selanjutnya, ibu yang anaknya diramalkan menjadi penguasa sukses hanya memanja-manjakan anaknya, tanpa mendidiknya dengan baik, karena ia yakin anaknya akan menjadi penguasa yang sukses. Apa yang terjadi? Ternyata cara mendidiknya yang salah telah menjadikan anaknya menjadi pribadi yang kurang baik. Ia hanya bisa menghabiskan harta orangtuanya untuk bersenang-senang. Setelah semua harta warisan orangtuanya habis, ia pun jatuh miskin dan sengsaralah hidupnya.

Sementara itu, orangtua yang meyakini anaknya tidak membawa ‘bekal dari langit’ dengan penuh dedikasi mendidik anaknya; membekali hidupnya dengan daya juang, ilmu pengetahuan, etika, sikap baik, dan semangat. Akhirnya, anak ini berhasil menjadi orang yang sukses. Ia bisa menjalani hidup ini dengan baik berbekal pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh orangtuanya.

Inilah gambaran hidup yang sesungguhnya. Hidup kita tidak 100% tergantung pada apa yang sudah diramalkan atau disediakan orang lain bagi kita.

Masih ada bagian kita untuk memperjuangkan dan mengusahakannya sampai sungguh-sungguh menjadi kenyataan.

Gusti mberkahi.

Orang India mempunyai cerita tentang seekor tikus yang memiliki ketakutan luar biasa apabila melihat kucing. Karenanya, tikus ini pergi kepada seorang tukang sihir dan meminta tukang sihir mengubahnya menjadi seekor kucing.

Sang tukang sihir mengatakan supaya si tikus tidak perlu minta macam-macam, syukuri saja apa yang Tuhan berikan. Namun si tikus tetap bersikeras ingin disihir menjadi kucing.

Setelah tikus itu menjadi kucing, ia begitu ketakutan apabila bertemu dengan anjing. Ia pun kembali kepada sang tukang sihir dan minta disihir menjadi macan.

Tetapi ketika ia sudah menjadi macan, ia bertemu dengan seorang pemburu dan timbul rasa takut yang luar biasa dalam dirinya. Ia gelisah, cemas, dan gemetaran. Lalu ia pergi lagi kepada tukang sihir minta supaya disihir menjadi seorang pemburu.

Apa yang terjadi? Si tukang sihir menolak keinginannya dengan marah: “Cukup! Aku akan kembalikan kamu menjadi tikus!” Singkat cerita si tikus akhirnya diterkam oleh kucing.

Jadilah Diri Sendiri dan Lakukan yang Terbaik.
Gusti mberkahi.

Seorang pria yang sedang mengalami masalah dengan keadaan keuangannya memutuskan untuk menghubungi seorang ahli keuangan terkenal. Mereka membuat janji untuk bertemu.

Pada hari yang ditentukan, pria tersebut memasuki ruang tunggu kantor sang penasihat keuangan. Anehnya, ia tidak disambut oleh seorang resepsionis pada umumnya. Justru di hadapannya ada dua pintu.

Pintu pertama tertulis: merasa payah dalam pekerjaan, sedangkan di pintu kedua tertulis: enjoy dalam pekerjaan. Karena ia merasa payah, maka ia masuk ke pintu yang bertuliskan: merasa payah dalam pekerjaan.

Namun ketika ia masuk ke ruangan tersebut, ia dihadapkan dua pintu lagi. Pintu yang satu bertuliskan: memiliki beban hutang yang harus dibayar dengan susah payah, dan pintu yang kedua bertuliskan; bebas dari masalah hutang.

Ketika ia memilih untuk masuk ke pintu yang bertuliskan memiliki beban hutang, ia kembali dihadapkan dua pintu lain; menabung lebih dari 5 juta per tahun, dan pintu yang satunya bertuliskan: menabung kurang dari 5 juta per tahun.

Tetapi ketika ia memasuki pintu yang kedua (menabung kurang dari 5 juta per tahun) ternyata ia malah kembali lagi di ruang tunggu yang sebelumnya ia sudah masuki.

Pintu yang sama akan membawa kita kepada hasil yang sama pula. Pria dalam cerita di atas tidak akan pernah bisa keluar dari masalah keuangan, selama ia tidak mau mencoba masuk melalui pintu yang lain. Hidupnya ingin berubah, tapi sayang hal tersebut tidak diimbangi dengan tindakan yang juga berubah.

Jika kita terus saja melakukan hal-hal yang sama seperti yang biasa kita lakukan, maka kita juga akan terus mendapatkan hasil yang sama dengan yang selama ini kita dapatkan.

Jangan selalu masuk ke lobang yang sama yang membuay kita semakin terjerumus dalam masalah.

Gusti mberkahi.

Bobby Jones, salah satu pemain golf terbesar, baru berusia lima tahun ketika ia pertama kali mengayunkan sebuah stik golf. Pada usia dua belas tahun, ia memenangkan turnamen golf, pada saat itu ia dikenal karena sifat pemarahnya dan ia dijuluki “pelempar stik.” Jones berteman dengan seorang pria bernama kakek Bart yang bekerja paruh waktu di toko club golf itu. Bart dulunya adalah pemain golf hebat, namun mengundurkan diri ketika radang sendi menyerang kedua tangannya. Setelah Bobby kalah dalam turnamen amatir nasional ketika berumur empat belas tahun, Bart berkata, “Bobby, kamu cukup bagus untuk memenangkan turnamen itu, tapi kamu tak akan pernah menang sampai kamu bisa mengendalikan sifat pemarahmu, kamu luput melakukan satu pukulan, kamu gusar dan kemudian kamu kalah.”

Bobby tahu Bart benar dan ia berusaha memperbaiki, bukan ayunannya, melainkan menguasai hatinya. Ketika Bobby memenangkan sebuah turnamen besar pada usia dua puluh satu tahun, kakek Bart berkata, “Bobby berumur dua belas tahun ketika ia menguasai permainan golf, tapi di usia dua puluh satu tahun baru dia berhasil menguasai dirinya sendiri.”

Kehebatan Bobby dalam bermain golf tidak memberikan sukses dalam pertandingan golf itu sendiri, pengendalian diri sangat mempengaruhi keberhasilannya dalam kejuaraan-kejuaraan yang diikutinya, itupun tidak didapatkannya dengan mudah, sembilan tahun Bobby belajar menguasai dirinya sendiri, beruntung dia mendapatkan sahabat yang mengerti kekurangannya dan mau memberikan nasehat-nasehat yang pada akhirnya membawa kesuksesan besar dalam hidupnya.

Kelemahan dan kekurangan kita seringkali menjadi masalah yang menghambat keberhasilan kita. Sudah barang tentu pergaulan kita sehari-hari sangatlah menentukan apakah kita akan terus berada dalam kebuntuan ataukah akan membawa kita pada breakthrough dan pada akhirnya kita berada pada tangga kesuksesan.

Gusti mberkahi.

Pernah mendengar nama Jack Ma? Dialah yang dinobatkan sebagai orang terkaya di daratan China saat ini. Kalau Anda pernah melihat wajah/sosoknya, pasti Anda tidak akan mengira bahwa ia adalah seorang yang ternyata sangat luar biasa.

