Seorang pria yang sedang mengalami masalah dengan keadaan keuangannya memutuskan untuk menghubungi seorang ahli keuangan terkenal. Mereka membuat janji untuk bertemu.
Pada hari yang ditentukan, pria tersebut memasuki ruang tunggu kantor sang penasihat keuangan. Anehnya, ia tidak disambut oleh seorang resepsionis pada umumnya. Justru di hadapannya ada dua pintu.
Pintu pertama tertulis: merasa payah dalam pekerjaan, sedangkan di pintu kedua tertulis: enjoy dalam pekerjaan. Karena ia merasa payah, maka ia masuk ke pintu yang bertuliskan: merasa payah dalam pekerjaan.
Namun ketika ia masuk ke ruangan tersebut, ia dihadapkan dua pintu lagi. Pintu yang satu bertuliskan: memiliki beban hutang yang harus dibayar dengan susah payah, dan pintu yang kedua bertuliskan; bebas dari masalah hutang.
Ketika ia memilih untuk masuk ke pintu yang bertuliskan memiliki beban hutang, ia kembali dihadapkan dua pintu lain; menabung lebih dari 5 juta per tahun, dan pintu yang satunya bertuliskan: menabung kurang dari 5 juta per tahun.
Tetapi ketika ia memasuki pintu yang kedua (menabung kurang dari 5 juta per tahun) ternyata ia malah kembali lagi di ruang tunggu yang sebelumnya ia sudah masuki.
Pintu yang sama akan membawa kita kepada hasil yang sama pula. Pria dalam cerita di atas tidak akan pernah bisa keluar dari masalah keuangan, selama ia tidak mau mencoba masuk melalui pintu yang lain. Hidupnya ingin berubah, tapi sayang hal tersebut tidak diimbangi dengan tindakan yang juga berubah.
Jika kita terus saja melakukan hal-hal yang sama seperti yang biasa kita lakukan, maka kita juga akan terus mendapatkan hasil yang sama dengan yang selama ini kita dapatkan.
Jangan selalu masuk ke lobang yang sama yang membuay kita semakin terjerumus dalam masalah.
Gusti mberkahi.
0 komentar:
Post a Comment