Semakin Manis


Ada seorang anak kecil dengan segelas air putih di tangannya. Ia pergi ke dapur untuk melihat ibunya memasak. Lalu anak itu mengamati setoples penuh gula dan mengambilnya.

Anak itu mengambil satu sendok gula kemudian mengaduknya sambil sesekali tersenyum kepada ibunya.

Bukan hanya sekali saja ia menyendok gula dan memasukkannya ke dalam gelas lalu mengaduknya. Sudah hampir setengah toples gula tersebut pindah ke dalam gelas anak kecil tersebut.

Ibunya pun menjadi bertanya-tanya dengan apa yang tengah dilakukan anaknya tersebut.

“Apa yang kau lakukan nak?” “Sedang mengambil gula lalu mengaduknya dalam gelasku bu.”

“Mengapa kau menghabiskan gula ibu? Lagi pula tidak terjadi hal hebat dalam gelasmu itu.”

“Memang tidak terjadi hal yang hebat bu, namun coba itu rasakan air dalam gelasku. Manis, lebih manis setiap kali aku menambahkan gulanya. Bukan hal yang istimewa jika dilihat dari luar, namun ibu akan merasakan perbedaan yang luar biasa jika mencicipinya.”

Terkadang kita merasa sudah terlalu sering berdoa dan meminta permohonan yang sama setiap harinya kepada Tuhan. Dan bila kita lihat dari luar, memang tidak ada tanda-tanda mujizat yang Tuhan nyatakan dalam hidup kita.

Doa adalah sebuah “gula” dalam “gelasnya” Tuhan. Semakin kita banyak berdoa, maka akan semakin manis di hadapan Tuhan.

Tuhan tidak akan diam begitu saja melihat kesetiaan kita dan harapan-harapan kita dalam setiap doa yang kita panjatkan.

Tuhan sedang “mengaduk” doa-doa itu dan membuatnya menjadi manis secara keseluruhan. Sama seperti seorang penjual minuman, jika rasa manis sudah dirasa pas maka penjual itu akan memberikannya kepada sang pembeli. Demikian pula dengan Tuhan, jika doa dan semua usaha kita sudah “pas” maka Tuhan akan memberikan dan menyatakan mujizat-mujizat -Nya dalam hidup kita.

Note:
Jangan lelah berdoa,
Jangan pernah menganggap apa yang kamu doakan sia-sia,
Jangan pedulikan cibiran orang tentang apa yang kamu doakan,
Tetaplah berdoa dan berusaha, karena dengan doamu TUHAN menyatakan mukjizatNYA.

0 komentar:

Post a Comment