instropeksi_diri_400x400.png (400×400)

Alkisah, ada seekor burung hantu yang menempuh perjalanan siang dan malam untuk pindah ke hutan lain.

Dalam perjalanan panjang ini,ia bertemu dengan seekor burung perkutut. Si Perkutut heran melihat burung yang begitu tergesa-gesa. Katanya, “Hai, Burung Hantu! Anda hendak kemana?”
Burung hantu berputar sejenak di angkasa, lalu menjawab, ”Aiih! Terlalu sulit untuk bergaul dengan para tetangga daerah ini. Anda kan tahu, saya memiliki bakat bernyanyi, jika malam tiba, saya sangat suka bersenandung. Tapi, yah… sepertinya mereka semua tidak suka mendengar suara saya. Apa boleh buat? Lebih baik saya meninggalkan tempat ini dan pindah ke hutan lain!”
Mendengar hal ini, burung perkutut berkata, ”Burung Hantu, Anda kan telah tinggal di sini puluhan tahun lamanya. Semua tetangga kiri dan kanan telah mengenal Anda. Mengapa harus pindah ke tempat asing..?”
Perkutut melanjutkan, “Menurut saya, lebih baik Anda ubah sedikit nada suara nyanyian Anda. Para tetangga pasti akan menyukainya. Jika tidak begitu, kemana pun Anda pergi, sama saja. Anda akan tetap tidak disukai.”
Mendengar penuturan burung perkutut, dengan malu burung hantu menundukkan kepalanya. Tak lama, ia terlihat terbang kembali menuju rumahnya di hutan Lama.
Sahabat luar biasa,
Jika Anda kerap kali mengalami perselisihan dengan orang-orang di sekitar atau merasa rekan/teman sering mempersulit diri Anda, sebaiknya Anda mencoba mengoreksi diri sendiri—bukannya selalu menyalahkan orang lain.
Apabila kita selalu melemparkan semua kesalahan pada lingkungan sekitar serta tidak mau merenungi diri sendiri, maka sama halnya dengan si burung hantu. Ke mana pun kita pergi, tidak akan pernah disukai...
Semoga bisa menjadi bahan perenungan.
Gusti mberkahi.
Bahagia-itu.jpg (800×533)

Tahukah Anda kalau sikap kita bisa membuat diri kita lebih bahagia? Bahkan, sekadar duduk benar dengan posisi tegak bisa memunculkan perasaan gembira dari dalam diri. Itulah yang dikatakan Michael Mercer, seorang psikolog dari Barrington, Ill. Mercer adalah penulis Spontaneous Optimism: Proven Strategies for Health, Prosperity & Happiness. Menurutnya, menjaga sikap yang baik merupakan salah satu dari lima teknik untuk memunculkan perasaan bahagia dalam diri. Berikut hal-hal yang bisa kita lakukan:
1. Berdiri dengan sikap badan tegak dan melangkah penuh percaya diri. Berjalan dengan mencodongkan bahu agak ke belakang, kepala tegak dan mengarah lurus ke depan, dan melangkah dengan langkah mantap akan memancarkan rasa percaya diri dan positif.
2. Berbicara dengan suara riang. Cara terpasti untuk membangkitkan semangat adalah dengan menggunakan suara riang. Dengan kata lain, jika kita kedengaran bahagia, kita akan bahagia.
3. Memakai kata-kata positif. Kata-kata negatif dan mengganggu menjadi trademark orang-orang pesimis. Misalnya, seorang pesimis akan berkata, "Saya punya masalah," tapi orang optimis akan mengubahnya menjadi, "Saya berpeluang melakukan yang lebih baik di lain kesempatan."
4. Memiliki sikap positif. Metode utama untuk menjadi seorang optimistis adalah dengan berkonsentrasi pada solusi, bukannya masalah. Cara itu mencegah kita untuk berkeluh kesah dan menyalahkan, serta fokus ke cara memperbaiki keadaan. Ketika kita sedang mencemaskan sesuatu, berfokuslah pada ungkapan ini: Untuk setiap masalah, pasti ada solusinya.
5. Menjadi teladan. Ada pepatah lama berbunyi, "Apa yang ditabur, itulah yang dituai". Jadi, ingatlah selalu ketika kita menolong orang lain, kita juga menolong diri sendiri.
Semangat Mencoba, Gusti mberkahi.
Teori+Evaluasi.jpg (320×211)