Sewaktu berumur 12 tahun, dia belajar bahasa Inggris dengan cara yang tidak biasa, yaitu bangun jam 5 pagi dan bersepeda ke hotel-hotel besar di Hangzhou untuk bercakap-cakap dengan turis asing guna melatih bahasa Inggrisnya. Dia juga membeli sebuah radio sehingga dia dapat mendengarkan siaran dalam bahasa Inggris setiap hari.

Dia sempat 2x gagal dalam ujian nasional sebelum akhirnya berhasil masuk ke Hangzhou Teacher’s Institute. Dia lulus pada tahun 1988 dan mulai mengirim aplikasi ke sebanyak mungkin pekerjaan yang dia bisa, meskipun ditolak berkali-kali.

Jack Ma sebelumnya tidak mempunyai banyak pengetahuan tentang komputer atau pemrograman, namun teraspirasi dengan internet ketika ia menemukan bahwa tidak ada satupun perusahaan China yang terdaftar di internet. Dia menangkap kesempatan ini dengan mencoba untuk memulai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang internet untuk China, yang bernama “China Pages,” meskipun akhirnya usaha itu mengalami kegagalan, namun dia tidak berhenti untuk terus mengembangkan kapasitasnya.

Setelah belajar dari kehilangan dan kegagalannya, 4 tahun kemudian dia mengumpulkan 17 relasinya dan meyakinkan mereka untuk berinvestasi sebesar 60,000 $ pada visinya untuk sebuah situs lelang online yang dinamakannya “Alibaba.”

Di tahun yang sama, pada bulan Oktober 1999, Alibaba.com telah berhasil mengumpulkan 5 juta dollar dari Goldman Sachs dan 20 juta dollar dari Softbank. Kesuksesan Alibaba.com tidak berhenti disini, dengan berhasil melayani 79 juta anggota yang berasal dari lebih dari 240 negara, pada September 2014 yang lalu, IPO-nya di Amerika telah mampu mengumpulkan investasi sebesar 20 Milyar Dollar, dan menjadikan Jack Ma sebagai pemilik 8,9% saham di perusahaan tersebut, sebagai orang terkaya di daratan China.

Belajar, belajar, belajar dan belajar. Mungkin itu yang menjadi slogan hidup Jack Ma, sehingga ia bisa mengalami kesuksesan yang luar biasa. Selalu ada jalan terbuka lebar bagi mereka yang mau terus belajar dengan gigih.

Jangan Putus Asa, Ayo Semangat Belajar Terus dan Terus.
Gusti mberkahi.

Thomas Alva Edison dikenal sebagai salah satu penemu paling hebat dari Amerika Serikat. Dia mematenkan lebih dari 1300 penemuan, di antaranya mikrofon (1877), fonograf (1878), dan bola lampu (1879). Namun sebelumnya, ia harus berkali-kali gagal mewujudkan impiannya untuk menciptakan bola lampu.

Setelah melakukan percobaan lebih dari 2000 kali, barulah bola lampu ciptaannya menyala. Seorang reporter yang ditugaskan untuk mewawancarainya bertanya, “Bagaimana perasaan Anda saat mengalami kegagalan sebanyak itu?”

Dengan mantap Edison menjawab, “Saya tidak pernah gagal sekalipun. Saya berhasil menemukan bola lampu, meskipun untuk itu saya memerlukan proses sebanyak 2000 tahap.”

Thomas Alva Edison tidak pernah menganggap percobaan-percobaan bola lampu yang belum berhasil sebagai sebuah kegagalan, sebaliknya ia memandang semuanya itu sebagai sebuah proses untuk menuju keberhasilan. Pandangan positif seperti itulah yang membuatnya bisa menjadi seorang penemu yang sangat sukses sepanjang sejarah.

Latihan selalu menghasilkan keberhasilan. Maka pandanglah krisis ini sebagai latihan yang bisa membawa kita mengalami keberhasilan yang lebih besar lagi dalam hidup kita. Oleh sebab itu, jangan putus asa, jangan menyerah, tetap semangat dan hadapilah masa pelatihan ini dengan kepala tegak dan hati yang senantiasa mengandalkan Tuhan.

Semoga Sukses.
Gust mberkahi.

Robert dan istrinya terguncang ketika pondok impian mereka, tempat mewah seluas 3.000 meter persegi dengan pemandangan gunung Timpanogos, Amerika Serikat, hancur disapu tanah longsor.

Alam hanya memerlukan waktu sepuluh detik untuk memusnahkan apa yang mereka rancang, rencanakan, bangun dan isi dengan perabot selama bertahun-tahun. Sulit sekali bagi mereka untuk melihat kasih Tuhan dalam situasi ketika mereka memunguti kepingan-kepingan harta benda mereka.

Delapan bulan kemudian, Robert sedang mengikuti sebuah pertemuan bisnis saat seorang kolega bercerita kepadanya tentang kecelakaan yang hampir terjadi pada istri mereka pada hari terjadinya longsor besar itu.

Sebelum meninggalkan pondok mereka, salah seorang putra pria ini berdoa agar mereka dapat pulang dengan selamat. Lalu saat mereka melewati jalan yang sempit, mereka bertemu dengan istri Robert, namun saat menginjak rem, mobil itu tergelincir di es. Sesaat sebelum kedua mobil itu bertabrakan, istri pria itu membelokkan mobilnya ke tumpukan salju yang dalam.

Dibutuhkan waktu hampir satu jam untuk membebaskan kendaraan itu, sepanjang waktu itu istri dan anak Robert tidak bisa lewat. Seandainya kecelakaan itu tidak terjadi, istri dan anak Robert sangat mungkin akan berada di pondok mereka, tewas karena tanah longsor!

Tidak pernah terlambat dan tidak juga terlalu cepat, itulah yang selalu Tuhan buat dalam kehidupan kita. Pengetahuan kitalah yang membatasi pemahaman akan kasih Tuhan. Robert membutuhkan waktu delapan bulan untuk menyadari campur tangan Tuhan. 

Ternyata jalan Tuhan tetap yang Terbaik.
Gusti mberkahi.

Saat itu malam hujan badai, seorang laki-laki tua dan istrinya masuk ke sebuah lobby hotel kecil di Philadelphia.

Mencoba menghindari hujan, pasangan ini mendekati meja resepsionis untuk mendapatkan tempat bermalam. ”Dapatkah Anda memberi kami sebuah kamar disini?” tanya sang suami.

Sang pelayan, seorang laki-laki ramah dengan tersenyum memandang kepada pasangan itu dan menjelaskan bahwa ada tiga acara konvensi di kota. ”Semua kamar kami telah penuh,” pelayan berkata. ”Tapi saya tidak dapat mengirim pasangan yang baik seperti Anda, keluar kehujanan pada pukul satu dini hari. Mungkin Anda mau tidur di ruangan milik saya? Tidak terlalu bagus, tapi cukup untuk membuat Anda tidur dengan nyaman malam ini.”

