Dikisahkan, di sebuah kolam yang airnya berlumpur, tumbuh di sana pohon bunga teratai muda. Suatu hari, saat daun teratai membuka mata memulai sebuah hari, dia merasa takjub dengan alam sekitarnya. Dan tiba-tiba si daun teratai merasakan, di atas hijau daunnya ada setitik embun yang hinggap begitu lembut dan bening. Dengan ceria disapanya si embun, "Hai kamu, engkau siapa? Dari mana datangmu, kok tiba-tiba ada di atas punggungku?"

Si embun pun menjawab, "Aku biasa dinamakan embun. Saat menjelang pagi, di alam semesta ini mengandung uap air yang terbawa hembusan angin dan menciptakan titik air yang menjadikan seperti diriku sekarang ini."

"Wah, aku senang sekali bisa bertemu dan ditemani kamu," kata si daun teratai.

"Maaf, teman. Aku tidak bisa menemanimu berlama-lama. Karena bila sebentar lagi matahari mulai bersinar, aku pun harus segera pergi," jawab si embun.

"Kenapa mesti pergi? Tetaplah di sini, bersahabat denganku."

"Bukan aku tidak mau, tetapi begitulah sifat alam. Setiap embun di pagi hari sebentar kemudian segera menguap bila tertimpa sinar matahari."

Sesaat sang matahari mulai terik. Daun teratai pun memohon, "Tolong tetaplah di sini embun, jangan pergi."

Namun, secepat itu pula si embun harus berlalu.

Keesokan harinya, saat daun teratai memulai hari, dia begitu gembira melihat sahabatnya kembali berada di punggungnya. Dia pun menyapa riang, "Hai sobat, kita berjumpa lagi!"

Si embun balas berkata, "Hai juga! Maaf, kita belum saling kenal. Aku embun pagi."

"Lho, bukankah kamu embun yang kemarin?"

"Bukan! Aku embun hari ini. Aku tidak ada hubungannya dengan embun yang kemarin."

"Tapi engkau sama persis dengan embun kemarin. Tetes air yang lembut, bening, dan menyejukkan. Kenapa bisa berbeda?"

"Entahlah. Aku ada ya seperti inilah. Selalu baru dan segera pergi bersama dengan datangnya mentari pagi." Dan tidak lama kemudian, embun itu pun segera menguap tertimpa sinar matahari.

Peristiwa serupa pun terjadi dari ke hari dan setiap hari daun teratai tetap tidak mengerti, mengapa embun yang sama setiap hari selalu tidak mengakui dirinya sebagai embun yang kemarin. Saat hari-hari berlalu terus hingga berganti bulan, si daun teratai pun berumur semakin tua; mulai terkoyak, akhirnya menguning, dan kemudian siap digantikan oleh tunas daun teratai yang baru.

Sama seperti daun teratai dan tetes embun, setiap hari yang kita punyai seolah sama persis seperti hari-hari kemarin yang telah kita lalui. Sesungguhnya, setiap hari adalah hari yang baru; hari baru yang penuh dengan kesempatan baru.

Mari, kita nikmati setiap hari sebagai suatu harapan yang menggairahkan. Hari baru, yang patut kita syukuri sekaligus kita isi dengan bekerja keras, penuh gairah untuk mewujudkan setiap impian kita, sehingga memungkinkan kita menciptakan prestasi yang luar biasa, yang dapat kita kenang sebagai memori indah yang membanggakan.


Di depan gerbang suatu jembatan di salah satu kota Eropa, duduklah seorang peminta-minta yang buta. Untuk mencari nafkahnya, ia setiap hari duduk disitu sambil memainkan biola nya yang sudah usang. Didepannya terletak kaleng kosong yang diharapkannya orang-orang yang lalu lalang merasa iba terhadapnya, dan melalui musik biola-nya, orang-orang akan memberinya sedikit uang. Begitulah pengemis miskin ini melakukan kebiasaannya setiap harinya.

Pada suatu hari, seseorang yang berpakaian sedikit rapi, berjubah panjang, datang menghampiri pengemis tadi dan meminta agar pengemis itu meminjamkan biola usangnya. Tentu saja dengan sigap pengemis itu menolak, dan berkata "Tidak!! Ini adalah hartaku yang paling mahal !".

