Suatu hari, seorang pedagang kaya datang berlibur ke sebuah pulau yang masih asri dan agak terpencil letaknya. Saat merasa bosan, dia berjalan-jalan keluar dari villa tempat dia menginap dan menyusuri tepian pantai. Lalu, dia melihat di dekat dinding karang, seseorang sedang duduk menunggui stik pancing. Dia pun menghampiri sambil menyapa,
 
"Selamat siang.. Sedang memancing, Pak?"
 
Sambil menoleh si nelayan menjawab, "Benar, Tuan. Mancing satu-dua ikan untuk makan malam keluarga kami."
 
"Lho, kenapa cuma satu-dua ikan pak? Kan banyak ikan di laut ini. Kalau bapak mau sedikit lebih lama duduk disini, tiga-empat ekor ikan pasti dapat kan?" Si pedagang dalam hatinya mulai menilai si nelayan sebagai orang malas.
 
"Apa gunanya buat saya?" tanya si nelayan keheranan.
 
"Ambil satu-dua ekor ikan untuk disantap keluarga bapak. Sisanya kan bisa dijual. Hasil penjualan ikan bisa ditabung untuk membeli alat pancing yang lebih baik sehingga hasil pancingan bapak bisa lebih banyak lagi," katanya menjelaskan, dengan nada menggurui.
 
"Ah, apa gunanya bagi saya?" tanya si nelayan semakin keheranan.
 
"Begini, Pak. Dengan uang tabungan yang lebih banyak, bapak bisa membeli jala. Bila hasil tangkapan ikan semakin banyak, uang yang dihasilkan juga lebih banyak, bapak bisa saja membeli sebuah perahu. Dari satu perahu bisa bertambah menjadi armada penangkapan ikan. Bapak bisa memiliki perusahaan sendiri. Suatu hari bapak akan menjadi seorang nelayan yang kaya raya."
 
Nelayan yang sederhana itu memandang si turis dengan penuh tanda tanya dan kebingungan. Dia berpikir, laut dan tanah telah menyediakan banyak makanan bagi dia dan keluarganya, mengapa harus dihabiskan untuk mendapatkan uang? Mengapa dia ingin merampas kekayaan alam sebanyak-banyaknya untuk dijual kembali. Sungguh tidak masuk diakal ide yang ditawarkan kepadanya.
 
Sebaliknya, merasa hebat dengan ide bisnisnya si pedagang kembali meyakinkan, "Kalau bapak mengikuti saran saya, bapak akan menjadi kaya dan bisa memiliki apa pun yang bapak mau."
 
"Apa yang bisa saya lakukan bila saya memiliki banyak uang?" tanya si nelayan.
 
"Bapak bisa melakukan hal yang sama seperti saya lakukan, setiap tahun bisa berlibur, mengunjungi pulau seperti ini, duduk di dinding pantai sambil memancing."
 
"Lho, bukankan hal itu yang setiap hari saya lakukan tuan, kenapa harus menunggu berlibur baru memancing?" kata si nelayan menggeleng-gelengkan kepalanya semakin heran.
 
Mendengar jawaban si nelayan, si pedagang seperti tersentak kesadarannya bahwa untuk menikmati memancing ternyata tidak harus menunggu kaya raya.
 
NOTE:
Pepatah mengatakan, "Jangan mengukur baju dengan badan orang lain." Si pedagang mungkin benar melalui analisa bisnisnya. Dia pun merasa apa yang dilakukan oleh si nelayan terlalu sederhana dan monoton. Berusaha dan berjuang mendapatkan uang dan kekayaan sebanyak-banyaknya adalah hal yang wajar.
 
Sedangkan bagi si nelayan, dengan pikiran yang sederhana, mampu menerima apapun yang diberikan oleh alam dengan puas dan ikhlas. Sehingga hidup dijalani setiap hari dengan rasa syukur dan berbahagia.
 
Memang ukuran "bahagia", masing-masing orang pastilah tidak sama. Semua kembali kepada keikhlasan dan cara kita mensyukuri, apapun yang kita miliki saat ini!
 
TUHAN MEMBERKATI ANDA DAN KELUARGA!

Setelah peristiwa 11 September, sebuah perusahaan mengundang karyawan yg selamat saat terjadinya serangan atas WTC. 

