Pernahkah Anda membayangkan proses kehidupan seorang juara? Mungkin beberapa diantara kita tidak ingin hidup seperti calon juara harus hidup. Mengapa? Sebab hidupnya pasti jauh dari kenyamanan. Hidupnya penuh dengan disiplin dan pelatihan.

Susi Susanti contohnya. Ia adalah juara All England 4x, juara dunia dan juara Olimpiade, serta menjuarai berbagai kejuaraan bulu tangkis baik di dalam maupun luar negeri. 

Tahukah Anda proses seperti apa yang harus dilaluinya untuk menjadi seorang juara seperti itu? Kegiatan Susi berbeda dengan remaja lain karena ia tinggal di asrama dan bersekolah di sekolah khusus untuk atlet. 

Sebagai atlet, jadwal latihannya sangat padat yaitu enam hari dalam seminggu, Senin – Sabtu dari jam 7 sampai jam 11 pagi, lalu disambung lagi jam 3 sore sampai jam 7 malam. Makan, jam tidur, dan pakaian juga ada aturannya tersendiri. Ia tidak diperbolehkan memakai sepatu dengan hak tinggi agar kakinya terhindar dari kemungkinan keseleo. 

Jalan-jalan ke mallpun hanya bisa dilakukannya pada hari Minggu. Itu pun jarang karena ia sudah terlalu capek latihan. Memang tidak ada pilihan lain, ia harus disiplin dan berkonsentrasi untuk menjadi juara, meskipun itu artinya harus hidup jauh dari kenyamanan.

Apakah kamu ingin menjadi Seorang PEMENANG? Keluarlah dari ZONA NYAMAN!

Gusti mberkahi.

Suatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur. Ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan celemek. Ia pun membaca tulisan itu dan inilah isinya:

Untuk memotong rumput Rp. 5000 Untuk membersihkan kamar tidur minggu ini Rp. 5000 Untuk pergi ke toko disuruh ibu Rp. 3000 Untuk menjaga adik waktu ibu belanja Rp. 5000 Untuk membuang sampah Rp. 1000 Untuk nilai yang bagus Rp. 3000 Untuk membersihkan dan menyapu halaman Rp. 3000 Jadi jumlah utang ibu adalah Rp. 25000

Sang ibu memandangi anaknya dengan penuh harap. Berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu. Lalu ia mengambil pulpen, membalikkan kertasnya. Dan inilah yang ia tuliskan:

Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis Untuk membawamu ke dokter dan mengobati saat kamu sakit, serta mendoakan kamu, gratis Untuk semua saat susah dan air mata dalam mengurus kamu, gratis Kalau dijumlahkan semua, harga cinta ibu adalah gratis Untuk semua mainan, makanan, dan baju, gratis Anakku… dan kalau kamu menjumlahkan semuanya, Akan kau dapati bahwa harga cinta ibu adalah GRATIS

Seusai membaca apa yang ditulis ibunya, sang anak pun berlinang air mata dan menatap wajah ibunya, dan berkata: “Bu, aku sayang sekali sama ibu” ia kemudian mendekap ibunya. Sang ibu tersenyum sambil mencium rambut buah hatinya.”Ibupun sayang kamu nak” kata sang ibu.

Kemudian sang anak mengambil pulpen dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar sambil diperhatikan sang ibu: “LUNAS”

====== Sahabat, seberapapun jasa yang tlah kita berikan kepada ibu, seberapapun uang yang kita dapatkan dan kita berikan kepada ibu, atau seberapapun liter keringat kerja yang kita kumpulkan untuk ibu, tidak akan dapat mengganti kasih sayang seorang ibu.Kasih ibu sepanjang masa. dapatkah kita menukar kasih sayang ibu itu dengan materi? menukar dengan bilangan angka? atau menukar dengan rangkaian kata terima kasih? Tidak sahabat, sama sekali tidak bisa. Oleh karenanya sahabatqu, Berbuat baiklah kepadanya, sayangilah beliau, cintailah beliau, dan doakanlah beliau….

Seorang ibu terus-menerus merasa sedih dan gelisah sepanjang tahun, tidak pernah ada satu haripun di dalam hidupnya dimana ia bisa mengucap syukur dan berbahagia. 

Apa penyebabnya? Ternyata penyebabnya adalah karena ibu ini memiliki dua orang anak yang memiliki usaha yang saling bertolak belakang. 