Pendatang ini tidak putus asa, dan terus membujuk si pengemis agar mau meminjamkannya biola tersebut hanya untuk sebuah lagu. Sepertinya ada rasa kepercayaan pada pengemis buta itu, dan dengan perlahan ia memberikan biola tuanya kepada pendatang tersebut.

Pendatang tersebut mengambil biola tersebut, dan mulai memainkan sebuah lagu dengan begitu merdu. Suara biola yang begitu halus ditangan si pendatang membuat orang yang lalu lalang berhenti dan mereka mulai berkeliling mengelilingi si pendatang dan pengemis tersebut.

Begitu merdunya lagu dan bagusnya permainan biola si pendatang tersebut membuat semua orang terdiam, dan si pengemis buta ternganga tanpa dapat berkata-kata. Kaleng yang tadinya kosong kini telah penuh dengan uang dan lagu demi lagu telah dimainkan oleh si pendatang tersebut.

Akhirnya iapun harus menyelesaikan permainannya, dan sambil mengucapkan terimakasih, ia mengembalikan biola tersebut kepada si pengemis. Si pengemis sambil berurai air mata, dan dengan gemetar bertanya: "Siapakah anda orang budiman?". Si pendatang tersenyum dan dengan perlahan menyebutkan namanya "Paganini".


Ada sebuah cerita mengenai seorang anak laki-laki yang secara rutin mengikuti latihan sepakbola di sekolahnya. Oleh karena kemampuan bermainnya belum memadai, selama ini dia belum pernah diikutsertakan dalam pertandingan. Sementara berlatih anak ini selalu ditemani oleh ayahnya yang duduk menunggu di pojok lapangan.

Pertandingan besar segera dimulai dan berlangsung selama empat hari, Anak laki-laki ini tidak muncul untuk latihan selama perempat dan semifina. Dia muncul pas saat final dan menghampiri pelatihnya serta berkata, "Pelatih, selama ini saya hanya latihan dan tidak pernah diizinkan untuk bertanding." Pelatihnya lalu menjawab, "Maaf, saya tidak dapat mengizinkan kamu bermain di pertandingan final ini. Masih banyak yang lebih baik dari kamu. Dan kita harus menjaga reputasi klub ini." Anak laki-laki ini kembali memohon dengan berkata, "Saya tidak akan mengecewakan Bapak, saya akan bermain sebaik mungkin. Mohon beri saya kesempatan kali ini saja." Dengan terpaksa sang pelatih akhirnya memberi kesempatan.

Ketika pertandingan dimulai, anak ini ternyata mampu bermain dengan sangat luarbiasa. Beberapa kali bola yang dioper padanya dapat ditembakkan ke gawang lawan dan mencetak banyak gol. Semua orang kagum dengan penampilannya. Saat pertandingan usai pelatihnya segera menghampirinya dan berkata, "saya tidak pernah melihat kamu bermain sebaik ini, apa yang membuat kamu menjadi seperti tadi? Anak ini menjawab, "Karena hari ini Ayah saya menyaksikan saya bertanding." Pelatih tersebut berpaling dan melihat ke arah pojok tempat biasa ayah anak laki-laki itu duduk, dan ternyata tempat itu kosong. Anak itu berkata pada pelatihnya, "Saya tidak pernah memberi tahu selama ini bahwa ayah saya BUTA, empat hari yang lalu dia MENINGGAL dan ini hari yang pertama dia dapat MELIHAT saya bermain bola dari atas".

1.Seorang ayah selalu ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun, dan selalu membutuhkan kehadirannya.

2.Seorang ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin membiarkan kamu menang ketika kamu sudah besar.

3.Ayah tidak selalu ada di album foto keluarga, karena dia yang memotret.

4.Ayahlah yang paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

5.Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika engkau tak mampu melihatnya.

Selamat Sore , mari kita belajar untuk berbagi kasih.

Gusti mberkahi. Amin.


Seekor ikan🐠 bertanya kpd Kura Kura🐢:

🐠: "Mengapa setiap kali mengalami masalah anda selalu bersembunyi, masuk kedalam cangkangmu...?"