Pada pertemuan itu, semua org menceritakan bagaimana mrka bisa selamat. 
Dan semua kisah itu adl hanya mengenai : HAL-HAL YANG KECIL 

#Kepala keamanan perusahaan selamat pd hari itu krn mengantar anaknya hari pertama masuk TK 

#Karyawan lain msh hidup krn hari itu adl gilirannya membawa kue utk murid di kelas anakny 

#Seorg wanita terlambat dtg krn alarm jamnya tdk berbunyi tepat waktu 

#Seorang karyawan ketinggalan bus 

#Seorang karyawan menumpahkan makanan di bajunya sehingga perlu waktu utk berganti pakaian 

#Seorang karyawan msk ke dlm rumah kembali utk menerima telepon yg berdering 

#Seorang karyawan tdk mendapatkan taxi 

#Sedangkan satu hal yg menahan saya sendiri adl : Sebuah Sepatu Baru. 
Saya memakai sepatu baru pagi itu dan berangkat kerja dgn bersemangat. Tetapi seblm sampai di kantor (WTC), sepatu itu menyebabkan luka di tumit. Saya berhenti di sebuah toko obat utk membeli plester. 
Inilah yg menyebabkan saya bisa tetap hidup sampai hari ini. 

Sekarang, jika saya terjebak dlm kemacetan lalu lintas, ketinggalan lift, hrs msk ke rumah lagi utk menjawab telepon dan semua HAL KECIL yg mengganggu, saya sgt MEMAHAMI bahwa Tuhan benar2 menginginkan saya berada di sini untuk saat ini.

Suatu pagi jika kita merasa semuanya terlihat sgt kacau, anak2 lambat berpakaian, anda tdk bisa menemukan kunci mobil, selalu sampai di perempatan saat lampu merah menyala. 

Jangan terburu2 MARAH atau FRUSTASI. Karena Tuhan sdg BEKERJA utk Menjaga Kehidupan kita. 

Terkadang hal yang terjadi itu bkn hanya KEBETULAN.. Semua itu mengingatkan kita utk lebih PEKA dan SABAR.. 
TUHAN turut bekerja dlm segala hal yg terjadi utk mendatangkan kebaikan bagi kita yg berserah kepada TUHAN. 

Kiranya TUHAN selalu Memberkati kita dgn semua HAL-HAL KECIL yg tampaknya mengganggu dan semoga kita bisa mengingat akan maksud dari semua Peristiwa Kecil yang terjadi. 

*share dari seseorang yg selamat dari serangan WTC 11 sept 2001

Ada seorang anak kecil dengan segelas air putih di tangannya. Ia pergi ke dapur untuk melihat ibunya memasak. Lalu anak itu mengamati setoples penuh gula dan mengambilnya.

Anak itu mengambil satu sendok gula kemudian mengaduknya sambil sesekali tersenyum kepada ibunya.

Bukan hanya sekali saja ia menyendok gula dan memasukkannya ke dalam gelas lalu mengaduknya. Sudah hampir setengah toples gula tersebut pindah ke dalam gelas anak kecil tersebut.

Ibunya pun menjadi bertanya-tanya dengan apa yang tengah dilakukan anaknya tersebut.

“Apa yang kau lakukan nak?” “Sedang mengambil gula lalu mengaduknya dalam gelasku bu.”

“Mengapa kau menghabiskan gula ibu? Lagi pula tidak terjadi hal hebat dalam gelasmu itu.”

“Memang tidak terjadi hal yang hebat bu, namun coba itu rasakan air dalam gelasku. Manis, lebih manis setiap kali aku menambahkan gulanya. Bukan hal yang istimewa jika dilihat dari luar, namun ibu akan merasakan perbedaan yang luar biasa jika mencicipinya.”

Terkadang kita merasa sudah terlalu sering berdoa dan meminta permohonan yang sama setiap harinya kepada Tuhan. Dan bila kita lihat dari luar, memang tidak ada tanda-tanda mujizat yang Tuhan nyatakan dalam hidup kita.

Doa adalah sebuah “gula” dalam “gelasnya” Tuhan. Semakin kita banyak berdoa, maka akan semakin manis di hadapan Tuhan.

Tuhan tidak akan diam begitu saja melihat kesetiaan kita dan harapan-harapan kita dalam setiap doa yang kita panjatkan.

