Malam itu, Anda pulang kerja dengan keadaan sangat lelah. Saat Anda membuka pintu rumah Anda, tiba-tiba anak perempuan Anda yang mungil berlari dengan semangat memeluk kaki Anda. “Yah, ayaaaaah… Ayah capek ya? Sini, sini…,” ucapnya dengan senyum lebar di wajah dan mengajak Anda duduk di sofa. Dengan bersemangat, tangan-tangan kecilnya mulai memijat kaki Anda. Anda tersenyum karena kelakuan gadis mungil Anda yang tidak biasa ini. “Ada apa, non? Kenapa tiba-tiba memijat kaki ayah? Jarang-jarang nih,” tanya Anda keheranan. “Yaaah,” ucapnya manja, “Besok belikan noni sepatu baru yaaa…”
Malam itu, Anda pulang kerja dengan keadaan sangat lelah. Saat Anda membuka pintu rumah Anda, tiba-tiba anak perempuan Anda yang mungil berlari dengan semangat memeluk kaki Anda. “Yah, ayaaaaah… Ayah capek ya? Sini, sini…,” ucapnya dengan senyum lebar di wajah dan mengajak Anda duduk di sofa. Dengan bersemangat, tangan-tangan kecilnya mulai memijat kaki Anda. Anda tersenyum karena kelakuan gadis mungil Anda yang tidak biasa ini. “Ada apa, non? Kenapa tiba-tiba memijat kaki ayah? Jarang-jarang nih,” tanya Anda keheranan. “Hehehe, karena noni sayang ayah.” ucapnya manja.
Rahasia hukum tabur tuai berikutnya adalah SIKAP HATI. Jika Anda menjadi ayah dalam kisah diatas. Anda lebih memilih menjadi ayah di kisah pertama atau ayah di kisah kedua? Sepertinya lebih menyenangkan jika ada yang memberi kita sesuatu tanpa mengharapkan balasan ya? Nah, itu juga yang mungkin dirasakan oleh Tuhan. Kita harus ingat bahwa tujuan kita memberi seharusnya adalah untuk menyenangkan hati Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama. Inilah sikap hati yang benar dalam menabur.
Oleh karena itu, jangan jadikan tuaian sebagai motivasi sekalipun tuaian adalah hasil yang pasti.
Gusti mberkahi.
0 komentar:
Post a Comment