Kura Kura sambil merenggangkan kakinya...dengan santai berkata:

🐢: "Komentar Orang lain apakah penting...?"

"Itu bukanlah lari dari kenyataan,... melainkan mencari suasana yang lebih damai".

Ikan bertanya lagi:
🐠: "Tetapi apakah kamu tidak peduli selalu dicerca...?"

Kura kura melirik... perlahan-lahan berbalik dan menjawab:

🐢: "Inilah alasan mengapa saya lebih panjang umur dari anda"...

"Dalam hidup ini kita sendiri berbuatlah yg terbaik, biarkanlah orang lain mau berkomentar apapun"

"Orang yg menyukaimu tetap akan membenarkanmu, dan...

Orang yg membencimu, selalu akan menyalahkanmu!

🐠Kebenaran 👍🏻👍🏻👍

Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan.
Tiba-tiba lewat sebuah motor didepan mereka. Berkatalah petani kepada istrinya, "Lihat Bu, betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu meski mereka kehujanan,tapi mereka bisa cepat sampai dirumah tidak seperti kita yg harus lelah berjalan untuk sampai kerumah."
Sementara itu pengendara motor dan istrinya yg sedang berboncengan dibawah derasnya air hujan melihat sebuah mobil pick up lewat didepan mereka.
Pengendara motor itu berkata kpd istrinya,"Lihat Bu,betapa bahagianya orang yg naik mobil itu, mereka tidak perlu kehujanan spt kita."
Didalam mobil pick up yg dikendarai sepasang suami istri terjadi perbincangan ketika sebuah sedan Mercy lewat,
"Lihatlah Bu, betapa bahagia org yg naik mobil bagus itu,pasti nyaman dikendarai tdk spt mobil kita yg sering mogok."
Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya,dan ketika dia melihat sepasang suami istri yg berjalan bergandengan tangan dibawah guyuran air hujan,
pria kaya itu berkata dlm hati, "Betapa bahagianya suami istri itu, mereka dgn mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini,sementara aku & istriku tdk pernah punya wkt utk berduaan krn kesibukan masing-masing."
Kebahagiaan takkan pernah kita miliki jika kita hanya melihat kebahagiaan milik org lain,dan selalu membandingkan hidup kita dengan hidup org lain.
Bersyukurlah senantiasa atas hidupmu, supaya kau tahu dimana kebahagiaan itu berada.

Ada seorαπğ tua ƴαπğ sangat beruntung.
Dia menemukan sebutir mutiara ƴαπğ besar & sangat indah,
namun kebahagiaannya segera berganti menjadi kekecewaan begitu dia mengetahui ada sebuah titik noda hitam kecil di atas mutiara tsb.
Hatinya terus bergumam, kalo lah tidak ada titik noda hitam, Mutiara ini akan menjadi ƴαπğ tercantik & paling sempurna di dunia!!
Semakin dia pikirkan semakin kecewa hatinya.
Akhirnya, dia memutuskan untuk menghilangkan titik noda dengan menguliti lapisan permukaan mutiara.
Tetapi setelah dia menguliti lapisan pertama, noda tsb masih ada.
Dia pun segera menguliti lapisan kedua dengan keyakinan titik noda itu akan hilang.
Tapi kenyataannya noda tsb masih tetap ada. Lalu dengan tidak sabar, dia mengkuliti selapis demi selapis, sampai lapisan terakhir. Benar juga noda telah hilang, tapi mutiara tsb ikut hilang!!>:O
Begitulah dengan kehidupan nyata, ƙΐŧα selalu suka mempermasalahka­n hal yang kecil, ƴαπğ tidak penting sehingga akhirnya merusak nilai ƴαπğ besar...
Persahabatan ƴαπğ indah puluhan tahun berubah menjadi permusuhan ƴαπğ hebat hanya ƙαrèπǻ sepatah kata pedas ƴαπğ tidak disengaja ....
Keluarga ƴαπğ rukun dάπ harmonispun jadi hancur hanya karena perdebatan2 kecil ƴαπğ tak penting ...
Yang remeh kerap di permasalahkan..­
Ƴαπğ lebih penting dan berharga lupa dan terabaikan...
Seribu kebaikan sering tak berarti...
Tapi setitik kekurangan diingat seumur hidup......
Yuk ƙΐŧα belajar menerima kekurangan apapun ƴαπğ ada dalam kehidupan ƙΐŧα...({})
Bukankah tak ada ƴαπğ sempurna di dunia ini ...?;)
Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan...(*)