Anak sulung membuka usaha payung dan anak bungsu membuka usaha pabrik krupuk. Usaha anak sulung memerlukan hujan dan usaha anak bungsu memerlukan matahari. 

Sehingga ketika musim panas, ibu ini sedih memikirkan anak sulungnya, dan mengharap-harapkan segera datangnya musim hujan. Namun ketika musim hujan datang, ibu ini kembali bersedih karena memikirkan anak bungsunya, dan ia mengharap-harapkan segera datangnya musim panas. 

Orang bijak yang mengetahui hal ini, menasehati sang ibu supaya mengubah cara pandangnya, “Bu, daripada Ibu bersedih terus-menerus sepanjang tahun, mengapa ibu tidak terus-menerus bersyukur saja? Waktu musim hujan, Ibu bisa bersyukur karena anak sulung Ibu bisa diberkati dalam usahanya. Sedangkan waktu musim panas, Ibu bisa bersyukur karena anak bungsu Ibu bisa lancar dan diberkati dalam pekerjaannya.” 
Mendengar nasehat sang orang bijak, Ibu ini mulai mengubah cara pandangnya. Saat musim hujan, ia bersyukur untuk anaknya yang sulung. Sedangkan saat musim panas, ia bersyukur untuk anaknya yang bungsu. Sejak itu, ia selalu berbahagia sepanjang tahun.

Jangan menunggu impian Anda tercapai baru Anda berbahagia. berbahagialah sejak sekarang dengan apa yang sudah ada dalam hidup Anda! Daripada digusarkan dan digelisahkan dengan apa yang belum ada pada kita, jadilah bahagia dengan mengucap syukur atas apa yang sudah ada dalam hidup kita. 

Daripada mengeluh untuk hal-hal yang belum kita miliki, daftarkanlah hal-hal yang sudah kita miliki dan bersyukurlah. Maka kita akan menjadi orang-orang yang berbahagia sepanjang waktu.

Gusti mberkahi.

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang aku lihat dari bawah adalah benang ruwet.

Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut, "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini, nanti setelah selesai, engkau akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas".

Aku heran mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih begitu semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian aku mendengar suara ibu memanggil,

"Anakku, mari kesini dan duduklah di pangkuan ibu".

Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.

Kemudian ibu berkata, "Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas engkau dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan".

Sering selama bertahun-tahun, kita melihat ke atas dan bertanya kepada Tuhan, "Tuhan, apa yang Engkau lakukan?"

Ia menjawab, "Aku sedang menyulam kehidupanmu".

Dan aku membantah, "Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?"

Kemudian Tuhan menjawab, "Anakku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu di bumi ini, satu saat nanti aku akan memanggilmu ke surga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu".

Selamat hari minggu, Tuhan memberkati aktivitas kita minggu ini. AMIN!

Michael Jeffrey Jordan adalah salah satu pria paling sukses dalam sejarah olahraga basket. Ia sukses menyulap kegagalannya menjadi kesuksesan hingga akhir kariernya.

Saat ia berada di kelas 3 SMP, Jordan, dengan tinggi 175 cm hanya menempati posisi guard dengan skill rata-rata, tanpa prestasi. Kecintaannya dengan basket semakin lama semakin besar. 

Bersama saudaranya, Larry Jordan, mereka menghabiskan berjam-jam dalam sehari untuk berlatih. Lambat laun kemampuannya berkembang, walaupun demikian ia selalu berlatih dengan porsi yang lebih berat dibandingkan dengan teman-temannya. 

Ia selalu menjadi orang pertama yang datang ke tempat latihan dan orang terakhir yang pulang latihan. Hal tersebut berlanjut sampai masa kuliahnya.

Dengan tinggi 183 cm, Jordan menyadari bahwa tinggi badannya masih dibawah standar pemain basket dunia. Oleh karena itulah ia selalu berlatih jump shoot dan assist. Ia ingin memiliki tembakan yang akurat. 

Kerja kerasnya membuahkan hasil. Berkat kemampuan yang ia buktikan selama di universitas, jalan Jordan menuju NBA pun menjadi mulus. Ia kemudian bergabung dengan Chicago Bulls. 

Di situ ia memiliki karier yang cemerlang antara lain memenangkan NBA Championship sebanyak 6 kali, trofi MPV 5 kali, selusin All-Star Game, gelar NCAA, dan dua medali emas Olimpiade.

Anda mau Sukses?
Keluarlah dari rutinitas kenyamanan hidupmu.
Gusti mberkahi.

"I WANT TO BE LIKE MIKE"