Akhirnya pasangan ini setuju. Ketika pagi hari saat tagihan dibayar, laki-laki tua itu berkata kepada sang pelayan, ”Anda seperti seorang manager yang baik yang seharusnya menjadi pemilik hotel terbaik di Amerika. Mungkin suatu hari saya akan membangun sebuah hotel untuk Anda.” Sang pelayan hanya tersenyum.

Dua tahun berlalu. Sang pelayan hampir melupakan kejadian itu ketika ia menerima surat dari laki-laki tua tersebut dan disertai dengan tiket pulang-pergi ke New York, meminta laki-laki muda ini datang mengunjungi pasangan tua tersebut.

Laki-laki tua ini bertemu dengannya di New York, dan membawa dia ke sudut Fifth Avenue and 34th Street. Dia menunjuk sebuah gedung baru yang megah disana, sebuah istana dengan batu kemerahan, dengan menara yang menjulang ke langit. ”Itu adalah hotel yang baru saja saya bangun untuk engkau kelola,” kata laki-laki tua itu. ”Anda pasti sedang bergurau,” jawab laki-laki muda. ”Saya jamin, saya tidak,” kata laki-laki tua itu, dengan tersenyum lebar.

Nama laki-laki tua itu adalah William Waldorf Astor dan struktur bangunan megah tersebut adalah bentuk asli dari Waldorf-Astoria Hotel. Laki-laki muda yang kemudian menjadi manager pertama itu, adalah George C.Boldt.

Pelayan muda ini tidak akan pernah melupakan kejadian yang membawa dia untuk menjadi manager dari salah satu jaringan hotel paling bergengsi di dunia.

Layanilah orang lain dengan sepenuh hati.

Gusti mberkahi.

Sebuah benda bisa dikatakan maksimal jika benda itu digunakan secara maksimal sesuai dengan fungsinya.

Pernahkah Anda mendengar cerita tentang seorang petani dari kampung yang menjual hasil panennya dan masuk ke dalam kota. Karena uangnya banyak, maka ia pun membeli sebuah kulkas untuk dibawa kembali ke kampung.

Tetapi karena di kampung tidak ada listrik, maka ia menjadikan kulkas tersebut sebagai lemari pakaian. Sang petani ingin agar orang-orang di kampung melihatnya sebagai orang kaya, tetapi justru kulkas tidak berfungsi maksimal sesuai dengan fungsinya. Itulah yang disebut tidak maksimal.

Contoh lain adalah HP yang memiliki fitur-fitur canggih, tetapi karena pemiliknya adalah seseorang yang gaptek (gagap teknologi), maka HP itu tidak pernah digunakan dengan maksimal. Benda apapun harusnya digunakan sesuai keinginan pembuatnya.

Tahukah Anda bahwa Allah menciptakan Anda untuk maksud yang mulia?

Untuk itulah maka kita harus hidup maksimal sesuai dengan rancangan Tuhan.

Bagaimanakah kita bisa mengerti untuk apakah kita diciptakan?

Banyak kali kita mengejar apa yang menjadi kesukaan kita sendiri dan punya visi yang merupakan visi ciptaan kita sendiri.

Akhirnya hidup kita menjadi tidak maksimal karena seperti ilustrasi di atas, bila kulkas hanya dijadikan lemari, ataupun HP hanya dipakai untuk sekadar menelpon dan menerima panggilan, maka kapasitas yang Tuhan sudah beri tidak dipakai sebagaimana mestinya.

Bagaimana dengan Anda?
Apakah Anda sudah memaksimalkan Potensi Diri Anda?

Gusti mberkahi..

Ada seorang laki-laki yang melakukan perjalanan dengan melintasi sebuah gunung yang tinggi pada waktu musim dingin. Malang baginya, di tengah perjalanannya itu dia diserang oleh badai salju yang dasyat sekali.

Ketika dia berjuang melawan badai, dia segera menjadi sangat letih. Dia menyadari bahwa dia harus berjuang terus sampai dia mendapatkan tempat untuk perlindungan, karena berhenti pada saat itu sama saja artinya dengan membekukan yang bisa menyebabkan kematiannya. Karena itu, dia terus berjuang sampai kepayahan, dan kelopak matanya tak dapat lagi menahan serangan kantuk yang amat sangat. Akan tetapi, bila dia menyerah, hal itu akan membahayakan jiwanya.

Pada saat dia sudah tidak dapat berjalan lebih jauh lagi, dia melihat bahwa ternyata ada seorang pelancong lainnya, yang tergeletak di jalan itu dengan separuh tubuhnya telah tertutup oleh salju.

Seperti digerakkan oleh suatu perasaan kemanusiaan, orang itu lantas mengerahkan segenap tenaga yang masih ada padanya, dan sambil berjalan dengan terhuyung-huyung, dia mengangkat pelancong lainnya tadi ke atas bahunya. Dengan segala daya yang masih dimilikinya, akhirnya dia bisa sampai ke sebuah tempat perlindungan.

Pada saat itu dia menyadari bahwa usahanya untuk menyelamatkan orang yang tak dikenalinya tadi telah memberikan dorongan atau motivasi ekstra kepadanya untuk menyelamatkannya.

Ketika dia sedang berusaha menyelamatkan orang lain, dia telah menyelamatkan dirinya sendiri.

"Tolonglah Orang Lain Saat Dirimu Sedang Kena Masalah. Maka Tuhan akan Membantu Masalahmu."

Gusti mberkahi.

Jan Koum dilahirkan dalam sebuah keluarga imigran miskin asal Ukraina. Di Ukraina, ia belajar di sekolah yang sangat jelek dan tidak ada toiletnya. Rumahnya yang kecil tidak memiliki sambungan listrik.

Pada saat migrasi ke Amerika bersama ibunya, ia tetap hidup dalam kemiskinan. Ia nyaris menjadi gelandangan, tidur beratap langit, beralaskan tanah dan harus bergantung pada jaminan sosial serta mengantre kupon makanan dari pemerintah.

Hidupnya kian sulit ketika ibunya didiagnosa mengidap kanker dan hidup dengan tunjangan kesehatan seadanya.

Namun, semua keadaan sukar yang dialami Jan Koum tidak membuatnya menyerah, ia terus berjuang dan berjuang untuk bisa survive.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Koum bekerja sebagai tukang sapu di sebuah toko, sementara ibunya menjadi baby sitter. Lewat buku bekas yang dia beli, dia belajar komputer jaringan.

Ketika akhirnya ia drop out dari kuliahnya, ia bekerja sebagai pembungkus barang belanjaan di supermarket, setelah itu di toko elektronik, hingga akhirnya ia bisa diterima bekerja di Yahoo.

Di Yahoo-lah ia bertemu dengan Brian Acton, dan 9 tahun kemudian Koum dan Acton memutuskan keluar dari Yahoo dan menciptakan WhatsApp.

Saat ini, WhatsApp dibeli oleh Facebook dengan harga fantastis senilai 223 Trilyun Rupiah! Jan Koum, anak imigran miskin yang dulu harus mengantri untuk mendapat jatah makan, kini berubah menjadi seorang milyuner.

Seorang anak laki2 mencurahkan perasaannya kpd ayahnya ttg kebenciannya thd seorang temannya.