Ayah, ayah … Aku tidak mau membantu ibu membersihkan rumah lagi. Aku mau bermain saja. Teman-temanku semuanya punya pembantu.” Ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala putri mungilnya dengan lembut. “Ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu.”
Mereka pun akhirnya sampai di depan sebuah jalan setapak dengan pohon-pohon lebat di kanan kirinya. Mereka mulai berjalan masuk ke jalan setapak itu. Jalan itu berlubang dan penuh lumpur. Sesekali mereka harus menyingkirkan semak-semak duri dan pohon-pohon kering yang tumbang untuk dapat lewat. Belum lagi banyak nyamuk dan serangga lainnya. “Ayah! mau kemana kita?? Lihat sepatuku jadi kotor.” Ayah hanya diam dan terus menggandeng putrinya.
Mereka pun akhirnya sampai ke sebuah telaga berwarna biru terang dengan padang rumput serta aneka warna bunga dan pepohonan rindang, “Waaaah… tempat apa ini ayah? Indah sekali! Aku suka! Aku suka tempat ini!”
Ayah kemudian duduk di bawah pohon, “Kemarilah, ayo duduk di samping ayah.” Dengan bersemangat, gadis itu duduk di samping ayahnya. ”Anakku, tahukah kau mengapa di sini sangat sepi? Padahal tempat ini begitu indah?” tanya ayah. ”Mungkin karena tidak ada orang yang tahu tempat ini?” jawab gadis itu kebingungan. ”Bukan, banyak orang tahu tempat ini, namun tidak banyak orang yang mau melewati jalan yang tadi.”
***
Sama juga dengan hidup kita. Seringkali kita tidak mau melewati jalan setapak yang sempit serta penuh lubang itu. Kita mau langsung sampai di padang rumput yang indah. Kita lelah dengan setiap proses. Kita tidak mau ada ujian yang merepotkan.
Padahal, saat kita sudah berhasil melewati proses dan ujian tersebut, keberhasilan dapat kita peroleh. Saat karakter kita sudah teruji baik di hadapan Tuhan, keberhasilan akan menjadi milik kita.
Karakter adalah fondasi dari semua keberhasilan hidup kita. Jika tidak demikian, maka keberhasilan kita akan menjadi keberhasilan yang semu serta bertahan sesaat saja.
Gusti mberkahi.


Alkisah di China,
terdapat 2 orang kakak beradik yg berbeda ibu.
Ibu si kakak sudah lama meninggal.
Kini dia tinggal bersama ayah, ibu tiri & adik tirinya.
Sang kakak menanam pohon labu & dgn rajin memeliharanya hingga tumbuh besar.
Suatu hari mereka mendengar kabar bahwa raja sedang sakit parah,
tabib istana mengatakan bahwa labu kembar dpt menyembuhkan penyakit raja.
Maka di adakan sayembara,
barangsiapa yg memiliki labu kembar akan mendapat satu peti emas.
Sang kakak segera memberitahu pd keluarganya.
Pada hari keberangkatan sang kakak ke ibukota,
ibu memanggil si adik ke dlm dapur,
"Ada 2 ptg kue, yg polos & bergambar bunga.
Berilah kakakmu kue yg bergambar bunga,
sbab ibu tlah memberi racun di dalamnya."
"Kenapa ibu ingin membunuh kakak?
Bukankah ibu juga menyayangi kakak?"
"Ibu memang menyayanginya,
tapi kamu adalah anakku & ibu tdk rela bila kakakmu mendapatkan emas itu,
maka biarlah dia memakan kue beracun ini."
Kemudian si adik membawa kue itu ke kakaknya,
"Adikku, tunggu kakak ya,
kakak janji akan segera pulang & membeli banyak oleh² untuk mu dari kota & uang emas hadiahnya u/ kita bersama !!"
Sang adik terdiam,
kemudian berkata pd kakaknya,
"Kakak, ibu memberi kita berdua kue, makanlah tapi aku ingin kue yg bergambar bunga."
Setelah itu si adik dgn lahap memakan kue beracun itu.
Setelah kepergian kakaknya,
dia berkata pd ibunya,
"Ibu, kue beracun itu tlah kumakan,
kakak sangat baik kepadaku, mana mungkin aku tega membunuhnya.
Setelah aku mati, sayangilah dia seperti ibu menyayangiku...­"
Ibunya yg mendengarnya kemudian memeluknya,
"Anak bodoh, tdk ada racun sama sekali di kue bergambar bunga itu.
Ibu hanya menguji rasa sayangmu pd kakakmu,
ibu kuatir kamu mjd iri dgn kemujuran kakakmu..."
"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."
Note: Tetap jalani hidupmu dengan semangat baru, hidup cuma sekali "My Friend" jangan berlarut2 dan memelihara pikiran negatif. 
GOD BLESS U!

