Banyak perubahan yang harus kita lakukan bila kita ingin menjadi manusia yang berbeda. Perubahan yang datangnya dari kesadaran diri kita sendiri bahwa kita memang harus berubah. Perubahan ke arah positif yang bisa menjadikan hal itu kebiasaan untuk kita, dan akhirnya menjadi karakter positif bagi diri kita.
Lantas, apa saja harus kita ubah? Atau, adakah hal yang memang tak perlu kita ubah, namun sekadar dimodifikasi untuk mencapai hasil lebih baik? Beberapa perubahan berikut ini adalah beberapa kondisi yang mungkin perlu kita lakukan dan melanjutkannya dengan action menuju target yang kita inginkan.
1. Ubah persepsi diri tentang kita
Jika kita masih merasa selalu tidak mampu menjadi besar dan berhasil dengan apa yang kita lakukan, mulailah dengan membuang pikiran buruk itu sesegera mungkin dari otak kita. Setiap manusia diberi kelebihan juga kekurangan. Yang membedakan seorang yang berhasil dan tidak berhasil adalah mereka yang berhasil mampu mengoptimalkan seluruh kemampuan dan potensi mereka.
Jika kita saat ini belum mengenali diri kita sendiri, coba sisihkan waktu ntuk merenung. Bukan merenungi angan-angan kosong. Tapi sebuah perenungan panjang untuk memahami seperti apa diri kita sebenarnya. Seperti kata almarhum Steve Jobs tentang pencarian panggilan jiwa, “Teruslah mencari. Dan, jika belum kau temukan, tetaplah mencari.”
2. Ubah pemikiran tentang mimpi
Semua keberhasilan adalah hasil dari mimpi atau keinginan yang terpendam. Yang membedakan antara orang sukses dan tidak adalah bahwa orang sukses mampu membuat mimpi itu bukan sekadar mimpi. Mereka menjadikan mimpi itu sesuatu yang jelas, bisa dilakukan. Bukan lagi abstrak. Mereka juga yakin bahwa mimpi-mimpi itu harus dijadikan nyata dengan keyakinan, doa, dan kerja keras.
Jika kita merasa mimpi kita masih abstrak, coba ubah mimpi kita menjadi nyata. Membuat visualisasi mimpi itu sehingga terlihat jelas dan bisa kita gapai.
Boleh kita menggambar mobil, atau sebuah hotel bintang lima yang belum pernah kita datangi, atau tempat wisata ke luar negeri yang ingin kita kunjungi. Atau, bisa juga tumpukan uang yang ingin kita miliki. Letakkan gambar-gambar itu di dekat meja kerja kita. Sehingga, kita termotivasi untuk melakukan yang terbaik agar mimpi itu bisa menjadi kenyataan.
3. Ubah pemahaman tentang hambatan dan peluang
Setelah kita memahami seperti apa diri kita, kekurangan kelebihan, serta mimpi-mimpi kita, maka yang harus kita pahami selanjutnya adalah membuat perubahan tentang hambatan dan peluang yang ada di depan kita, yang mungkin saja akan kita lalui.
Jika hambatan yang belum kita jalani sudah memberatkan kita, coba ubah persepsi tentang hambatan. Hambatan bukan penghalang. Hambatan adalah peluang yang belum berhasil kita lalui. Jadi tentu saja untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar lagi, kita harus melalui hambatan tersebut.
Masuk dalam satu komunitas yang saling mendukung akan menjadi energi positif untuk kita. Atau, bila belum menemukan komunitas, baca buku-buku berdasarkan pengalaman sukses orang lain, sehingga kita tahu di mana perubahan yang harus kita lakukan.
4. Ubah persepsi negatif tentang orang yang tidak mendukung
Ketika kita fokus untuk meraih kesuksesan di jalan yang kita anggap benar dan pasti bisa kita lakukan, hambatan yang terberat yang akan mungkin kita dapatkan adalah bahwa orang-orang di samping kita—yakni orang-orang yang dekat dengan kita—bisa jadi tidak akan mendukung apa yang sedang kita lakukan.
Akan ada saatnya di suatu titik, kita merasa sendiri. Yang terbaik adalah mengubah persepsi kita sendiri. Orang terdekat itu bukan tidak mendukung langkah kita, tapi mereka tidak paham dengan apa yang sedang kita lakukan. Cara membuat mereka paham adalah dengan menunjukkan lewat bukti, bahwa semua mimpi yang tengah kita jalani bukan sekadar mimpi, tapi itu adalah kenyataan.
5. Ubah persepsi tentang putus asa
Perjalanan menuju suatu titik tujuan pasti melelahkan. Karena perjalanan itu bukan perjalanan yang sebentar, tapi perjalanan yang panjang. Perjalanan panjang ini juga harus kita tempuh dalam tempo berbulan-bulan, bahkan bisa dalam hitungan tahunan.
Jika kita lelah, itu biasa. Jika kita putus asa, juga lumrah terjadi. Namun, kita perlu mengubah pandangan kita bahwa perjalanan kita yang panjang adalah sia-sia. Sebaliknya, perjalanan kita yang sudah kita lakukan adalah sesuatu yang hebat yang sudah kita lakukan. Karena, kita sudah berani melangkah.
Kesuksesan hanya tinggal menunggu waktu, sama seperti seorang yang sedang menggali tanah untuk mencari mata air. Mata air itu tidak akan ditemukan dalam waktu semalam. Butuh waktu yang lama. Jika ia berhenti, maka mata air itu tetap tidak akan ditemukan. Tapi jika ia lanjutkan, mungkin satu cangkulan lagi mata air akan ditemukan dan akan mengucurkan air yang sangat deras seperti yang selama ini diharapkannya.