Tanpa terasa, tahun 2015 sudah hampir berakhir. Sejauh ini apakah Anda sudah menciptakan banyak kemajuan untuk mewujudkan beberapa resolusi yang sudah Anda tetapkan untuk tahun ini? Jika Anda merasa belum melakukan kemajuan positif, maka sekaranglah saat yang tepat untuk berhenti sejenak dan melakukan evaluasi.
Evaluasi penting supaya Anda menjadi lebih memahami tujuan sekaligus tantangan, memperbaiki kekurangan, dan memikirkan tindakan yang lebih efektif. Berikut ini saya sampaikan beberapa tahap yang perlu kita lakukan saat ini, agar kita tidak hanya mampu memenuhi resolusi 2016 tetapi juga mampu menjadi sosok yang lebih baik.
1. Evaluasi diri
Evaluasi diri dimulai dengan mengoreksi tujuan dan target Anda tahun ini. Anda juga perlu mengoreksi seberapa efektif langkah-langkah Anda untuk mencapai tujuan harian, bulanan, dan tahunan.
Evaluasi kegiatan Anda setiap malam sebelum tidur. Langkah ini akan membantu Anda memenuhi target harian dan secara cepat melakukan perbaikan jika Anda melakukan kelalaian. Jika target harian selalu tercapai, tentu akan berimbas positif terhadap pencapaian rencana tahunan Anda.
2. Evaluasi visi
Setelah Anda melakukan evaluasi harian, saatnya untuk kembali mengevaluasi visi.Coba evaluasi apakah visi Anda layak, memungkinkan untuk dicapai, dan menjadikan Anda lebih baik? Pertanyaan tersebut menjadi alat untuk pemahaman dan perbaikan diri serta memastikan apakah langkah Anda tepat dan efektif.
3. Menyesuaikan rencana pencapaian tujuan
Setelah mengevaluasi visi, sampailah kita pada tahap mengevaluasi tujuan. Pada tahap ini, bukalah diri untuk merevisi tujuan lama dan menggantinya dengan tujuan-tujuan baru. Tulislah tujuan Anda secara terperinci dan jelas, lengkap dengan target waktu pencapaian. Catatan yang jelas dan terperinci, akan membuat pikiran Anda lebih kreatif untuk mewujudkan tujuan sesuai jadwal waktu yang Anda tetapkan.
4. Belajar dari orang-orang sukses
Pada tahap ini, selain melaksanakan langkah-langkah perubahan, sebaiknya Anda aktif bergaul dengan orang-orang yang sudah sukses, belajar, dan mengadopsi langkah serta pemikiran mereka. Misalnya aktif mengikuti organisasi orang-orang sukses, mengikuti seminar, membaca biografi tokoh-tokoh teladan dan sukses seperti Henry Ford, Colonel Sanders, dan lain sebagainya. Ketika Anda membiasakan diri setiap hari melakukan hal-hal yang dilakukan para tokoh teladan atau orang-orang sukses tersebut, secara tidak langsung Anda pun sedang membangun keberhasilan.
5. Menghadapi tantangan      
Tahap evaluasi berikutnya adalah mengatisipasi tantangan yang kemungkinan Anda hadapi. Perencanaan yang matang untuk mengantisipasi tantangan, akan sangat membantu Anda melewati bermacam kesulitan.
6. Melakukan tindakan
Setelah Anda melewati seluruh tahap evaluasi tersebut, tiba saat untuk melakukan tindakan nyata. Sikap konsisten dalam berusaha akan membantu Anda menciptakan kemajuan dan mewujudkan seluruh target di akhir tahun nanti. Yakinlah pada potensi Anda dan berusahalah maksimal, maka Anda pasti berhasil!
Evaluasi adalah bagian penting dalam proses mewujudkan impian sekaligus menjadi orang lebih baik. Tahap-tahap evaluasi seperti yang saya sampaikan di atas akan membantu Anda memahami tujuan Anda secara jelas serta menemukan kekuatan untuk mengarahkan langkah-langkah Anda dalam menciptakan perubahan besar dalam kehidupan Anda sendiri maupun dunia di sekeliling Anda. Salam sukses untuk Anda!
think_pos_ideas_1.jpg (1068×500)

Ada orang desa yang sekolahnya tidak tinggi dan keluarganya miskin tetapi mampu mengubah nasibnya jadi orang kaya dan sukses. Ternyata rahasianya sederhana. Dalam hidupnya ia selalu berpikir positif.