Seorang guru hendak mengajarkan sesuatu kepada muridnya. Ia memberikan segenggam tepung biji mahoni untuk dimasukkan ke dalam sebuah cangkir berisi air, lalu menyuruh anak itu meminumnya. Sang murid segera memuntahkan air itu karena tak tahan mencecap rasa pahit yang luar biasa.
Kemudian guru itu kembali memberinya segenggam tepung biji mahoni, kali ini untuk dituangkan ke dalam sebuah telaga bening. Ia menyuruh anak itu mengambil airnya dan meminumnya. Kali ini si murid dapat menikmati air itu, yang tetap terasa tawar dan menyegarkan.
"Tepung itu mewakili semua hal buruk dan kepahitan dalam hidup ini. Yang menentukan pengaruhnya adalah seberapa luas wadah yang menampungnya, yaitu hati kita!" kata gurunya bijak.
KEPAHITAN BUKAN DITENTUKAN OLEH APA YANG KITA ALAMI MELAINKAN OLEH RESPON HATI KITA TERHADAP PENGALAMAN ITU


Seorang guru SD sedang menerangkan pelajaran Matematika tentang penjumlahan. Dengan cermat guru itu menuliskan sejumlah angka di depan murid-muridnya.
Lantas ada seorang murid yang protes terhadap guru tersebut. “Bu, tidak adakah cara yang lebih mudah untuk mendapatkan hasil 5 tersebut? Bukankah 4+1 bisa langsung menjadi 5? Kenapa Ibu harus menjumlahkan angka 1 sebanyak 5 kali? Tidakkah itu memakan waktu yang lebih lama?”
Guru tersebut terseyum lalu menjawab, “Masih ingatkah yang kau pelajari saat mengenal angka? Angka berapa yang kau tambahkan terlebih dahulu? Sebenarnya banyak cara yang mudah, namun kita harus mengerti terlebih dahulu dasarnya.”
Saudaraku, mungkin di dalam hidup ini kita selalu menutut segala sesuatu datang dengan cepat tanpa melalui berbagai macam proses. Tuhan memiliki maksud yang baik saat kita diijinkan untuk melalui beberapa tahapan dalam mencapai sebuah impian.
Dalam setiap tahapan yang kita lalui, tentu saja ada halangan yang menghampiri. Saat kita mampu melalui setiap rintangan yang ada, maka kehidupan kita pun akan semakin “dewasa”.
Bersyukurlah bila kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan secara instan, karena pada saat kita mendapatkannya dengan susah payah, maka sesungguhnya kita telah melalui sebuah proses pendewasaan diri.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa guru kehidupan yang terbaik adalah pengalaman.
TETAP SEMANGAT, LUAR BIASA..