Tuhan sedang “mengaduk” doa-doa itu dan membuatnya menjadi manis secara keseluruhan. Sama seperti seorang penjual minuman, jika rasa manis sudah dirasa pas maka penjual itu akan memberikannya kepada sang pembeli. Demikian pula dengan Tuhan, jika doa dan semua usaha kita sudah “pas” maka Tuhan akan memberikan dan menyatakan mujizat-mujizat -Nya dalam hidup kita.

Note:
Jangan lelah berdoa,
Jangan pernah menganggap apa yang kamu doakan sia-sia,
Jangan pedulikan cibiran orang tentang apa yang kamu doakan,
Tetaplah berdoa dan berusaha, karena dengan doamu TUHAN menyatakan mukjizatNYA.

Menurut sebuah dongeng dari Cina, ada seorang raja yang sudah tua dan mulai mencari penggantinya. Maka pada suatu hari, ia memerintahkan supaya semua orang muda di dalam kerajaannya dikumpulkan di istana. 

"Saatnya sudah datang supaya aku memilih dari antara kalian seorang yang akan menggantikan aku." Anak-anak muda itu semua kaget. 

"Aku akan menyerahkan kepada kamu masing-masing sebuah biji yang sangat istimewa." Raja itu melanjutkan perkataannya. 

"Tanamkanlah, siramilah dan peliharalah baik-baik biji itu, dan kembalilah tahun depan. Aku akan menilai tanaman-tanaman yang akan kalian bawa, kemudian salah seorang dari kalian akan terpilih untuk menjadi raja berikutnya!" 

Seorang pemuda menerima bijinya bersama dengan yang lain. Namanya Ling. Penuh dengan semangat dia membawa pulang biji itu dan menceritakan segalanya kepada ibunya yang segera membantunya mencari pot bunga, mengisinya dengan tanah dan menanamkan biji itu. Setelah beberapa minggu, Ling menjadi sedih karena tanaman tidak pernah muncul, bahkan biji itu sepertinya sudah mati. Padahal semua teman-temannya bercerita bagaimana bijinya masing-masing telah menjadi tanaman yang indah! Ling merasa sungguh kecewa dan gagal.

Saatnya telah tiba untuk kembali ke istana dan membawa tanaman supaya diperiksa oleh raja. Ling merasa tidak pantas untuk menghadap raja dengan pot bunga yang isinya cuma biji yang sudah busuk dan mati! Namun sang ibu menasihatinya supaya tetap datang ke istana dan katakan apa adanya dengan jujur. Semua orang memberi hormat pada saat sang raja muncul dan mulai memeriksa tanaman-tanaman yang mereka bawa. 

"Hari ini salah seorang dari kalian akan menjadi penggantiku, " ia mengumumkan sambil menyalami mereka. Tiba-tiba ia berjumpa dengan Ling yang sudah bingung dan ketakutan di belakang, apalagi pada saat dia dipanggil oleh raja supaya maju ke depan. *"Mungkin sekarang aku akan dijatuhi hukuman karena kegagalanku ini!"* dia hanya bisa berpikir dengan penuh kecemasan.

Tetapi betapa kagetnya pada saat mendengarehormakan sang raja mengumumkan, "Lihatlah rajamu yang berikutnya!" sambil menunjuk kepada Ling. Dia merasa begitu sulit untuk percaya. Dia telah gagal menumbuhkan dan memelihara biji dari raja. Bagaimana mungkin dialah yang dapat ktan yang luar biasa itu?  

"Tahun yang lalu," sang raja berkata, "aku memberikan kamu masing-masing sebuah biji. Aku menyuruh kamu untuk menanamkannya, menyirami dan memeliharanya, dan membawanya kembali kesini pada hari ini. Sesungguhnya biji-biji yang kalian terima itu adalah biji-biji yang telah direbus dan tak mungkin bertumbuh. 

Kalian semua, kecuali Ling disini, membawa kepada saya tanaman dan pohon yang indah. Saat kalian menemukan bahwa biji dari saya tidak bisa tumbuh, kalian menggantikannya dengan biji yang lain! Hanya Ling satu-satunya yang berani dan jujur membawa ke istana pot tanaman yang berisi biji yang asli dari saya. Oleh karena itu, dialah yang kupilih menjadi penggantiku! "*

Jika kamu menanamkan kejujuran, kamu akan menuai kepercayaan. 

Jika kamu menanamkan kebaikan, kamu akan menuai sahabat-sahabat. 

