Tim penyelamat segera menyusuri puing-puing reruntuhan untuk melihat apakah masih ada korban yang bertahan hidup. Di sebuah reruntuhan rumah, mereka melihat mayat wanita muda di sela-sela reruntuhan. Tubuh mayat tersebut condong ke depan dan ia berlutut seperti menyembah. Reruntuhan rumah telah menimpa punggung dan kepalanya.
Salah seorang dari tim penyelamat berusaha menjangkau tubuh wanita tersebut, berharap ia masih hidup. Namun, tubuhnya dingin dan kaku, menandakan wanita tersebut sudah meninggal. Akhirnya mereka pergi menyusuri puing-puing rumah yang lain.
Satu jam berlalu, entah mengapa ada dorongan di hati pemimpin tim penyelamat itu untuk kembali ke rumah hancur dimana ada mayat wanita tadi. Setelah sampai, ia kemudian berlutut dan mencoba memasukkan kepalanya melalui celah-celah sempit untuk melihat mayat wanita tersebut. Tiba-tiba, ia berteriak dengan gembira, “Bayi! Ada bayi!”
Seluruh tim bergegas menyingkirkan tumpukan benda di sekitar mayat wanita itu. Mereka akhirnya menemukan bayi berusia 3 bulan yang sedang tertidur pulas terbungkus selimut di bawah mayat ibunya.
Ada sebuah telepon genggam di dalam selimut yang memunculkan pesan teks pada layar,
“Jika kamu dapat bertahan hidup, kamu harus ingat bahwa aku mencintaimu, Nak.”
Apakah anda mengasihi ibumu sebesar ibu itu mengasihi anaknya?
0 komentar:
Post a Comment