“Maafkan aja dia, hilangkan kebencianmu!” nasehat sang ayah.

“Nggak bisa dong, Yah. Setelah apa yg dia lakukan padaku, enak dia kalau aku berhenti membencinya!” sanggahnya.

“Ok, sekarang tidurlah. Besok pagi ada yg harus kita kerjakan!”

Pagi hari ayah sudah menyiapkan sekarung kerikil yg digantung di pintu pagar belakang.

“Coba kamu bayangkan karung ini sebagai perwujudan temanmu. Kemudian pusatkan kebencianmu pd kepalan tanganmu. Tinjulah sekeras & sebanyak mungkin karung ini.”

Sang anak menuruti perintah ayahnya. Hanya tiga kali pukulan saja, dia merasa tangannya sakit.

“Sakit, Yah” katanya sambil mengusap & meniup kepalan tangannya yg mulai memar & lecet.

“Apakah teman yg kaubenci di sana merasakan sakit seperti yg kauderita saat ini?”

“Tentu tidak.”

“Begitulah yg terjadi pada hatimu.

Kebencianmu hanya menyakiti hatimu sendiri. Teman yg kaubenci tidak akan menderita melebihi deritamu. Bahkan bilapun kau memukulnya, derita yg dia rasakan tidak akan melebihi derita hatimu.

Mungkin dia luka oleh pukulanmu, namun luka luarnya akan cepat sembuh, sedangkan kebencianmu tidak akan berkurang bahkan semakin besar menguasai hatimu.

Itulah juga yg terjadi saat ada seseorang membencimu. Kebenciannya tidak akan membuatmu menderita melebihi penderitaannya.

Oleh sebab itu,
Kasihanilah orang yg membencimu.

Selamat malam..
Mari kita hilangkan rasa kebencian di dalam diri kita dan buat hidup kita lebih berwarna..

Gusti mberkahi.

note : ngutip dari chat teman.

Ada sebuah kisah yang dialami seorang saudagar. Saudagar ini terkenal sangat kaya dan memiliki banyak emas, perak serta permata.

Suatu ketika saudagar ini harus berjalan melewati sebuah padang pasir yang luas. Perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan membuat sang saudagar ini kehabisan air minum. Ia berharap bisa menemukan sebuah oase dimana ia bisa mengambil air disitu, tetapi tidak ada satu oasepun yang bisa ia temukan.

Tiba-tiba dari jauh, saudagar itu melihat ada seorang yang berpakaian sederhana, membawa sebuah guci besar yang biasanya dipakai sebagai wadah air. Serta merta dikejarnya orang tersebut dengan sekuat tenaga sambal berteriak-teriak, “Kawan… kawan… tolong saya… kawan… tolong saya..!”

Ketika saudagar itu sudah bisa menyusul orang yang membawa guci itu, dengan terengah-engah saudagar itu berkata, “Kawanku yang baik, bolehkah aku minta air yang kau bawa dalam guci itu?” Namun ternyata sang pemilik air minum tidak mau memberikan air minum tersebut.

Dengan gigih dan penuh harapan saudagar ini terus meminta kepada orang tersebut untuk memberikan sedikit air minum yang ia miliki. Harapannya sia-sia karena sang pemilik air minum tetap tidak mau memberikannya.

Sampai akhirnya saudagar ini berkata, “Berikan air minum itu padaku dan aku akan memberikan emas, perak dan permata kepadamu.” Hal itu ia lakukan karena ia sangat membutuhkan air minum lebih daripada semua hartanya pada saat itu.

Akhirnya orang yang membawa guci berisi air itu memberikan air minum yang ia miliki tersebut dengan ganti emas, perak dan permata.

Demikian juga dengan keselamatan, keselamatan jauh lebih berharga dari apapun yang ada di dunia ini. Banyak orang yang terus menjaga hartanya di dunia namun mereka lupa untuk menjaga harta yang paling berharga yaitu keselamatan.

Di tepi Danau Como yang sangat indah di Italia, terdapat sebuah vila tua yang bagus sekali. Diperkirakan usianya telah dua ratus atau tiga ratus tahun. Selama bertahun-tahun, tanah di sekitarnya dirawat dengan baik sekali oleh seorang tukang kebun tua yang dapat dipercayai.

Pada suatu hari, beberapa orang wisatawan yang datang ke sana memberikan pujian kepada tukang kebun itu karena pekerjaannya yang sangat baik itu.

“Pemilik kebun ini tentunya seringkali datang kemari untuk mengawasi pekerjaanmu,” kata salah seorang dari wisatawan itu.

“Oh, tidak, Tuan,” jawab si tukang kebun. “Dia baru datang kemari sekali saja, yaitu lima belas tahun yang lalu. Sejak itu saya tidak berjumpa dengan dia lagi.”

“Kalau demikian, bagaimana engkau bisa menerima perintah-perintah dari pemilik kebun ini?” tanya wisatawan lainnya.
“Perintah-perintah itu diberikan dari seorang wakilnya yang tinggal di Milan,” jawab orang tua itu.

“Tentunya dia sering datang kemari.”
“Tidak, tidak terlalu sering. Barangkali sekali dalam satu tahun.”

“Hal ini benar-benar amat mengagumkan,” kata wisatawan itu.

“Tidak ada seorangpun yang mengawasi engkau bekerja, tetapi sekalipun demikian engkau merawat taman di sini dengan baik sekali, seolah-olah engkau berharap bahwa pemiliknya akan datang kembali ke sini hari ini!”

Apakah kalian siap bekerja seperti itu stiap hari?

Bai Fang Li adalah seorang kakek tua yang hidup di Tianjin, Cina. Ia bukanlah orang yang berkelimpahan harta. Li adalah kakek yang miskin secara materi, tetapi punya hati yang luar biasa kaya.

Kemiskinan tidak membuatnya punya alasan untuk tidak memberi. Ia terpanggil untuk memberi sumbangan kepada sekolah-sekolah dan universitas di kotanya untuk menolong lebih dari 300 anak miskin agar mampu memperoleh pendidikan demi masa depan mereka.

Selama 20 tahun ia menggenjot becaknya demi memperoleh uang agar bisa menambah jumlah sumbangannya. Ia memilih hidup secukupnya agar bisa semakin banyak memberi. Makan siangnya hanyalah dua buah kue kismis dan air tawar, sedang malamnya ia hanya makan sepotong daging atau sebutir telur. Baju yang ia kenakan diambil dari tempat sampah, jika mendapat beberapa helai pakaian itu sudah merupakan suatu kemewahan.

Li menarik becak tanpa henti, 365 hari setahun tanpa peduli kondisi cuaca baik ketika salju turun atau panas terik menyengat, dia terus mengayuh becaknya mulai jam 6 pagi hingga jam 8 malam. “Tidak apa-apa saya menderita, tetapi biarlah anak-anak yang miskin itu dapat bersekolah,” katanya.

Ketika usianya menginjak 90 tahun, ia tahu ia tidak mampu lagi mengayuh becaknya. Tabungan terakhirnya berjumlah 500 yuan atau sekitar Rp 650.000 dan semuanya ia sumbangkan ke sekolah Yao Hua.