Belakangan ada ilmuwan yang meneliti bagaimana hukum alam mengenai berpikir positif. Ilmuwan tersebut adalah Kazuo Murakami, seorang profesor ahli genetika (DNA) dari Jepang. Setelah sekian lama melakukan penelitian, ia menemukan hubungan sebab-akibat yang menarik.
Menurutnya, setiap orang diberikan jumlah DNA yang sama. DNA di dalam diri seseorang ada yang positif dan ada yang negatif. Seseorang bisa berperilaku positif jika DNA positifnya yang aktif. Begitupun, ia bisa berperilaku negatif jika DNA negatifnya yang aktif. Yang menarik, DNA itu memiliki sistem yang dinamakannya on/off. Kita bisa menghidupkan DNA positif (on), bisa juga menonaktifkannya (off). Semua itu dikendalikan oleh pikiran. Jika kita berpikiran positif, DNA positif yang bekerja. Jika berpikiran negatif, maka DNA negatif yang bekerja.
Ini menjadi pembuka rahasia, bahwa siapa pun kita, di mana pun kita, jika kita mau berhasil, mulailah dengan berpikir positif agar DNA-DNA positif kita yang aktif. Ini sekaligus menunjukkan bahwa tak ada jaminan  seseorang yang orangtuanya sukses ia juga akan sukses. Tanpa disertai kebiasaan berpikir positif (selalu berpikir negatif), modal sukses itu bisa lenyap.
Karena itu setiap hari jangan kompromi atau memberi ruang untuk berpikir negatif. Pastikan kita selalu berpikir positif sehingga hidup kita semakin lama semakin bermutu. Dengan demikian sukses demi sukes yang lebih baik pasti diraih.
Semangat Mencoba. Gusti mberkahi.
po.jpg (260×194)

Penduduk yang tinggal di sekitar Kepulauan Solomon, Pasifik Selatan, memiliki kebiasaan unik: meneriaki pohon. Mereka melakukannya bila menjumpai sebuah pohon yang berakar sangat kuat sehingga sulit ditebang. Maka mereka meneriakinya supaya pohon itu mati.
Setiap hari, selama berjam-jam, para penduduk meneriakinya keras-keras. Hal ini terus berlangsung hingga kira-kira 40 hari lamanya. Apa yang terjadi setelah masa itu, sungguh menakjubkan! Perlahan-lahan dedaunan pohon itu mulai mengering. Kemudian, dahan-dahannya mulai rontok. Lama-lama, pohon itu mati dan kini mudah ditebang.
Penduduk primitif di Kepulauan Solomon telah membuktikan bahwa teriakan terus-menerus pada makhluk hidup tertentu, seperti pohon, bisa membuatnya mati karena "rohnya" sudah meninggalkannya. Ternyata, sebuah teriakan punya kekuatan. Dan teriakan negatif, tentu memuat dorongan negatif pula. Dampak yang paling membahayakan: mematikan!
Pernahkah Anda berteriak kepada orangtua Anda, anak Anda, pasangan hidup Anda (suami/istri), saudara sekandung (kakak/adik), rekan kerja, atau orang-orang terkasih Anda lainnya?
Kepada anak-anak Anda, mungkin Anda pernah meneriakkan kata-kata ini: "Ayo cepat! Dasar lambat! Bodoh banget sih! Begitu aja nggak bisa dikerjakan?! Jangan main-main di sini! Berisik!"
Atau, mungkin Anda pun pernah berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati: "Suami/istri seperti kamu nggak tahu diri! Nggak bisa apa-apa! Aduuuuh, kok kampungan banget sih!?"
Atau, teriakan guru pada anak didiknya, atasan pada bawahan, pemimpin pada timnya: "Goblok, persoalan mudah begitu saja, nggak bisa! Kapan kamu jadi pintar?!"
Ingatlah! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka, ingatlah apa yang ditunjukkan oleh penduduk Kepulauan Solomon tadi. Mereka membuktikan kepada kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai "mematikan roh" pada makhluk hidup atau orang yang kita cintai.
Maka, coba untuk berhenti berteriak dan berkata kasar kepada orang-orang di sekitar kita.
Belajarlah menahan emosi saat kau marah, karena akibatnya akan membuat masalah yang lainnya.
Gusti mberkahi.

