BAHASA KASIH

Gao Fenghan (1683-1748 SM) adalah seorang seniman terkenal pada Dinasti Qing, banyak lukisan pada Dinasti Qing adalah hasil karyanya. Pada suatu hari, ketika Gao Fenghan sedang dalam perjalanan, dia bertemu dengan seorang pengemis tua yang buta. Ia memegang sebuah mangkuk, mengemis di jalanan dengan sangat menyedihkan. Timbul rasa kasihan di hati Gao Fenghan. Ia kemudian membawa pengemis tersebut pulang ke rumahnya serta mengundang pengemis tersebut makan.
Setelah selesai makan, Gao Fenghan mencuci bersih mangkok makanan pengemis itu kemudian menulis sebaris kata di mangkok tersebut. “Langit kelabu gelap, jalan di depan samar-samar, langkah kaki tidak bebas berkelana di dunia, susah mendapatkan semangkok nasi cuma-cuma.” Lalu ia membubuhi tanda tangan dibawahnya.
Pengemis ini membawa mangkok itu kemanapun, kemudian semua orang berebutan mengundang dia makan untuk menikmati karya Gao Fenghan yang terkenal. Mulai saat itu setiap hari pengemis itu dapat makan dengan kenyang. Pada saat pengemis tersebut meninggal, berkat dari menjual mangkoknya, ia bisa mempunyai uang untuk mengurus pengebumiannya.
Setiap orang mempunyai bahasa yang berbeda supaya merasa dikasihi. Ada orang yang akan merasa dikasihi apabila kita mendengarkan mereka, ada orang yang merasa dikasihi apabila kita memberikan kata-kata pujian kepada mereka, ada orang yang merasa dikasihi kalau kita memberikan hadiah-hadiah kepada mereka, dan lain sebagainya.
Dalam kisah di atas, Gao Fenghan menggunakan bahasa kasih dengan memberikan karya tangannya yang menjadi jawaban hidup bagi pengemis tersebut. Mulai sekarang pelajari bahasa kasih orang-orang di sekeliling Anda serta jadilah jawaban bagi mereka, maka Anda akan memiliki hubungan yang bahagia.

0 komentar:

Post a Comment