Dia berkata, “Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin terakhir yang dapat saya sumbangkan..”

Dan semua guru disana pun menangis. Tiga tahun kemudian, Bai Fang Li wafat dan dikatakan meninggal dalam kemiskinan.

Tetapi lihatlah dibalik kemiskinannya itu ia telah menyumbang 350.000 yuan secara total atau sekitar Rp 455 juta rupiah selama hidupnya. Ia membaktikan hidupnya secara penuh demi membantu anak-anak miskin yang tidak sanggup sekolah.

Begitu besar kasihBai Fang Li kepada anak-anak yang miskin itu sehingga ia dapat melakukan hal yang sedemikian rupa. Tuhanpun demikian, setiap langkah dan tindakan yang dilakukan-Nya digerakkan oleh kasih semata.

Di sebuah kota kecil, hiduplah sepasang suami istri yang telah menikah selama lima puluh tahun. Selama masa pernikahan mereka, tak ada pertengkaran berarti, kehidupan mereka selalu baik dan rukun, mereka selalu menjaga kasih mula-mula diantara mereka.

Banyak tetangga yang kagum dengan kerukunan dan kasih dari pasangan suami istri yang sudah lanjut usia ini. Tak ada satu halpun yang mereka rahasiakan, hanya ada sebuah kotak sepatu yang disimpan sang istri di atas lemari mereka dan sang istri meminta agar suaminya tidak menanyakan mengenai isi kotak sepatu itu apalagi membukanya. Sang suami menyanggupi hal itu.

Suatu hari, sang istri mengalami sakit keras, dan sudah berada di ambang kematiannya. Dengan tubuh yang lemah, sang istri meminta pada suaminya untuk mengambilkan kotak sepatu yang selama ini tersimpan rapi diatas lemari. Sang istri merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk membuka rahasia yang selama ini disimpannya kepada suaminya.

Sang suami segera mengambil kotak sepatu itu lalu duduk di samping ranjang sang istri. “Bukalah kotak itu, aku rasa ini adalah saat yang tepat engkau untuk mengetahuinya,” ujar sang istri dengan suara lemah. Sang suami lalu membuka kotak itu.

Di dalamnya, terdapat dua boneka rajut kecil dan setumpuk uang yang nilainya sekitar sepuluh juta rupiah. Bingung, sang suami menanyakan apa maksud semua ini.

“Saat kita menikah dulu, nenekku memberikan sebuah rahasia pernikahan padaku,” ujar sang istri, “Nenekku berpesan, jika kamu melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan hatiku, aku tidak boleh kecewa atau marah padamu, yang harus aku lakukan saat aku tidak suka dengan sikapmu adalah tetap diam dan membuat sebuah boneka rajut.”

Sang suami tersenyum lega karena ia melihat hanya ada 2 boneka rajut disitu. Berarti selama lima puluh tahun pernikahan mereka, ia hanya mengecewakan istrinya sebanyak 2 kali. Ia begitu bersyukur dan bangga dengan dirinya yang selama ini bisa menjaga perasaan istrinya dan tidak banyak mengecewakan istrinya.

Tapi ia masih penasaran dengan arti dari uang yang sepuluh jutaan itu. Lalu ia bertanya kepada istrinya, “Kalau begitu, apa arti dari uang yang sangat banyak ini? Dari mana kamu memperolehnya?”

Istrinya, dengan tatapan penuh kasih dan pengertian menjawab, “Uang itu adalah hasil penjualan boneka-boneka rajut yang sudah kubuat selama ini…”

Ada sebuah suku pada bangsa Indian yang memiliki cara yang unik untuk mendewasakan anak laki-laki dari suku mereka. Jika seorang anak laki-laki tersebut dianggap sudah cukup umur untuk di dewasakan, maka anak laki-laki tersebut akan dibawa pergi oleh seorang pria dewasa yang bukan sanak saudaranya, dengan mata tertutup. Anak laki-laki tersebut dibawa jauh menuju hutan yang paling dalam. Ketika hari sudah menjadi sangat gelap, tutup mata anak tersebut akan dibuka, dan orang yang menghantarnya akan meninggalkannya sendirian. Ia akan dinyatakan lulus dan diterima sebagai pria dewasa dalam suku tersebut jika ia tidak berteriak atau menangis hingga malam berlalu. Malam begitu pekat, bahkan sang anak itu tidak dapat melihat telapak tangannya sendiri, begitu gelap dan ia begitu ketakutan. Hutan tersebut mengeluarkan suara-suara yang begitu menyeramkan, auman serigala, bunyi dahan bergemerisik, dan ia semakin ketakutan, tetapi ia harus diam, ia tidak boleh berteriak atau menangis, ia harus berusaha agar ia lulus dalam ujian tersebut. Satu detik bagaikan berjam-jam, satu jam bagaikan bertahun-tahun, ia tidak dapat melelapkan matanya sedetikpun, keringat ketakutan mengucur deras dari tubuhnya. Cahaya pagi mulai tampak sedikit, ia begitu gembira, ia melihat sekelilingnya, dan kemudian ia menjadi begitu kaget, ketika ia mengetahui bahwa ayahnya berdiri tidak jauh di belakang dirinya, dengan posisi siap menembakan anak panah, dengan golok terselip dipinggang, menjagai anaknya sepanjang malam, jikalau ada ular atau binatang buas lainnya, maka ia dengan segera akan melepaskan anak panahnya, sebelum binatang buas itu mendekati anaknya, sambil berdoa agar anaknya tidak berteriak atau menangis.

Sungguh luar biasa cerita diatas. Ketika anak itu ada dalam hutan, sang ayah dengan setia menjagainya. Tuhan yang selalu menjaga kita dimanapun, kapanpun dan apapun masalah/badai hidup yang sedang kita alami, Jangan takut, Tuhan pasti setia dan siap menolong kita.

Selama ini menyanyi lebih banyak dianggap sebagai terapi untuk membebaskan seseorang dari depresi atau stres. Namun sejumlah penelitian menemukan bahwa menyanyi juga bisa menyehatkan secara fisik. Apa saja penyebabnya?
Semua orang suka lagu, namun tak semua orang bisa menyanyi. Namun apakah orang yang tak bisa menyanyi tak pernah menyanyi? Bisa ya, bisa pula tidak. Tetapi jika Anda kebetulan tak bisa menyanyi, sebaiknya pertimbangkan untuk mencoba menyanyi. Seburuk apapun suara Anda, yang penting usahanya. Tak perlu pergi ke tempat karaoke berombongan. Kegiatan menyanyi bisa dilakukan di rumah, di kamar mandi, di mobil, atau tempat tersembunyi lain (kalau tak mau didengar orang lain). Karena ada gambar gembira, ternyata menyanyi tak hanya menjadi ungkapan perasaan, menyanyi juga bisa menyehatkan secara fisik. Belakangan banyak ilmuwan menyatakan bahwa orang yang suka menyanyi punya riwayat kesehatan yang lebih baik dari mereka yang jarang menyanyi.
Berikut beberapa rangkuman untuk Anda.