Dahulu kala, ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah. Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-temannya menyayangkan dan mengejek dia karena tidak menjual kudanya itu.

Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandangnya. Maka teman-temannya berkata, "Waduh! Sungguh jelek nasibmu, padahal kalau kemarin kamu jual, kamu sudah jadi orang kaya lho. Sekarang kudamu sudah hilang." Si petani miskin hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata, "Wah beruntung sekali nasibmu! Ternyata kudamu membawa keberuntungan ya.." Si petani hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah. Teman-temannya berkata, "Ah, rupanya kuda-kuda itu membawa sial. Lihat tuh, sekarang kaki anakmu patah!" Si petani tetap diam tanpa komentar.

Seminggu kemudian, terjadi peperangan di wilayah itu. Semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karena dia belum bisa berjalan. Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis, "Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang. Anak-anak kami harus ikut perang."

Si petani kemudian berkomentar, "Sebaiknya kita tidak terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek. Semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini. Apa yang kelihatan baik hari ini, belum tentu baik untuk hari esok. Apa yang buruk hari ini, belum tentu buruk untuk hari esok.

Jadilah bijaksana hari ini!"

Gusti mberkahi.

Dikisahkan, ada seekor ulat kecil sejak lahir menetap di daerah yang tidak cukup air, sehingga sepanjang hidupnya, dia selalu kekurangan makanan.

Di dalam hati kecilnya ada keinginan untuk pindah dari rumah lamanya demi mencari kehidupan dan lingkungan yang baru. Tapi dari hari ke hari dia tidak juga memiliki keberanian untuk melaksanakan niatnya.

Hingga suatu hari, karena kondisi alam yang semakin tidak bersahabat, si ulat terpaksa membulatkan tekat memberanikan diri keluar dari rumahnya, mulai merayap ke depan tanpa berpaling lagi ke belakang.

Setelah berjalan agak jauh, dia mulai merasa bimbang, katanya dalam hati, "Jika aku sekarang berbalik kembali ke rumah lama rasanya masih keburu, mumpung aku belum berjalan terlalu jauh. Karena kalau aku berjalan lebih jauh lagi, jangan-jangan jalan pulang pun takkan kutemukan lagi, mungkin aku akhirnya aku tersesat dan... entah bagaimana nasibku nanti!"

Ketika si ulat sedang maju mundur penuh kebimbangan dan pertimbangan, tiba-tiba ada sebuah suara menyapa di dekatnya, "Halo ulat kecil! Apa kabar? Aku adalah kepik. Senang sekali melihatmu keluar dari rumah lamamu. Aku tahu, engkau tentu bosan kekurangan makan karena musim dan cuara yang tidak baik terus menerus. Kepergianmu tentu untuk mencari kehidupan yang lebih baik, kan?"

Si ulat pun menjawab, "Benar. Aku memutuskan pergi dari sarangku untuk kehidupan yang lebih baik. Apakah engkau tahu, apa yang ada di depan sana?"

"Aku tahu, jalan ke depan yang akan kau lalui, walaupun tidak terlalu jauh tetapi terjal dan berliku, dan lebih jauh di sana ada sebuah goa yang gelap yang harus kau lalui, tetapi setelah kamu mampu melewati kegelapan, akan terbentang sebuah tempat yang terang, indah dan sangat subur. Kamu pasti menyukainya. Di sana kau pasti bisa hidup dengan baik seperti yang kamu inginkan."

