Ada seorang laki-laki yang melakukan perjalanan dengan melintasi sebuah gunung yang tinggi pada waktu musim dingin. Malang baginya, di tengah perjalanannya itu dia diserang oleh badai salju yang dasyat sekali.
Ketika dia berjuang melawan badai, dia segera menjadi sangat letih. Dia menyadari bahwa dia harus berjuang terus sampai dia mendapatkan tempat untuk perlindungan, karena berhenti pada saat itu sama saja artinya dengan membekukan yang bisa menyebabkan kematiannya. Karena itu, dia terus berjuang sampai kepayahan, dan kelopak matanya tak dapat lagi menahan serangan kantuk yang amat sangat. Akan tetapi, bila dia menyerah, hal itu akan membahayakan jiwanya.
Pada saat dia sudah tidak dapat berjalan lebih jauh lagi, dia melihat bahwa ternyata ada seorang pelancong lainnya, yang tergeletak di jalan itu dengan separuh tubuhnya telah tertutup oleh salju.
Seperti digerakkan oleh suatu perasaan kemanusiaan, orang itu lantas mengerahkan segenap tenaga yang masih ada padanya, dan sambil berjalan dengan terhuyung-huyung, dia mengangkat pelancong lainnya tadi ke atas bahunya. Dengan segala daya yang masih dimilikinya, akhirnya dia bisa sampai ke sebuah tempat perlindungan.
Pada saat itu dia menyadari bahwa usahanya untuk menyelamatkan orang yang tak dikenalinya tadi telah memberikan dorongan atau motivasi ekstra kepadanya untuk menyelamatkannya.
Ketika dia sedang berusaha menyelamatkan orang lain, dia telah menyelamatkan dirinya sendiri.
"Tolonglah Orang Lain Saat Dirimu Sedang Kena Masalah. Maka Tuhan akan Membantu Masalahmu."
Gusti mberkahi.
0 komentar:
Post a Comment