Kisah Coretan Bocah Kelas 1 SD yang Memenangkan Kontes dari Google

Kisah Coretan Bocah Kelas 1 SD yang Memenangkan Kontes dari Google/ Foto: IstimewaKisah Coretan Bocah Kelas 1 SD yang Memenangkan Kontes dari Google/ Foto: Istimewa
Kalau bicara coretan anak, u bicara coretan anak, yang bisa terlintas di pikiran orang tua adalah coretan nggak berarti di kertas atau dinding. Hmm, tapi pernah kebayang nggak, Bun, kalau coretan si kecil bisa jadi karya luar biasa dan berhasil memenangkan sebuah kontes? 

Inilah yang dilakukan Gomez Lane. Bocah 7 tahun yang merupakan siswa kelas satu sekolah dasar dari Virginia, telah dipilih dari 180 ribu siswa di seluruh Amerika Serikat. Gomez juga menjadi peserta termuda yang pernah memenangkan kontes yang diselenggarakan Google ini. Gomez merupakan pemenang dari kontes Doodle 4 Google tahunan ke-10 dan gambarnya akan ditampilkan di homepage Google, demikian dilansir CNBC.

Memenangkan kontes membuat Gomez menerima Rp 400 juta untuk beasiswa kuliah, Rp 700 juta untuk biaya sekolahnya sekarang, dan Pine Spring Elementary untuk dibelanjakan berbagai gadget. Wah, hadiah yang dibawa pulang Gomez sudah lebih dari Rp 1 miliar ya, Bun.
Kisah Coretan Bocah Kelas 1 SD yang Memenangkan Kontes dari Google/Kisah Coretan Bocah Kelas 1 SD yang Memenangkan Kontes dari Google/ Foto: Istimewa

Kontes yang diadakan Google ini meminta para peserta menanggapi tema 'Apa yang menginspirasi saya...' dan gambar peserta dinilai berdasarkan manfaat artistik, kreativitas dan seberapa baik tema tersebut terwakili. Penilaian diberi oleh masyarakat dan juri.

Nah, yang menjadi juri adalah aktor Neil Patrick Harris, mantan pemain Mets Carlos Beltran dan peraih medali emas Olimpiade AS Laurie Hernandez. Berbagai tema gambar pun dikirim dari mulai perjalanan angkasa, fashion, desain dan geografi.

Nggak hanya itu hadiahnya, Gomez dan empat finalis lainnya juga memenangkan perjalanan ke markas Google di Mountain View, California, di mana anak-anak tersebut dapat merayakan kemenangannya dan bertemu dengan tim Google Doodle. Setiap finalis juga menerima komputer Pixelbook dan Rp 70 juta untuk tambahan biaya.

Ibu Gomez, Maria Lane mengatakan bahwa keluarganya nggak pakai gadget yang canggih. Coretan Gomez pun murni imajinasinya. Maria bercerita daerah rumah mereka juga disebut 'bomb cyclone' karena pernah terkena badai salju yang besar hingga Gomez dan teman sekolahnya harus belajar di luar ruangan. 

Wah keren deh perjuangan Maria dan anaknya! Ya, kemenangan Gomez bisa dibilang jadi hadiah terbaik untuk dia dan ibunya. Nantinya Gomez juga bekerja dengan Google selama musim panas untuk membantu 'menghidupkan' gambarnya sebelum hasil coretan yang ia menangkan dirilis akhir tahun ini.

"Saya tidak bisa berhenti berpikir dan membicarakan hal ini. Kami semua ikut senang atas kemenangan Gomez. Sangat menyenangkan melihat bagaimana inspirasi dan kreativitas seorang anak dapat memiliki hasil yang sangat menarik dalam kontes nasional ini," kata Maria kepada Falls Church News-Press. 

Diceritakan Maria, anaknya akan terus menggambar dan berbicara tentang banyak hal menarik yang dia lakukan di sekolah . Bicara kreativitas anak, sebenarnya banyak cara mengasahnya, Bun. Salah satunya adalah dengan menciptakan lingkungan rumah yang mendukung kreativitas si kecil.

Kisah Coretan Bocah Kelas 1 SD yang Memenangkan Kontes dari Google/Kisah Coretan Bocah Kelas 1 SD yang Memenangkan Kontes dari Google/ Foto: Istimewa


Hal ini diperkuat pendapat Dr Reni Akbar Hawadi dalam bukunya 'Psikologi Perkembangan Anak, Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak', yang mengatakan kondisi rumah memang bisa memengaruhi perkembangan kreativitas anak.

Tika Bisono, psikolog dan dosen di Universitas Mercubuana, juga mengatakan pentingnya mengasah kreativitas. Salah satu caranya adalah dengan tidak melewatkan satupun ide atau gagasan yang dilontarkan anak.

"Setiap anak menyampaikan idenya, kita tanya apa, kalau memang tidak sesuai bisa dibelokkan sedikit-sedikit," sebut Tika dilansir detikHealth.

Nah, agar imajinasi dan kreativitas anak berkembang, kita sebagai orang tua perlu melatihnya dengan menyediakan ruangan yang aman. Selain itu, kita juga perlu berperan dalam permainan yang diciptakan anak.

"Sebaiknya juga kurangi kritikan dan arahan selama bermain. Lebih baik kita menyediakan waktu panjang untuk anak bereksplorasi. Imajinasi kalau nggak dikondisikan nggak akan banyak berkembang. Yang penting ruangannya aman," tutur psikolog anak Saskhya Aulia Prima dari Tiga Generasi.

sumber: detik

0 komentar:

Post a Comment