Si kepik dengan bersemangat memberi dorongan kepada ulat yang tampak ragu dan ketakutan. "Kepik, apakah tidak ada jalan pintas untuk sampai ke sana?"

"Tidak sobat. Jika kamu ingin hidup lebih baik dari hari ini, kamu harus melewati semua tantangan itu. Nasihatku, tetaplah berjalan langkah demi langkah, fokuskan pada tujuanmu. Niscaya kamu akan tiba di sana dengan selamat. Selamat jalan dan selamat berjuang sobat!" Sambil berteriak penuh semangat, si kepik pun meninggalkan ulat.

Memang benar! Kemenangan, kesuksesan adalah milik mereka yang secara sadar, tahu apa yang menjadi keinginannya sekaligus siap menghadapi rintangan apapun yang menghadang, serta mau memperjuangkannya habis habisan melalui cara yang benar/halal.

Pengertian sukses secara sederhana memang demikian, telah dipraktikkan oleh manusia sukses berabad-abad lampau sampai saat ini sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Maka untuk meraih kesuksesan yang maksimal, kita tidak memerlukan teori teori kosong yang rumit. Cukup tahu akan nilai yang akan dicapai dan take action! Ambil tindakan!

Selamat Mencoba, Gusti mberkahi.

Di bawah ini adalah tips dari Warren Buffett (salah satu orang paling kaya di dunia) untuk anak muda. 

Silakan simak baik-baik:

"Jauhkan dirimu dari pinjaman/hutang, dan berinvestasilah dengan apa yang kau miliki. Ingat,

- Uang tidak menciptakan manusia, manusialah yang menciptakan uang.

- Hiduplah sederhana, sebagaimana dirimu sendiri.

- Jangan melakukan apa pun yang dikatakan orang. Dengarkan mereka, tapi lakukan apa yang baik saja.

- Jangan memakai merek. Pakailah yang benar-benar nyaman untukmu.

- Jangan habiskan uang untuk hal-hal yang tidak benar-benar penting.

- Jika hal-hal di atas telah membuahkan keberhasilan dalam hidupmu, berbagilah dan ajarkan pada orang lain."

Catatan:

Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya dan mengucap syukur.

Jangan Lupa Bersyukur, Gusti mberkahi.

Pada suatu sore, tampak seorang pemuda tengah berada di sebuah taman umum. Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan, dan frustasi yang menggantung.

Saat pikirannya sedang menerawang entah kemana, tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor laba-laba yang sedang membuat sarangnya di antara ranting sebatang pohon tempat ia duduk. Dengan perasaan kesal, ia pun kemudian iseng mengambil sebatang ranting dan menumpahkan rasa kekesalannya pada sarang laba-laba itu. Maka, sarang itu pun dirusak tanpa ampun.

Seusai melepaskan kejengkelannya, perhatian pemuda itu teralih sementara untuk mengamati ulah si laba-laba. Tak lama, si laba-laba tampak kembali ke tempatnya semula. Laba-laba itu mengulangi kegiatan yang sama, merayap-merajut-melompat. Setiap helai benang dipintalnya dari awal, semakin lama semakin lebar dan tanpa kenal lelah laba-laba itu kembali menyelesaikan seluruh pembuatan sarang barunya.

Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang sibuk bekerja lagi dengan semangat penuh untuk memperbaiki dan membuat sarang baru, kembali ranting si pemuda beraksi dengan tujuan menghancurkan sarang tersebut untuk kedua kalinya. Dengan perasaan puas namun penuh rasa ingin tahu, diamati ulah si laba-laba. Ternyata, untuk ketiga kalinya, laba-laba mengulangi kegiatannya, kembali mulai dari awal. Dengan bersemangat, merayap-merajut-melompat dengan setiap helai benang yang dihasilkan dari tubuhnya, laba-laba itu memintal membuat sarang sedikit demi sedikit.

Setelah melihat dan mengamati ulah laba-laba tersebut dalam membangun sarang yang telah hancur untuk ketiga kalinya, saat itulah si pemuda mendadak tersadarkan. Tidak peduli berapa kali sarang laba-laba dirusak dan dihancurkan, sebanyak itu pula laba-laba membangun sarangnya kembali. Semangat binatang yang begitu kecil, dengan giat bekerja tanpa mengenal lelah, telah membuka kesadaran si pemuda.

