Robert dan istrinya terguncang ketika pondok impian mereka, tempat mewah seluas 3.000 meter persegi dengan pemandangan gunung Timpanogos, Amerika Serikat, hancur disapu tanah longsor.
Alam hanya memerlukan waktu sepuluh detik untuk memusnahkan apa yang mereka rancang, rencanakan, bangun dan isi dengan perabot selama bertahun-tahun. Sulit sekali bagi mereka untuk melihat kasih Tuhan dalam situasi ketika mereka memunguti kepingan-kepingan harta benda mereka.
Delapan bulan kemudian, Robert sedang mengikuti sebuah pertemuan bisnis saat seorang kolega bercerita kepadanya tentang kecelakaan yang hampir terjadi pada istri mereka pada hari terjadinya longsor besar itu.
Sebelum meninggalkan pondok mereka, salah seorang putra pria ini berdoa agar mereka dapat pulang dengan selamat. Lalu saat mereka melewati jalan yang sempit, mereka bertemu dengan istri Robert, namun saat menginjak rem, mobil itu tergelincir di es. Sesaat sebelum kedua mobil itu bertabrakan, istri pria itu membelokkan mobilnya ke tumpukan salju yang dalam.
Dibutuhkan waktu hampir satu jam untuk membebaskan kendaraan itu, sepanjang waktu itu istri dan anak Robert tidak bisa lewat. Seandainya kecelakaan itu tidak terjadi, istri dan anak Robert sangat mungkin akan berada di pondok mereka, tewas karena tanah longsor!
Tidak pernah terlambat dan tidak juga terlalu cepat, itulah yang selalu Tuhan buat dalam kehidupan kita. Pengetahuan kitalah yang membatasi pemahaman akan kasih Tuhan. Robert membutuhkan waktu delapan bulan untuk menyadari campur tangan Tuhan.
Ternyata jalan Tuhan tetap yang Terbaik.
Gusti mberkahi.
0 komentar:
Post a Comment