Gao Fenghan (1683-1748 SM) adalah seorang seniman terkenal pada Dinasti Qing, banyak lukisan pada Dinasti Qing adalah hasil karyanya. Pada suatu hari, ketika Gao Fenghan sedang dalam perjalanan, dia bertemu dengan seorang pengemis tua yang buta. Ia memegang sebuah mangkuk, mengemis di jalanan dengan sangat menyedihkan. Timbul rasa kasihan di hati Gao Fenghan. Ia kemudian membawa pengemis tersebut pulang ke rumahnya serta mengundang pengemis tersebut makan.
Setelah selesai makan, Gao Fenghan mencuci bersih mangkok makanan pengemis itu kemudian menulis sebaris kata di mangkok tersebut. “Langit kelabu gelap, jalan di depan samar-samar, langkah kaki tidak bebas berkelana di dunia, susah mendapatkan semangkok nasi cuma-cuma.” Lalu ia membubuhi tanda tangan dibawahnya.
Pengemis ini membawa mangkok itu kemanapun, kemudian semua orang berebutan mengundang dia makan untuk menikmati karya Gao Fenghan yang terkenal. Mulai saat itu setiap hari pengemis itu dapat makan dengan kenyang. Pada saat pengemis tersebut meninggal, berkat dari menjual mangkoknya, ia bisa mempunyai uang untuk mengurus pengebumiannya.
Setiap orang mempunyai bahasa yang berbeda supaya merasa dikasihi. Ada orang yang akan merasa dikasihi apabila kita mendengarkan mereka, ada orang yang merasa dikasihi apabila kita memberikan kata-kata pujian kepada mereka, ada orang yang merasa dikasihi kalau kita memberikan hadiah-hadiah kepada mereka, dan lain sebagainya.
Dalam kisah di atas, Gao Fenghan menggunakan bahasa kasih dengan memberikan karya tangannya yang menjadi jawaban hidup bagi pengemis tersebut. Mulai sekarang pelajari bahasa kasih orang-orang di sekeliling Anda serta jadilah jawaban bagi mereka, maka Anda akan memiliki hubungan yang bahagia.
Nicholas James Vujicic atau lebih dikenal dengan Nick Vujicic lahir dari keluarga Kristen Serbia di Melbourne, Australia pada 4 Desember 1982. Dia lahir tanpa tangan dan kaki, dengan hanya memiliki satu kaki dengan 2 buah jari yang menonjol pada paha kiri. Hal tersebut sangat janggal karena tidak ada masalah saat masa kehamilan serta tidak ada riwayat keluarga dengan kondisi cacat fisik.
Di saat ia sendiri, Nick selalu berdoa pada Tuhan untuk melakukan mukjizat, membuat lengan dan kakinya tumbuh seiring dengan pertumbuhan badannya. Namun, permintaannya tersebut tidak kunjung terjadi. Ia tetap tidak mempunyai lengan dan kaki.
Saat ia berusia 13 tahun, ia membaca sebuah artikel surat kabar tentang seorang pria cacat yang berhasil mencapai hal-hal besar serta membantu orang lain. Pria itu bahkan dapat bermain golf! Saat itu menjadi momen perubahan Nick, ia akhirnya menyadari mengapa Allah menciptakan bentuk tubuhnya seperti adanya sekarang, ya, untuk memberi harapan kepada orang lain.
Pada usia 19 tahun, Nick telah berkeliling dunia, berbagi cerita dengan jutaan orang, berbicara pada berbagai kelompok seperti siswa, guru, pemuda, pengusaha pria dan wanita, serta jemaat-jemaat gereja. Kisah hidupnya telah dikenal oleh seluruh kalangan di dunia, bahkan sampai saat ini ia masih rutin melakukan perjalanan internasional untuk berbicara di depan banyak orang serta memberitakan Injil kepada lebih dari tiga juta orang di 27 negara.
Nick Vujicic memiliki sebuah masalah besar, yaitu tidak memiliki lengan dan kaki. Namun demikian, ia melihat masalah yang dialaminya sebagai sebuah kesempatan untuk memberitakan Injil dan menyelamatkan jiwa. Setiap manusia di bumi, termasuk Anda dan saya pasti memiliki masalah, namun yang membedakannya adalah apakah Anda bisa memakai masalah yang Anda hadapi sebagai sebuah kesempatan selamatkan jiwa?
Bagaimana dengan anda?
Jika MASALAH yang ANDA hadapi, tidak lebih besar dari Nick Vujicic, maka BERSYUKURLAH!
Gusti mberkahi...
