Memaafkan dan mengampuni orang yang pernah menyakiti kita akan membuat kita semakin KUAT. Jika kita dihina maka kita hanya perlu menahan hinaan mereka selama beberapa waktu, tapi mereka akan menanggung keburukan perbuatannya seumur hidup.
Kisah berikut adalah kisah nyata dari Afrika Selatan.
Selama bertahun-tahun, orang kulit putih di sana melakukan banyak kekejian pada kaum kulit hitam. Saat Apartheid berhenti dan Nelson Mandela menjadi Presiden Afrika Selatan, beliau tidak menuntut balas. Sebaliknya ia mendirikan sebuah komisi, yaitu Truth and Reconciliation Commission (Komisi Kebenaran dan Rujuk Damai). Pihak mana pun yang telah melakukan kejahatan bisa mendatangi komisi itu, mengakui semua kesalahan dan keburukan yang pernah dilakukannya, dan ia akan diberi pengampunan. Seburuk apa pun itu.
Suatu hari, seorang polisi mengakui bagaimana dengan kejinya ia menyiksa mati seorang aktivis kulit hitam, dilakukan di hadapan istri aktivis yang telah meninggal itu. Polisi itu gemetar ketakutan saat mengakuinya dan merasa bersalah sepanjang hidupnya. Setelah selesai, si janda bangkit dan berlari ke arah polisi itu. Polisi itu berpikiran si janda akan membunuhnya sebagai balas dendam. Namun sebaliknya, si janda memeluk si polisi sambil berkata "Aku memaafkanmu".
Jika si perempuan itu bisa memaafkan pembunuh suaminya, tidakkah kita bisa mengampuni dan memaafkan kesalahan lebih kecil yang dilakukan pada kita?
Jika saja orang-orang bisa saling memaafkan, maka dunia akan bebas dari konflik dan peperangan.
SELAMAT MEMULAI HARI SENIN DENGAN BERKATA,
"AKU MEMAAFKANMU".
0 komentar:
Post a Comment