Apakah Kamu Pernah Merasakan Keajaiban Sedekah?


Artikel ini merupakan kerja sama LINE TODAY x Quora untuk memberikan ruang diskusi yang bermanfaat. Kami juga mengajak pembaca untuk memberikan pendapat di kolom komentar.

Apakah Kamu Pernah Merasakan Keajaiban Sedekah?

Dijawab di Quora Indonesia oleh Daeng Ipul.

Ada satu kejadian yang begitu membekas buat saya. Mungkin sekitar tahun 2005 yang lalu.

Saya sedang mengantar anak ke rumah sepupunya. Biasanya dia memang dia suka minta diantar ke rumah sepupunya saat weekend. Biar ada teman mainnya katanya.

Begitu memarkir motor, ada seorang perempuan tua berpakaian lusuh mendekati saya. Saya tebak dia pengemis, dari dandanannya. Dia menyodorkan tangan seperti meminta sesuatu. Tidak ada kata-kaya, hanya gerakan.

Saya segera merogoh kantong, mencari uang berapa saja untuk saya serahkan ke dia. Saya lupa berapa nominalnya, tapi yang saya ingat dia tersenyum dan berlalu. Saya bahkan lupa apakah dia berterima kasih atau tidak.

Saya menyelesaikan urusan menitip anak, cuma sebentar sebelum saya kembali ke rumah. Tidak jauh dari rumah sepupu itu saya bertemu si pengemis tua itu.

Dia berdiri di pinggir jalan, menatap saya dengan tatapan yang sulit saya jelaskan maknanya. Saya hanya tersenyum dan mengangguk sopan, tapi saya bisa ingat sampai sekarang bagaimana tatapan matanya. Tatapan yang agak aneh menurut saya.

Tiba di rumah saya beraktivitas seperti biasa. Sampai kemudian ada telepon yang masuk. Telepon dari seorang teman yang beberapa bulan sebelumnya pernah bekerja sama dengan saya.

"Bro, minta nomor rekeningmu. Ada uangmu sama saya, fee proyek yang dulu," katanya.

Butuh waktu beberapa detik sebelum saya ingat proyek yang mana yang dia maksud. Memang kami pernah sama-sama mengerjakan proyek beberapa bulan yang lalu, tapi setahu saya proyek itu macet di tengah jalan. Sayapun sebenarnya sudah merelakan proyek itu karena si teman sudah membayar sebagian hasil kerja saya menggunakan uang pribadinya. Saya tidak menyangka kalau ternyata proyek itu masih jalan, dan teman saya masih ingat kalau ada sisa pembayaran saya yang belum dia lunasi.

Singkat cerita hari itu dia melunasi sisa pembayaran saya yang sebenarnya sudah tidak saya harapkan lagi.

Hari itu benar-benar hari yang "aneh" buat saya. Dua kejadian yang berentetan dan membuat saya berpikir, apakah ini yang dinamakan keajaiban sedekah?