Di sebuah kaki gunung yang gundul dan tandus, hidup seorang bapak tua. Setiap pagi, Pak Tua ini selalu memikul sekarung penuh bibit pohon dan berjalan menuju kaki gunung. Dengan cangkul di tangannya, sepanjang hari kerja Pak Tua ini adalah menanam bibit-bibit pohon.
Suatu hari, serombongan murid SMP datang berpiknik. Mereka begitu heran melihat Pak Tua ini sedang bercocok tanam dengan penuh semangat.“Pak, bukankah tidak akan ada yang tumbuh?” tanya seorang anak keheranan. “Aku sudah hidup disini seumur hidupku, Nak. Di hari tuaku, aku ingin terus menaburkan benih kehidupan disini,” jawab Pak Tua sambil tersenyum.
Tahun demi tahun berganti. Anak-anak sekolah tersebut sudah lulus. Salah satu dari mereka kebetulan sedang berlibur di dekat kaki gunung yang pernah ia kunjungi beberapa tahun sebelumnya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat pohon-pohon hijau memenuhi kaki gunung tersebut. Pak Tua itu telah lama meninggal, namun ia meninggalkan harta karun yang tak ternilai, pohon-pohon kehidupan.
Usaha yang dilakukan dengan penuh keyakinan tidaklah sia-sia.
Selamat mencoba! Gusti mberkahi.
Tim penyelamat segera menyusuri puing-puing reruntuhan untuk melihat apakah masih ada korban yang bertahan hidup. Di sebuah reruntuhan rumah, mereka melihat mayat wanita muda di sela-sela reruntuhan. Tubuh mayat tersebut condong ke depan dan ia berlutut seperti menyembah. Reruntuhan rumah telah menimpa punggung dan kepalanya.
Salah seorang dari tim penyelamat berusaha menjangkau tubuh wanita tersebut, berharap ia masih hidup. Namun, tubuhnya dingin dan kaku, menandakan wanita tersebut sudah meninggal. Akhirnya mereka pergi menyusuri puing-puing rumah yang lain.
Satu jam berlalu, entah mengapa ada dorongan di hati pemimpin tim penyelamat itu untuk kembali ke rumah hancur dimana ada mayat wanita tadi. Setelah sampai, ia kemudian berlutut dan mencoba memasukkan kepalanya melalui celah-celah sempit untuk melihat mayat wanita tersebut. Tiba-tiba, ia berteriak dengan gembira, “Bayi! Ada bayi!”
Seluruh tim bergegas menyingkirkan tumpukan benda di sekitar mayat wanita itu. Mereka akhirnya menemukan bayi berusia 3 bulan yang sedang tertidur pulas terbungkus selimut di bawah mayat ibunya.
Ada sebuah telepon genggam di dalam selimut yang memunculkan pesan teks pada layar,
“Jika kamu dapat bertahan hidup, kamu harus ingat bahwa aku mencintaimu, Nak.”
Apakah anda mengasihi ibumu sebesar ibu itu mengasihi anaknya?
“Berapa saya harus membayar untuk bantuanmu, Bryan?” tanya wanita tua tersebut kepada laki-laki yang sudah menolong memperbaiki mobilnya yang mogok.
“Saya tulus membantu Anda, Nyonya. Jika Anda ingin membalas jasa saya, lakukanlah pada orang yang membutuhkan pertolongan Anda,” ucap Bryan sambil tersenyum dan kemudian pamit pergi.
Seorang pramusaji terheran-heran karena menemukan uang sebesar 1000 dollar dengan secarik pesan, “Jangan pernah berhenti berbuat baik,” dari seorang wanita tua yang ia layani baru saja. Wanita tersebut menghilang bersama dengan uang dan secarik pesan tersebut.
Selesai bekerja, pramusaji itu pulang ke rumah dengan hati yang gembira. Ia tak habis pikir, bagaimana wanita itu bisa tahu kalau ia dan suami sangat membutuhkan uang untuk kelahiran bayi mereka. Setelah mandi, ia masuk ke kamar dan melihat suaminya sudah tidur terlebih dulu. Dengan lembut ia mengecup kening suaminya, “Biaya kelahiran anak kita sudah Tuhan cukupkan, Bryan sayang.”
Di saat Anda tidak egois dan tidak hanya memikirkan kebutuhan dan kesenangan Anda sendiri, saat itu Anda akan dengan rela menabur kebaikan, keuangan, tenaga, pikiran, bahkan senyum, Anda.
Memang tampaknya Anda kehilangan sesuatu, namun justru saat itu akan menjadi saat dimana Tuhan menganugerahkan kepada Anda hal-hal besar yang melebihi apa yang Anda lihat, pikirkan, dan rancangkan.
Selamat Mencoba. Gusti Mberkahi.