Jika kamu menanamkan kerendahan-hati, kamu akan menuai kehormatan. 

Jika kamu menanamkan ketekunan, kamu akan menuai kemenangan. 

Jika kamu menanamkan kerja keras, kamu akan menuai sukses. 

Jika kamu menanamkan pengampunan, kamu akan menuai perdamaian. 

Jika kamu menanamkan iman, kamu akan menuai mukjizat-mukjizat.

Artikel ini merupakan kerja sama LINE TODAY x Quora untuk memberikan ruang diskusi yang bermanfaat. Kami juga mengajak pembaca untuk memberikan pendapat di kolom komentar.

Apakah Kamu Pernah Merasakan Keajaiban Sedekah?

Dijawab di Quora Indonesia oleh Daeng Ipul.

Ada satu kejadian yang begitu membekas buat saya. Mungkin sekitar tahun 2005 yang lalu.

Saya sedang mengantar anak ke rumah sepupunya. Biasanya dia memang dia suka minta diantar ke rumah sepupunya saat weekend. Biar ada teman mainnya katanya.

Begitu memarkir motor, ada seorang perempuan tua berpakaian lusuh mendekati saya. Saya tebak dia pengemis, dari dandanannya. Dia menyodorkan tangan seperti meminta sesuatu. Tidak ada kata-kaya, hanya gerakan.

Saya segera merogoh kantong, mencari uang berapa saja untuk saya serahkan ke dia. Saya lupa berapa nominalnya, tapi yang saya ingat dia tersenyum dan berlalu. Saya bahkan lupa apakah dia berterima kasih atau tidak.

Saya menyelesaikan urusan menitip anak, cuma sebentar sebelum saya kembali ke rumah. Tidak jauh dari rumah sepupu itu saya bertemu si pengemis tua itu.

Dia berdiri di pinggir jalan, menatap saya dengan tatapan yang sulit saya jelaskan maknanya. Saya hanya tersenyum dan mengangguk sopan, tapi saya bisa ingat sampai sekarang bagaimana tatapan matanya. Tatapan yang agak aneh menurut saya.

Tiba di rumah saya beraktivitas seperti biasa. Sampai kemudian ada telepon yang masuk. Telepon dari seorang teman yang beberapa bulan sebelumnya pernah bekerja sama dengan saya.

"Bro, minta nomor rekeningmu. Ada uangmu sama saya, fee proyek yang dulu," katanya.

Butuh waktu beberapa detik sebelum saya ingat proyek yang mana yang dia maksud. Memang kami pernah sama-sama mengerjakan proyek beberapa bulan yang lalu, tapi setahu saya proyek itu macet di tengah jalan. Sayapun sebenarnya sudah merelakan proyek itu karena si teman sudah membayar sebagian hasil kerja saya menggunakan uang pribadinya. Saya tidak menyangka kalau ternyata proyek itu masih jalan, dan teman saya masih ingat kalau ada sisa pembayaran saya yang belum dia lunasi.

Singkat cerita hari itu dia melunasi sisa pembayaran saya yang sebenarnya sudah tidak saya harapkan lagi.

Hari itu benar-benar hari yang "aneh" buat saya. Dua kejadian yang berentetan dan membuat saya berpikir, apakah ini yang dinamakan keajaiban sedekah?