Menyanyi Mengurangi Stres dan Rasa Sakit
Hasil penelitian menyebutkan adanya korelasi antara menyanyi dan penurunan serangan jantung, penurunan tekanan darah, dan pengurangan stres. Patricia Preston-Robert, seorang terapis di New York, mengaku menggunakan terapi menyanyi untuk mengatasi para pasiennya baik yang sakit secara fisik maupun psikologis.
“Beberapa orang yang mengalami trauma, sering merasakan sakit secara fisik dan ini bisa diatasi dengan menyanyi. Tetapi menyanyi ternyata sanggup menghalangi penyebaran rasa sakit dalam tubuh. Itulah yang membuat mereka yang menyanyi bisa mengurangi rasa sakitnya, ” katanya.

Melancarkan Pernafasan
Menyanyi terbukti menyehatkan terutama paling dirasakan oleh mereka yang berusia di atas 55 tahun. Menurut Jeanne Kelly, direktur Levine School of Music, Arlington Campus, menyanyi menyebabkan seseorang merasakan hidupnya lebih baik selama menyanyi, kualitas suara lebih baik, suara terdengar lebih muda dibanding usia sesungguhnya, melancarkan penafasan, dan postur tubuh lebih baik.

Meningkatkan Daya Ingat
Menyanyi juga bisa meningkatkan daya ingat. Dari penelitian sejumlah penderita penyakit Alzheimer ditemukan bahwa menyanyi bisa membangkitkan memori penderita penyakit ini. Karena ternyata bagian otak yang bekerja untuk berbicara, berbeda dengan bagian otak untuk bernyanyi. Ini yang menyebabkan orang yang terganggu memorinya masih bisa menyanyi ketimbang diajak bicara.
“Ada sejumlah riset yang menemukan bahwa musik memiliki kemampuan untuk mendorong orang mengakses kata-kata. Karena itu orang yang kehilangan memori bicaranya masih bisa menyanyikan lagu,” ujar Liz McNaughton, seorang terapi musik di London. Karena itu jika rutin menyanyi, orang yang terganggu memorinya bisa terperbaiki daya ingatnya.

Meningkatkan Imunitas
Penelitian oleh University of Frankfurt, menemukan bahwa menyanyi dalam paduan suara bisa meningkatkan imunitas tubuh. Begitu paduan suara yang ditelitinya selesai menyanyikan lagu Mozart “Requiem”, mereka memiliki immunoglobulin A dan cortisol (zat yang meningkatkan imunitas) lebih tinggi dibanding sebelumnya. Hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa orang-orang yang menyanyi dalam paduan suara itu meningkat kapasitas paru-parunya, energinya lebih banyak, terbebas dari asma, postur tubuh lebih baik, merasa lebih nyaman, serta meningkat kepercayaan dirinya.

Nah, ternyata menyanyi tak sekadar bisa membebaskan stres. Menyanyi juga bisa membuat tubuh lebih sehat. Jadi, kenapa tak mencoba menyanyi untuk membuat tubuh lebih baik?

“Ayah, ayah … Aku tidak mau membantu ibu membersihkan rumah lagi. Aku mau bermain saja. Teman-temanku semuanya punya pembantu.” Ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala putri mungilnya dengan lembut. “Ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu.”
Mereka pun akhirnya sampai di depan sebuah jalan setapak dengan pohon-pohon lebat di kanan kirinya. Mereka mulai berjalan masuk ke jalan setapak itu. Jalan itu berlubang dan penuh lumpur. Sesekali mereka harus menyingkirkan semak-semak duri dan pohon-pohon kering yang tumbang untuk dapat lewat. Belum lagi banyak nyamuk dan serangga lainnya. “Ayah! mau kemana kita?? Lihat sepatuku jadi kotor.” Ayah hanya diam dan terus menggandeng putrinya.
Mereka pun akhirnya sampai ke sebuah telaga berwarna biru terang dengan padang rumput serta aneka warna bunga dan pepohonan rindang, “Waaaah… tempat apa ini ayah? Indah sekali! Aku suka! Aku suka tempat ini!”
Ayah kemudian duduk di bawah pohon, “Kemarilah, ayo duduk di samping ayah.” Dengan bersemangat, gadis itu duduk di samping ayahnya. ”Anakku, tahukah kau mengapa di sini sangat sepi? Padahal tempat ini begitu indah?” tanya ayah. ”Mungkin karena tidak ada orang yang tahu tempat ini?” jawab gadis itu kebingungan. ”Bukan, banyak orang tahu tempat ini, namun tidak banyak orang yang mau melewati jalan yang tadi.”
***
Sama juga dengan hidup kita. Seringkali kita tidak mau melewati jalan setapak yang sempit serta penuh lubang itu. Kita mau langsung sampai di padang rumput yang indah. Kita lelah dengan setiap proses. Kita tidak mau ada ujian yang merepotkan.
Padahal, saat kita sudah berhasil melewati proses dan ujian tersebut, keberhasilan dapat kita peroleh. Saat karakter kita sudah teruji baik di hadapan Tuhan, keberhasilan akan menjadi milik kita.
Karakter adalah fondasi dari semua keberhasilan hidup kita. Jika tidak demikian, maka keberhasilan kita akan menjadi keberhasilan yang semu serta bertahan sesaat saja.
Gusti mberkahi.

Ada satu cerita tentang orang Singapura yang bernama Adam Khoo. Pada umur 26 tahun dia mempunyai empat bisnis yang beromzet US$ 20juta. 

Ketika umur 12 tahun Adam dicap sebagai orang yang malas, bodoh, agak terbelakang dan tidak ada harapan. Saat duduk di kelas 3 dia dikeluarkan dari sekolah, dan pindah ke sekolah yang lain. Ketika mau masuk SMP, dia ditolak 6 sekolah, dan akhirnya masuk sekolah yang terjelek. Di sekolah yang begitu banyak orang bodohnya dan tidak diterima di sekolah yang baik itu, Adam Khoo termasuk yang paling bodoh. Di antara 160 murid seangkatan, Adam Khoo menduduki peringkat 10 terbawah. 

Pada umur 13 tahun, Adam Khoo dikirim ke Super-Teen Program yang diajari oleh Ernest Wong, yang menggunakan teknologi Accelerated Learning, Neuro Linguistic Programming (NLP) dan Whole Brain Learning. 

Sejak saat itu keyakinan Adam Khoo berubah. Ia yakin bahwa dia bisa. Ditunjukkan oleh Ernest Wong bahwa semua orang bisa menjadi genius dan menjadi pemimpin walaupun awalnya goblok sekalipun. 

Dikatakan oleh Ernest Wong , “Satu-satunya hal yang bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah serta sikap yang negative.” 

Dia akhirnya memiliki keyakinan bahwa kalau ada orang yang bisa mendapatkan nilai A, dia juga bisa. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya Adam Khoo berani menentukan target-nya, yaitu mendapatkan nilai A semua. Dia menentukan goal jangka pendeknya, yaitu masuk Vitoria Junior College (SMA terbaik di Singapura), tujuan jangka panjangnya masuk National University of Singapore dan menjadi murid terbaik disana. 