Seorang wanita sedang bekerja ketika mendadak menerima telepon bahwa anak perempuannya sakit karena demam. Ia segera meninggalkan pekerjaannya dan mampir di apotek untuk membeli obat untuk anaknya.
Ketika kembali ke mobilnya, ia menyadari bahwa kunci mobilnya ternyata tertinggal dalam mobil. Padahal ia terburu-buru pulang untuk melihat keadaan anaknya yang sakit. Ia tak tahu apa yang harus dilakukan, jadi ia menelepon rumah dan mengatakan apa yang terjadi kepada pengasuh anaknya, bahkan ia tak tahu apa yang harus dilakukannya. Si pengasuh anak berkata bahwa keadaan anaknya bertambah buruk.
Ia berkata, "Carilah sepotong besi dan pakailah untuk membuka pintu mobil."
Wanita itu mencari-cari dan menemukan besi tua berkarat yang telah dibuang, mungkin oleh orang yang kunci mobilnya juga tertinggal di dalam mobil. Kemudian ia mengamati besi itu dan berkata, "Aku tidak tahu bagaimana menggunakannya."
Jadi ia menunduk dan mohon agar Tuhan memberikan pertolongan. Dalam lima menit, sebuah mobil tua rongsok yang dikendarai oleh pria dekil, kotor, dan berjanggut yang mengenakan ikat kepala lusuh bergambar tengkorak, menepi.
"Apakah ia yang Kau kirim untuk membantuku?" pikir wanita itu. Tapi, ia putus asa, jadi ia sangat bersyukur atas siapapun yang dikirim Tuhan.
Pria itu keluar dari mobilnya dan menawarkan bantuan. Wanita itu berkata, "Ya, anakku sakit. Aku mampir ke apotek untuk membeli obat dan kunci mobilku ketinggalan di dalam mobil. Aku harus segera pulang.Tolong, bisakah kamu menggunakan besi ini untuk membuka pintu mobilku?"
Pria itu berkata, "Tentu saja." Ia menghampiri mobil itu dan kurang dari semenit, pintu mobil itu terbuka dengan mudah.
Wanita itu memeluk si pria dan sambil menangis ia berkata, "Terima kasih banyak! Kamu orang yang sangat baik."
Si pria menjawab, "Nyonya, saya ini bukan orang baik, saya baru saja keluar dari penjara hari ini. Saya di penjara karena pencurian mobil dan baru saja menghirup udara segar selama sekitar satu jam."
Si wanita itu memeluk pria itu lagi dan dengan air mata yang mencucur, ia berteriak keras, "Oh, terima kasih, terima kasih, Tuhan! Engkau bahkan mengirimkan seorang yang profesional dalam hal ini."
『PertolonganNYA tidak pernah terlambat, terkadang TUHAN menjawab doa kita dengan cara yang ajaib diluar logika kita』

Gusti mberkahi


Lakukan apa yang kita cintai, dan cintailah apa yang kita lakukan. Dengan semangat itu, kita akan menjadi pejuang sejati yang mampu menghadapi segala rintangan.