Entahlah. Biar Tuhan yang menentukan. Toh saya bersedekah hari itu tanpa berharap apapun. Kalau memang kejadian piutang saya terbayar karena sedekah itu, ya Alhamdulillah. Kalau ternyata tidak ada hubungannya, ya Alhamdulillah juga karena piutang yang sudah tidak saya harapkan toh terbayar juga.

~~~

Apakah Kamu Pernah Merasakan Keajaiban Sedekah?

Dijawab di Quora Indonesia oleh Guan Ghewa.

Beberapa tahun lalu, saat baru mulai merintis usaha, ada suatu masa dimana proyek sangat sepi.

Normalnya dalam 1 bulan saya bisa dapat 1–2 proyek, tapi kali ini sudah hampir 5 bulan belum juga dapat. Saat itu bulan Oktober. Hampir memasuki akhir tahun. Target Omzet yang direncanakan di awal tahun, baru tercapai 30an persen.

Kepala saya pusing. Tidur malam ga tenang. Belum lagi ada tunggakan cicilan perusahaan yang mesti dibayarkan dan nilainya lumayan fantastis.

Ditengah rasa suntuk itu, saya berencana pergi ke bioskop untuk refreshing. Akhirnya malam hari setelah selesai semua kegiatan kantor, sayapun bergegas kesana. Sesampai di mall (bioskopnya dalam mall), saya melihat 3 orang anak kecil yang sedang menjajakan koran dan keripik di area mall.

Kemudian saya panggil mereka lalu bertanya soal tempat tinggal, sekolah dimana, dan seperti apa keseharian mereka. Teryata anak2 ini adalah anak2 yang cerdas. Terbukti dari ketiga orang ini selalu masuk 5 besar rangking di kelasnya. Cuma nasibnya saja yang ga sebagus anak2 sepantara mereka. Saking asyiknya bercerita, tidak terasa sudah jam 7 malam. Itu artinya sudah sekitar 30 menitan saya bercerita dengan mereka. Hati saya tergerak untuk mengajak mereka makan bersama. Awalnya mereka menolak karena dagangan belum laku, tapi saya jawab "sudah, dihitung aja semuanya berapa. Nanti kakak beli" betapa senangnya mereka malam itu. Kegembiraan terpancar dari rona wajah mereka..dan itu membuat saya juga ikut bahagia. Saya ajak mereka ke pizza hut untuk makan bersama. "Bebas pesan apa aja deh. Kakak yang traktir malam ini" begitu kata saya.

Mendengar itu salah satu dari anak kecil itu berkata "kak, apa boleh saya ajak juga beberapa teman disana? Mereka juga belum makan dari siang" sambil menunjuk 2 anak seusia mereka sedang duduk tidak jauh dari resto. "Oya, aja aja dek, gapapa" anak itu tersenyum senang lalu berlari memanggil teman2nya, sementara saya dan 2 orang ana lagi langsung masuk resto untuk mencari meja.

Tak berapa lama kemudian, saya mendengar riuh suara anak2 di pintu masuk resto. mereka dihalangi oleh pelayan. Saat melihat keluar saya kaget setengah mati..ternyata jumlahnya mereka hampir 20anak..hahaha..😂

"MAMPUS GUA !!!" 😵

Umpat saya dalam hati. Tapi mau gimana lagi..akhirnya saya jemput mereka untuk kemudian makan bersama. Saya minta bantuan pelayan untuk gabungkan beberapa meja sehingga muat untuk kami semua. Kami jadi pusat perhatian semua pengunjung pizza hut waktu itu. Saya makan ga tenang. Kenapa? Krna Uang saya di ATM cuma tersisa 2 jutaan. Itu artinya Kalau ga cukup, maka habislah saya. Tapi saya pikir pendek saja waktu itu "kalaupun uangnya ga cukup, nanti saya tinggalin aja HP, terus balik rumah buat ambil uang lagi".

Setelah makan saya minta billnya dan cek, ternyata 3.750.000. hampir pingsan saya liatnya..😂

Namun tiba2 tanpa disadari ada seorang bapak dari arah belakang menepuk pundak saya. Saya balik, beliau tersenyum, lalu diserahkan CCnya pada pelayan "pake punya saya aja mbak" ..saya cuma melongo dan tak tau harus berkata apa. saya tidak mengenal dia dan kami belum pernah bertemu sebelumnya. Mau basa basi nolak, tapi ntar kalo dia berubah pikiran bisa berabe..hehe.

Kami lalu duduk bersama anak2 itu, lalu dia bilang "kamu anak baik, kamu masih muda tapi sudah bisa berbuat sejauh ini. Saya sama istri sejak tadi terus memperhatikanmu. Terimakasih sudah memberi contoh yang baik"

Tak lama kemudian nota pembayaran diantar pelayan, anak2 mengucapkan terimakasih sambil berteriak gaduh.. para pengunjung yang ada disitu semua bertepuk tangan. Airmata saya jatuh tak tertahan.

Anak2 kembali diminta duduk. Salah seorang pengunjung kemudian berinisiatif memesan 1 pan pizza untuk masing2 anak. Lalu ada 1 lagi yang memesan menu lain..lalu 1 lagi..dan 1 lagi. Jadi saat kembali, anak2 itu membawa sekitar 4 atau 5 paket makanan setiap orang. Sungguh malam yang luarbiasa untuk saya. hati saya lega dan beban2 pikiran serasa terangkat semua.

Malam itu banyak yang meminta nomor kontak saya, mengajak berbincang dan menanyakan pekerjaan saya.

2 hari kemudian saya mendapat telpon dari nomor baru. Katanya dia mendapat rekomendasi dari salah seorang sahabatnya. Dia ingin membangun rumah dan sedang mencari seorang kontraktor khusus pembangunan rumah pribadi. Kami berbasa basi sedikit lewat telpon, kemudian lanjut via wa. Dia mengirimkan denah dan desain rumah untuk saya estimasi. Malamnya saya kabari via wa total biaya pembangunan rumahnya

"selamat malam pak, total semuanya sampai terima kunci, 800 juta. Terimakasih" saya ingat betul bunyi wa saya saat itu. Kemudian saya ke kamar mandi untuk cuci kaki tangan sebelum tidur. Biasanya setelah pengajuan harga, apalagi nominalnya cukup besar, butuh waktu bagi calon klien untuk berdiskusi, tawar menawar harga, revisi denah, atau tanpa kabar beberapa bulan, atau tidak dibalas dan menghilang.

Setelah dari kamar mandi, saya ke kamar, ada pesan masuk "oke, kalau begitu kapan bisa mulai pembangunannya pak ?" Orang itu balas CUMA 2 MENIT SETELAH SAYA KIRIMKAN ESTIMASI BIAYANYA !!! WHAT THE HELL !!!

saya sangat terkejut dan sampai melompat2 kegirangan. Itu proyek terbesar yang pernah saya handle sejak 2 tahun usaha saya jalan. 😁

Seminggu kemudian saya ditelpon lagi oleh orang tak dikenal, yang juga tidak butuh waktu lama untuk deal proyek, begitu seterusnya hingga bulan desember total ada 7 proyek yang deal. Target Omzet tahun itu bahkan terlampaui sampai 50%.

Itulah dahsyatnya memberi. Pemberian yang tulus, mungkin akan sedikit memberi penyesalan di hati, tapi pasti akan dibalas setimpal oleh semesta.

Btw, saya ga pernah memberi di gereja. Menurut saya itu sesuatu yang tidak berguna. Saya lebih suka memberi langsung pada orang2 yang saya anggap pentas untuk mendapatkan. Tapi semua kembali pada pribadi masing2 sih. Berbuat baiklah selama masih bisa berbuat baik 😊