Ketika kembali ke sekolah, Adam Khoo langsung take action dengan menempel kata-kata motivasional yang dia gambar sendiri dan belajar menggunakan cara belajar yang benar (yang selama ini tidak diajarkan di sekolah manapun), menggunakan teknik membaca cepat, cara mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan teknik super memori, dan ketika Adam Khoo ditanyai oleh gurunya, dia bisa menjawab dengan tepat. 

Ketika teman-teman dan gurunya bertanya apa yang akan dia raih, dijawab oleh Adam Khoo bahwa dia akan menjadi ranking No.1 di sekolahnya, masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore. menduduki ranking 18. dan ketika lulus SMP, dia menduduki ranking 1 dengan Nilai Ebtanas Murni A semua untuk 6 mata pelajaran yang diuji. 

Dia kemudian diterima di Victoria Junior College dan mendapatkan nilai A bulat untuk tiga mata pelajaran favoritnya. Akhirnya dia diterima di National University of Singapore (NUS) dan karena di universitas itu dia setiap tahun menjadi juara, akhirnya Adam Khoo dimasukkan ke NUS Talent Development Program. Program ini diberikan khusus kepada TOP 10 mahasiswa yang dianggap jenius.

Dalam kisah di atas Adam Khoo memiliki visi besar bahwa jika orang lain bisa maka dia juga bisa dan akhirnya sukses. 

Jadi kita harus punya visi, kita harus tahu kemana kita akan pergi. 

Apakah saat ini yang mendorong hidup saudara? 

Semua orang hidup dengan dorongan untuk mencapai suatu tujuan. Ada yang dipicu oleh uang, ambisi berkuasa, kesenangan, reputasi, dll. 

Apa yang anda alami sekarang baru setitik saja dibandingkan apa yang Tuhan ingin kerjakan dalam hidup anda.

" Keep Moving Forward to Achieve Your Dreams"

Gusti mberkahi.


Penulis Rusia yang hebat, Leo Tolstoy, pada suatu hari berjalan jalan, dan merasa kasihan pada seorang pengemis. Maka dia berhenti, dan ingin memberi uang kepada si pengemis. Ketika dia merogoh kantongnya, baru disadarinya dia tidak membawa uang.

Maka dijabatnya tangan si pengemis sambil berkata: "Saudaraku jangan marah, maafkan aku, hari ini aku tidak membawa uang." Si pengemis tiba2 matanya berbinar binar, dengan syukur dan penuh kebahagiaan dia berkata: " Aku tidak mungkin marah, perkataanmu telah merupakan penghargaan yang terbesar yang aku pernah rasakan selama ini."

Leo Tolstoy memang tidak memberi uang, tapi dia telah mengembalikan harga diri sorang pengemis yang biasanya selalu di rendahkan masyarakat. Dan nilai kata2 satu kalimat Tolstoy telah memberikan nilai yang jauh lebih besar dari uang yang bisa diberikan kepada pengemis.

Setiap manusia, apapun latar belakangnya, mempunyai kesamaan yang mendasar. Semuanya ingin dipuji, ingin diakui, ingin dihargai, ingin didengarkan, dan ingin dihormati.

Tidak peduli dia adalah pengemis, ataupun pebisnis, ataupun pengusaha kaya, selalu mempunya ego dan keinginan yang sangat manusiawi ini. Dan rahasia sederhana ini pasti akan meningkatkan kemampuan anda dalam berhubungan dengan siapapun didalam network anda.

Kita harus belajar melihat siapapun sebagai manusia yang mempunyai kelebihan sendiri dendiri. Kita harus mampu menghargai orang lain, dari dalam hati kecil kita. Tulus menganggap orang lain setara, atau bahkan lebih dari kita. Dengan demikian maka segala urusan komunikasi akan selesai dengan sendirinya. Dan anda akan lebih mudah mencapai sukses anda.
Gusti mberkahi.

Suatu hari seorang peserta training remaja, sebut saja namanya JJ, bertanya kepada saya, ”Bu Lisa, bagaimana caranya diet?”

Saya jawab, ”Mudah. Kurangi makan.”
“Wah, enggak bisa Bu.”
“Mengapa?”
“Ibu saya tiap hari masak. Dan masakan ibu saya semuanya sangat enak. Jadi saya tidak bisa mengurangi makan.”

“Oke. Kalau begitu, makan tiga kali sehari, tapi jangan ngemil.”
“Wah. Tidak bisa juga Bu.”
“Mengapa?”
“Pagi dan sore selalu tersedia makanan kecil buatan ibu saya. Dan semua makanan buatan ibu saya sangat enak. Jadi saya tidak bisa untuk tidak ngemil.”

“Kalau begitu tidak usah diet,” kata saya.
“Lho? Kan saya ingin diet Bu?”
“Saat ini, keinginanmu belum menjadi tujuan. Tunggu sampai keinginan itu semakin besar dan benar-benar menjadi tujuan kamu.”
“Kapan Bu?”
“Saya tidak tahu,” jawab saya sambil tertawa.

Kami pun berhenti membahas masalah itu.
Satu tahun kemudian, tanpa sengaja, saya bertemu dengan JJ di sebuah pesta pernikahan. Dia yang menyapa saya, “Bu Lisa.”
Saya menengok dan terkejut. Saya mengenali dia, tapi kini tubuhnya langsing. Jauh berbeda dengan setahun yang lalu.
“Hai. Saya sampai pangling. Kok sekarang langsing banget.”
“Iya Bu,” katanya sambil senyum-senyum.
“Diet ya?”
“Iya, Bu.”
“Tuh bisa.”
“Sekarang saya punya pacar, Bu.”

Dia pun memperkenalkan pria yang berdiri di sampingnya.
“Ooooooohh,“ saya tertawa dan menjabat tangannya.

“Dia ini Bu, tiap kali ke toko atau mal, senang menunjuk-nunjuk baju dan bilang mau membelikan saya baju itu. Tapi Bu, semua baju yang dia tunjuk adalah baju yang untuk orang yang langsing. Saya kan ingin dibelikan baju olehnya Bu, jadi saya diet,” dia menjelaskan sambil tertawa.

Saya bertanya, ”Ibu kamu masih suka masak?”
“Masih,” jawabnya malu-malu.
“Di rumah masih banyak makanan?”
“Masih.”
“Kok sekarang bisa diet?”
Dia hanya tertawa.
“Tuh kan. Dulu kamu tidak bisa diet, bukan karena salah ibu, bukan karena masakan ibu. Buktinya sekarang kamu bisa diet padahal ibu tetap masak.”
Dia mengangguk-angguk sambil tertawa.

Jangan-jangan kita seringkali bersikap demikian juga. Anda ingin mencapai sesuatu? Anda ingin menabung? Anda ingin penghasilan lebih besar? Anda ingin langsing? Anda ingin sukses? Anda ingin jadi juara? Tidak ada orang yang bisa menjadi juara/berhasil tanpa punya tujuan yang jelas, tekad yang besar, dan memperjuangkannya habis-habisan.

Gusti mberkahi.