Ketika kita kecil, remaja, hingga, dewasa, barangkali ada sebagian di antara kita yang sudah merasa mendapatkan apa yang diinginkan. Tapi, ada juga kalanya, kita justru merasa belum mendapat apa yang diidam-idamkan. Tentu, apa pun yang telah kita dapat saat ini, harus tetap disyukuri. Sebab, dengan cara itulah, kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan, yakni kebahagiaan sejati.
Namun, jika masih merasa belum menemukan hal apa yang sesuai dengan keinginan dalam diri, teruslah mencari. Seperti kata mendiang Steve Jobs, sang pendiri Apple Inc, yang menganjurkan untuk selalu mencari dan mencari, apa yang sesuai dengan kata hati.
Akan tetapi, bila memang belum menemukan juga, cobalah berusaha untuk mencintai apa yang sudah dilakukan saat ini. Sebab, dengan rasa cinta itulah, kita akan mendapatkan banyak nikmat dalam apa yang kita kerjakan. Seperti apa yang sudah ditularkan dari semangat Sang Panglima Perang Legendaris Tiongkok, Sun Tzu yang menuliskan pemikirannya dalam 13 Kitab Strategi Perang. Apa yang sudah diungkapnya lebih dari 2500 tahun silam itu bisa dikatakan merupakan buah kecintaannya pada bidang yang dikuasai.
Terlahir dari keluarga militer—di mana zaman itu memang didominasi oleh kekuatan militer—Sun Tzu dari kecil sudah memperdalam dunia militer. Dari sanalah, ia menjadi pribadi yang mencintai dunia militer. Namun, bukan berarti dia menyukai peperangan. Dalam kisahnya, Sun Tzu justru sebisa mungkin menghindari perang karena ia berprinsip bagaimana caranya harus sesedikit mungkin jatuh korban. Dari kecintaan dan sekaligus kepeduliannya itulah, ia berpikir dan sekaligus meretas karier di bidang militer hingga bertahun-tahun lamanya.
Dan, dengan pemikiran yang berbasis kecintaan dan pengalaman itulah, Sun Tzu berhasil membuat 13 Kitab Strategi Perang yang masih bertahan hingga kini. Itulah bukti nyata, bahwa apa yang dikerjakan dengan penuh cinta, akan menghasilkan karya luar biasa yang bahkan bertahan hingga melintasi batas zaman.
Begitu juga kita sebagai insan luar biasa. Barangkali, kita tumbuh dalam lingkungan yang berbeda-beda. Tapi, dengan semangat yang sama, yakni mencintai apa yang dilakukan, akan bisa menghasilkan kesuksesan yang luar biasa. Apalagi, jika berhasil memenuhi panggilan jiwa. Bisa dipastikan, apa pun yang dilakukan—tak peduli hasil akhirnya—pastilah memberi “kenikmatan” perjuangan mencapai apa yang didambakan.
Sudah banyak contoh pengusaha sukses dunia yang berangkat dari rasa cinta sehingga mampu mengubah dunia. Bill Gates, contohnya, dengan kecintaannya di dunia komputerisasi telah membuat Microsoft menjadi piranti lunak paling sukses hingga kini.
Bukan hanya di dunia usaha. Bertahun-tahun silam, Columbus menemukan Benua Amerika karena ia memiliki tekad dan kecintaan yang mendalam pada dunia pelayaran. Ia berani menuntaskan “misi hidup”-nya demi menemukan benua Hindia, meski akhirnya justru “terdampar” di Benua Amerika. Betapa hadangan topan badai di lautan luas tak menghalangi niat Columbus sehingga ia kini tercatat dalam buku-buku sejarah. Begitu juga dengan tokoh dunia yang lain. Banyak orang yang demi kecintaan pada apa yang dilakukannya, telah menggoreskan tinta emas dan dikenang sebagai tokoh dunia.
Dengan kekuatan cinta inilah, kita sebenarnya bisa menjadi insan luar biasa yang mampu menggapai semua cita-cita. Yang perlu dilakukan adalah mengubah kecintaan itu sebagai dorongan untuk terus berupaya mencapai puncak. Untuk itu, kita harus mampu mengukur dan tahu persis, bidang apa yang benar-benar kita kuasai dan cintai. Bahkan, kalau perlu, teruslah mencari, apa yang paling pas di hati. Dari sana, kita bisa mengarahkan pada satu titik tujuan yang utama dan menggairahkan untuk dicapai.
Tentu, bukan sekadar cinta dan suka semata. Namun, semua cita-cita yang didasarkan pada apa yang dicinta haruslah melalui tindakan nyata. Sebab, tanpa gerakan, tak kan ada hasil apa-apa. Tanpa tindakan, tak kan ada cita yang menjadi nyata.
The Cup of Wisdom
Inilah letak kekuatan melakukan sesuatu yang dicintai, dan sekaligus mencintai apa yang dilakukan. Dengan kekuatan tersebut, seseorang bisa memelihara harapan dalam berbagai ujian dan tantangan yang menghadang. Semangat yang terus menyala, akan mengarahkan langkah kita menuju pada apa yang selalu kita nantikan. Gairah yang terus menggelora, akan menuntut kita mencapai apa yang didamba.
Mari terus nyalakan “api cinta” pada apa yang kita kerjakan. Mari terus mencari dan menggali potensi dengan mengerahkan segenap kecintaan pada apa yang dilakukan. Sehingga, apa yang kita lakukan, akan mengantarkan diri mencapai kebahagiaan yang hakiki.
Salam sukses luar biasa!
(Seperti termuat dalam Koran SINDO, 2 Oktober 2017)

sumber: andriewongso