~~~

Apakah kamu punya cerita serupa? Share di kolom komentar yuk!

Sumber: https://today.line.me/ID/article/vVN7vQ?utm_source=copyshare


Pada suatu hari, si Sapi mengajukan keberatan kepada Tuannya, “Tuan, saya sudah berkerja keras mandi keringat sepanjang hari membajak sawah Tuan, tapi Tuan hanya memberi jerami untuk makananku."

"Sedangkan si Kucing yang kerjanya duduk-duduk di rumah, dapat ikan dan susu.. mohon keadilan Tuanku”, kata si Sapi." Jawab si Tuan, “Hai Sapi, kalau kamu saya tempatkan di rumah, dan kucing di sawah.. maka sawahku tidak akan pernah selesai dibajak..dan kita tidak panen. Demikian pula tikus-tikus dirumahku akan semakin banyak..karena 100 sapi pun tidak akan ditakuti oleh tikus."

"Kalau saya berikan untuk makananmu.. dan jerami untuk makanan kucing, maka pasti perut kalian akan sakit.. kalau sudah demikian..apa mungkin dapat bekerja dengan baik?”.

"Sejak itu sapi tidak pernah lagi mengeluh dengan pekerjaannya, ia mengerti bahwa tiap mahluk punya peran masing-masing untuk tuannya."

TUHAN sudah membagikan peran kepada manusia sesuai dengan kemampuan tiap manusia. Namun kadang manusia sering mengeluh dengan peran yang menjadi tanggung jawabnya ketika ia melihat peran orang lain yang terlihat lebih enak.

"Kalau dulu kita mungkin mengeluh dengan peran kita yg kita rasakan tidak enak, sekarang marilah kita menghayati peran kita dengan sukacita."

Ada Tanggung Jawab Besar yang Diberikan TUHAN pada kita, TUHAN telah memberikan Kasih Karunianya pada kita berarti TUHAN ingin kita menggunakannya untuk sesama karena mereka sangat membutuhkanmu.