Semua mata tertuju kepada sosok wanita kurus yang sedang berdiri diatas panggung. Semua orang tegang menantikan apakah wanita tersebut dapat memenangkan tantangan dan hadiah uang yang dijanjikan.

Tantangan yang diberikan adalah memeras jeruk. Bukan jeruk biasa, namun jeruk yang sudah diperas sampai benar-benar kering dan tidak dapat menghasilkan satu tetesan pun. Banyak orang sudah mencoba tantangan tersebut, bahkan mereka yang memiliki tubuh kekar, namun semuanya gagal.

Detik-detik berlalu, tangan kecil wanita itu menggenggam jeruk tersebut kuat-kuat. Ia memeras jeruk tersebut dengan penuh konsentrasi. Ia terus memeras dan memeras, lalu ting! setetes air jeruk jatuh di dalam gelas bening kosong yang sudah disediakan. Sontak gemuruh tepuk tangan penonton memenuhi tenda pasar malam dimana pertunjukan tersebut diadakan.

“Nyonya, aku sudah mengadakan tantangan ini ratusan kali, namun belum pernah ada yang bisa memenangkannya, hanya Nyonya yang berhasil. Bagaimana Anda dapat melakukan hal tersebut?” tanya penyelenggara pertunjukan dengan keheranan. Sambil masih berlinang air mata, wanita itu menjawab, “Jika suamimu sedang sakit keras dan tak bisa mencari nafkah, sedangkan kau memiliki delapan anak yang harus kau beri makan setiap harinya, maka memeras jeruk bukanlah hal yang sulit.”

Tekanan seringkali membuat seseorang dapat melakukan jauh melampaui apa yang mereka bayangkan. Apakah Anda sedang mengalami tekanan? Jika hari-hari ini Anda sedang menghadapi tekanan yang terasa berat bagi jiwa Anda, lihatlah itu sebagai sebuah kesempatan. Jika Anda dapat menangani tekanan tersebut dengan benar maka tekanan itu justru akan menjadi turning point (titik balik) dalam kehidupan Anda.
Gusti mberkahi.

From 2014 to 2015, a New Way of Thinking

Tadi pagi saya melihat sebuah foto. Foto seorang anak perempuan kecil memakai seragam sekolah dan membawa tas ransel berisi buku yang tampaknya berat. Tas ransel berat itu tidak sebanding dengan tubuhnya yang masih kecil. Anak perempuan ini sedang berdiri di depan seorang pengemis tua di pinggir jalan. Dia sedang menuangkan air minum dari botol yang dibawanya ke dalam botol besar yang sedang dipegang oleh si bapak tua. Rupanya, anak perempuan itu tidak sampai hati ketika melihat sesosok bapak tua yang pakaiannya compang-camping dan tampak lelah sedang duduk di pinggir jalan sambil memegang botol minum yang kosong.

Sungguh suatu tindakan terpuji yang tidak mengharapkan balasan apapun. Tindakan yang lahir dari hati, bukan supaya dilihat orang lain. Dia tidak punya uang untuk membelikan baju. Dia tidak punya sepatu besar untuk diberikan ke bapak tadi. Yang dimilikinya hanya sebotol air minum. Itulah yang dia berikan.

Mungkin saat ini kita sedang merasa tidak berdaya. Mungkin saja ada yang merasa tidak memiliki apa-apa, tidak memiliki modal, kepandaian, skill, kemampuan berkomunikasi yang hebat, kemampuan menjual yang sukses, atau pendidikan, atau apapun itu. Jangan fokus ke sana. Fokuslah pada apa yang kita miliki. Kita memiliki niat, semangat, keberanian untuk memulai, keberanian untuk melakukan kesalahan, pengalaman hidup kita selama ini yang tidak dimiliki orang lain, dan sebagainya.

Anak perempuan tadi tidak berfokus kepada hal yang tidak dimiliki. Dia tidak sedih dan putus asa karena tidak punya uang untuk diberikan ke bapak tua itu. Dia tidak menangisi nasibnya yang tidak bisa membantu orang lain. Tapi dia fokus kepada hal yang dimiliki. Botol air minum. Dan itulah yang menjadi berkat bagi orang lain.

Seorang pengusaha sukses berkata, ”Jika ingin menjadi pengusaha, tidak perlu mencari sesuatu yang unik untuk dijual. Karena kita semua unik. Mari kita coba. Berikan sepuluh piring nasi putih dan bumbu nasi goreng kepada 10 orang. Lalu sediakan kompor dan penggorengan yang sama. Lalu mintalah mereka memasak nasi goreng dengan menggunakan bahan yang telah dibagikan tadi. Saya yakin setelah selesai, semua rasa nasi goreng itu akan berbeda. Sepuluh orang yang memasak akan menghasilkan sepuluh rasa yang berbeda.

Kilas Balik

Di penghujung tahun 2014 ini, apa yang perlu kita lakukan? Mari kita melakukan kilas balik tentang apa yang selama setahun ini kita lakukan. Apakah kita terlalu menyesali hal-hal yang tidak kita miliki? Apakah kita terlalu sibuk mencari alasan mengapa kita gagal? Apakah kita merasa terjebak dalam keadaan yang membuat kita tidak bisa berbuat apapun? Apakah kita sudah tahu bahwa kita harus bserubah tapi tidak memiliki kekuatan untuk berubah? Atau bahkan sebenarnya kita hanya malas melakukannya?

Apa yang akan kita lakukan tahun depan, tahun 2015? Ingat: ”Jika kita hanya melakukan hal yang sama seperti tahun lalu, maka tahun depan hasilnya akan sama juga dengan tahun yang sudah berlalu.” Jadi jika ingin mendapatkan hasil yang berbeda, lakukan dengan cara berbeda.

Kiat untuk Anda

1. Apa kesalahan yang saya lakukan?
Seringkali kita mencari alasan untuk membenarkan diri sendiri. Kita menyalahkan situasi, politik, kondisi ekonomi, oranglain, keluarga, orangtua, pasangan hidup, perusahaan, atasan, dan sebagainya. Hentikan!

2. Apa yang bisa saya ubah?
Jika tahun ini lebih banyak main game, kurangi. Jika kita lebih banyak duduk diam dan membuat perencanaan, maka mulailah melaksanakan dan menerapkan rencana tersebut. Jangan hanya sibuk membuat konsep. Jika jam tidur kita masih berlebihan dan rasanya masih kurang tidur juga, sebenarnya itu karena terlalu banyak tidur, bukan karena kurang tidur. Jika kita merasa tidak bisa berubah karena sudah dari “sono”nya, maka sekarang saatnya untuk melupakan hal itu.

3. Kapan saya mulai berubah?
Tidak ada waktu yang lebih tepat selain ‘sekarang’. Sekarang! Bukan tahun depan. Bukan bulan Januari. Bukan menunggu 2015. Bukan menunggu untuk lebih siap. Bukan menunggu keadaan ekonomi membaik. Bukan menunggu pasangan berubah sikap. Tapi, sekarang!

Do you want DUIT? Just DO IT!
___________

Lisa Nuryanti
Super Mindset Motivator & Professional Development Consultant