Entahlah. Biar Tuhan yang menentukan. Toh saya bersedekah hari itu tanpa berharap apapun. Kalau memang kejadian piutang saya terbayar karena sedekah itu, ya Alhamdulillah. Kalau ternyata tidak ada hubungannya, ya Alhamdulillah juga karena piutang yang sudah tidak saya harapkan toh terbayar juga.

~~~

Apakah Kamu Pernah Merasakan Keajaiban Sedekah?

Dijawab di Quora Indonesia oleh Guan Ghewa.

Beberapa tahun lalu, saat baru mulai merintis usaha, ada suatu masa dimana proyek sangat sepi.

Normalnya dalam 1 bulan saya bisa dapat 1–2 proyek, tapi kali ini sudah hampir 5 bulan belum juga dapat. Saat itu bulan Oktober. Hampir memasuki akhir tahun. Target Omzet yang direncanakan di awal tahun, baru tercapai 30an persen.

Kepala saya pusing. Tidur malam ga tenang. Belum lagi ada tunggakan cicilan perusahaan yang mesti dibayarkan dan nilainya lumayan fantastis.

Ditengah rasa suntuk itu, saya berencana pergi ke bioskop untuk refreshing. Akhirnya malam hari setelah selesai semua kegiatan kantor, sayapun bergegas kesana. Sesampai di mall (bioskopnya dalam mall), saya melihat 3 orang anak kecil yang sedang menjajakan koran dan keripik di area mall.

Kemudian saya panggil mereka lalu bertanya soal tempat tinggal, sekolah dimana, dan seperti apa keseharian mereka. Teryata anak2 ini adalah anak2 yang cerdas. Terbukti dari ketiga orang ini selalu masuk 5 besar rangking di kelasnya. Cuma nasibnya saja yang ga sebagus anak2 sepantara mereka. Saking asyiknya bercerita, tidak terasa sudah jam 7 malam. Itu artinya sudah sekitar 30 menitan saya bercerita dengan mereka. Hati saya tergerak untuk mengajak mereka makan bersama. Awalnya mereka menolak karena dagangan belum laku, tapi saya jawab "sudah, dihitung aja semuanya berapa. Nanti kakak beli" betapa senangnya mereka malam itu. Kegembiraan terpancar dari rona wajah mereka..dan itu membuat saya juga ikut bahagia. Saya ajak mereka ke pizza hut untuk makan bersama. "Bebas pesan apa aja deh. Kakak yang traktir malam ini" begitu kata saya.

Mendengar itu salah satu dari anak kecil itu berkata "kak, apa boleh saya ajak juga beberapa teman disana? Mereka juga belum makan dari siang" sambil menunjuk 2 anak seusia mereka sedang duduk tidak jauh dari resto. "Oya, aja aja dek, gapapa" anak itu tersenyum senang lalu berlari memanggil teman2nya, sementara saya dan 2 orang ana lagi langsung masuk resto untuk mencari meja.

Tak berapa lama kemudian, saya mendengar riuh suara anak2 di pintu masuk resto. mereka dihalangi oleh pelayan. Saat melihat keluar saya kaget setengah mati..ternyata jumlahnya mereka hampir 20anak..hahaha..😂

"MAMPUS GUA !!!" 😵

Umpat saya dalam hati. Tapi mau gimana lagi..akhirnya saya jemput mereka untuk kemudian makan bersama. Saya minta bantuan pelayan untuk gabungkan beberapa meja sehingga muat untuk kami semua. Kami jadi pusat perhatian semua pengunjung pizza hut waktu itu. Saya makan ga tenang. Kenapa? Krna Uang saya di ATM cuma tersisa 2 jutaan. Itu artinya Kalau ga cukup, maka habislah saya. Tapi saya pikir pendek saja waktu itu "kalaupun uangnya ga cukup, nanti saya tinggalin aja HP, terus balik rumah buat ambil uang lagi".

Setelah makan saya minta billnya dan cek, ternyata 3.750.000. hampir pingsan saya liatnya..😂

Namun tiba2 tanpa disadari ada seorang bapak dari arah belakang menepuk pundak saya. Saya balik, beliau tersenyum, lalu diserahkan CCnya pada pelayan "pake punya saya aja mbak" ..saya cuma melongo dan tak tau harus berkata apa. saya tidak mengenal dia dan kami belum pernah bertemu sebelumnya. Mau basa basi nolak, tapi ntar kalo dia berubah pikiran bisa berabe..hehe.

Kami lalu duduk bersama anak2 itu, lalu dia bilang "kamu anak baik, kamu masih muda tapi sudah bisa berbuat sejauh ini. Saya sama istri sejak tadi terus memperhatikanmu. Terimakasih sudah memberi contoh yang baik"

Tak lama kemudian nota pembayaran diantar pelayan, anak2 mengucapkan terimakasih sambil berteriak gaduh.. para pengunjung yang ada disitu semua bertepuk tangan. Airmata saya jatuh tak tertahan.

Anak2 kembali diminta duduk. Salah seorang pengunjung kemudian berinisiatif memesan 1 pan pizza untuk masing2 anak. Lalu ada 1 lagi yang memesan menu lain..lalu 1 lagi..dan 1 lagi. Jadi saat kembali, anak2 itu membawa sekitar 4 atau 5 paket makanan setiap orang. Sungguh malam yang luarbiasa untuk saya. hati saya lega dan beban2 pikiran serasa terangkat semua.

Malam itu banyak yang meminta nomor kontak saya, mengajak berbincang dan menanyakan pekerjaan saya.

2 hari kemudian saya mendapat telpon dari nomor baru. Katanya dia mendapat rekomendasi dari salah seorang sahabatnya. Dia ingin membangun rumah dan sedang mencari seorang kontraktor khusus pembangunan rumah pribadi. Kami berbasa basi sedikit lewat telpon, kemudian lanjut via wa. Dia mengirimkan denah dan desain rumah untuk saya estimasi. Malamnya saya kabari via wa total biaya pembangunan rumahnya

"selamat malam pak, total semuanya sampai terima kunci, 800 juta. Terimakasih" saya ingat betul bunyi wa saya saat itu. Kemudian saya ke kamar mandi untuk cuci kaki tangan sebelum tidur. Biasanya setelah pengajuan harga, apalagi nominalnya cukup besar, butuh waktu bagi calon klien untuk berdiskusi, tawar menawar harga, revisi denah, atau tanpa kabar beberapa bulan, atau tidak dibalas dan menghilang.

Setelah dari kamar mandi, saya ke kamar, ada pesan masuk "oke, kalau begitu kapan bisa mulai pembangunannya pak ?" Orang itu balas CUMA 2 MENIT SETELAH SAYA KIRIMKAN ESTIMASI BIAYANYA !!! WHAT THE HELL !!!

saya sangat terkejut dan sampai melompat2 kegirangan. Itu proyek terbesar yang pernah saya handle sejak 2 tahun usaha saya jalan. 😁

Seminggu kemudian saya ditelpon lagi oleh orang tak dikenal, yang juga tidak butuh waktu lama untuk deal proyek, begitu seterusnya hingga bulan desember total ada 7 proyek yang deal. Target Omzet tahun itu bahkan terlampaui sampai 50%.

Itulah dahsyatnya memberi. Pemberian yang tulus, mungkin akan sedikit memberi penyesalan di hati, tapi pasti akan dibalas setimpal oleh semesta.

Btw, saya ga pernah memberi di gereja. Menurut saya itu sesuatu yang tidak berguna. Saya lebih suka memberi langsung pada orang2 yang saya anggap pentas untuk mendapatkan. Tapi semua kembali pada pribadi masing2 sih. Berbuat baiklah selama masih bisa berbuat baik 😊

~~~

Apakah kamu punya cerita serupa? Share di kolom komentar yuk!

Sumber: https://today.line.me/ID/article/vVN7vQ?utm_source=copyshare

0 komentar:

Post a Comment