Hal itu menimbulkan perasaan malu dirinya. Karena sesungguhnya, si pemuda berada di taman itu dengan hati dan perasaan gundah karena dia baru saja mengalami satu kali kegagalan! Maka, melihat semangat pantang menyerah dari sang laba-laba, pemuda inipun bangkit kembali.

Tetap Semangat dan Jangan Menyerah.
Gusti mberkahi.

Ini adalah bahan pembelajaran hidup yang sangat berarti dari dua sifat atau keadaan yang bertolak-belakang. Di satu sisi seseorang yang tengah berada di puncah karier merasa dan dianggap bisa meraih segalanya, di sisi lain ada seseorang yang dianggap tidak berpotensi dan bakal jadi pecundang.

Gambaran itu tampak dari sosok Mike Tyson dan James “Buster” Douglas. Keduanya akan bertemu di Tokyo pada 11 Februari 1990 dalam pertarungan yang dijuluki “Tyson is Back”. 

Judul itu bukan hendak menunjukkan Tyson yang sudah lama hilang lalu kembali, tetapi justru ingin melihat kembali kehebatannya mengkanvaskan lawan di ronde-rode awal, prestasi yang selalu membawa histeris para pendukungnya. Apalagi sebelum melawan Douglas, ia mengkanvaskan Carl William pada detik ke-93. Dengan prestasi 37-0, Tyson diperkirakan akan mudah mengkanvaskan Douglas sehingga opini yang berkembang, ronde berapa Douglas akan tumbang?

Douglas sendiri bukanlah penantang terhebat saat itu. Ia hanya penantang dengan menduduki ranking tujuh. Meski prestasinya tidak buruk, dibanding Tyson ia tak ada apa-apanya.

Pertandingan pun dilakukan. Meski di atas kertas Douglas adalah calon pecundang, namun di atas ring ia tak tampak ketakutan. Ronde pertama yang diperkirakan akan menjadi neraka baginya ternyata bisa berhasil dilaluinya dengan baik. Bahkan ronde itu menjadi miliknya. “Douglas menguasai ronde pertama,” kata legenda tinju Sugar Ray Leonard yang jadi komentator sebuah televisi.

Beberapa ronde kemudian Douglas masih bisa unggul dalam “jual-beli” pukulan itu. Namun di ronde kedelapan Tyson tak mau kalah. Ketika ronde tersebut mau berakhir, sebuahuppercut-nya membuat Douglas terjerembab ke kanvas. Untung ia bisa bangkit di hitungan kesembilan. Ia pun lolos dari kekalahan.

Ronde sembilan, Tyson menggempur Douglas dengan harapan ia masih kesakitan karena pukulannya tadi. Ternyata Douglas bisa menghindar. Ronde kesepuluh Tyson ingin menuntaskan kehebatannya, sekaligus mempertahankan juara. Tapi apa yang terjadi? Justru Douglas yang berhasil mengkanvaskan Tyson hingga hitungan kesepuluh ia tak bisa bangkit. Tyson kalah. Dunia tinju pun geger.

Bagaimana Douglas bisa membalikkan keadaan dari calon pecundang menjadi pemenang? Seusai pertarungan ketika ia telah dinyatakan sebagai juara dunia baru, Douglas dengan menangis mengakui pada wartawan. “Apa rahasianya sampai Anda bisa memenangkan pertarungan itu?” tanya wartawan. “Ibu saya,” katanya.

Ibu Buster Douglas, Lula Pearl, meninggal 23 hari sebelum pertarungan itu. Ia ingin mempersembahkan kemenangan dan juara dunia itu untuk ibunya. Itulah yang memunculkan kekuatan pada diri Douglas hingga mampu mengalahkan Tyson yang nyaris tak terkalahkan. Pertarungan tersebut menjadi salah satu pertarungan tinju paling inspiratif di mana seorang underdog justru jadi pemenang.

Anda sering diremehkan (menjadi underdog), jangan menyerah karena anda pasti bisa jadi pemenang.

Gusti mberkahi.