Jadi, mari intropeksi diri dan berubah ke arah yang lebih baik untuk menyongsong hari esok yang luar biasa. Sanggup?
Selamat Mencoba, Gusti Mberkahi..
Suatu kali di sebuah desa, ada seorang istri yang mengeluhkan perubahan sikap suaminya. Sang suami yang kembali dari perang membela kerajaan, kini berubah perangainya. Jika dulu penyabar dan sangat menyayangi istrinya, kini menjadi gampang marah, mudah tersinggung, dan bahkan sering mengeluarkan kata-kata kasar.
Awalnya, sang istri berusaha terus bersabar dengan kondisi tersebut. Ia yakin, suaminya suatu saat akan berubah kembali seperti semula. Namun, beberapa bulan berlalu, entah mengapa perangai suaminya tidak juga berubah. Sang istri nyaris putus asa, bahkan sudah berniat menyudahi pernikahan mereka. Beruntung, saat mengadukan masalahnya pada seorang sahabat dekat, ia mendapat informasi adanya seorang pertapa di gunung yang sangat sakti.
Demi kecintaan yang mendalam kepada suaminya, sang istri pun menempuh perjalanan cukup jauh untuk bertemu dengan sang pertapa.
“Wahai pertapa yang baik, aku punya masalah dengan suamiku yang berubah sifatnya setelah pergi menunaikan tugas membela kerajaan. Apakah Anda bisa membuatkan ramuan sakti, atau adakah cara lain untuk mengembalikan sifat kasih suamiku seperti dulu?”
Tampak sang pertapa berpikir sejenak. “Memang, ada banyak orang yang berubah sifat setelah usai berperang. Sebenarnya itu wajar, mengingat perang meninggalkan banyak korban dan kepedihan. Jangan khawatir, ada sebuah cara untuk itu. Hanya perlu satu syarat lagi, agar harapanmu bisa terkabulkan.”
“Apa itu?” tanya sang istri tak sabar. “Aku pasti akan segera memenuhinya.”
“Aku hanya butuh tiga lembar kumis harimau di hutan!” sebut sang pertapa yang membuat sang istri kaget.
“Bagaimana aku bisa mengambil kumis dari binatang buas itu?”
“Semua terserah padamu. Kamu yang butuh ramuan ini, lakukan perintahku ini. Jika tidak, ramuan ini tak akan bisa bekerja seperti yang kamu minta,” seru pertapa tegas.
Meski berat syarat yang diminta—karena begitu besar cintanya dan tak ingin keluarganya berantakan—si istri menurut. Maka, setelah tahu ke mana biasanya harimau bersarang di tengah hutan, dikumpulkan keberaniannya untuk mengamati sang harimau. Beberapa hari mengamati, si istri mendapat akal. Di sebuah pagi buta, sebelum harimau keluar dari sarangnya, ia menyiapkan nasi yang dilumuri kuah daging di depan sarang harimau. Pelan sekali ia melakukan itu. Tentu, dengan hati berdebar, ia tak ingin membuat harimau terbangun dan menerkamnya. Lantas, dari jauh, ia pun mengamati, apakah harimau itu mau makan makanan pemberiannya.
Ternyata, meski semula didiamkan, lama-lama makanan tersebut mulai dijilati harimau dengan lahap. Si istri senang, taktiknya berhasil. Maka, hari-hari berikutnya—meski tetap dengan ketakutan yang masih bersisa—ia terus memberikan mangkuk nasi dengan aroma kuah daging.
Beberapa bulan berlalu. Saat itu, keberaniannya mulai bertambah. Sang harimau pun seperti sudah akrab dengan kebiasaannya menyediakan mangkuk nasi aroma daging. Saat ia mendekati sarang harimau, derap kecil langkahnya mulai dikenali sang harimau. Sehingga, tak lama ia menaruh mangkuk, sang harimau segera datang memakan dengan lahap. Begitu seterusnya, hingga akhirnya, si istri mulai berani lebih dekat lagi dengan harimau yang terlihat lebih jinak.
Tak terasa, delapan bulan lamanya. Akhirnya si istri dan harimau kini benar-benar menjadi sahabat akrab. Si istri sering mengelus kepala harimau, dan sebaliknya, harimau kerap bermanja-manja dengan si istri. Saat itulah, si istri dengan kelembutannya memohon pada harimau untuk mau memberikan tiga helai kumisnya sebagai bagian dari ramuan untuk suaminya.
Tak lama kemudian, si istri datang kepada sang pertapa untuk memberikan tiga helai kumis harimau tersebut. Sang pertapa pun bertanya, apakah benar itu adalah kumis harimau hidup yang asli. “Ceritakan padaku bagaimana kamu bisa mendapatkan kumis itu?”
Si istri lantas berkisah, bagaimana selama delapan bulan terakhir, ia mencoba menaklukkan keganasan harimau. Dari awalnya sangat takut, pelan-pelan mencoba memberikan makanan, hingga akhirnya menjadikan harimau itu sebagai sahabat.
Sang pertapa lantas mengangguk-angguk senang. Namun tiba-tiba, tiga kumis harimau itu bukannya dibuat ramuan, tetapi malah dibuang ke perapian dan segera lenyap tak berbekas. Si istri terkejut sekali dengan tindakan sang pertapa. “Pak pertapa, mengapa melakukan itu…? Itu adalah kumis harimau yang aku dapat dengan perjuangan sangat berat…!” ratap si istri.
Tenang, sang pertapa menjawab. “Kamu tak perlu ramuanku lagi. Kamu lihat, harimau yang ganas saja bisa takluk dengan kesabaranmu. Lalu, bagaimana jika hal yang sama kamu perlakukan pada manusia, yakni suamimu? Aku yakin, emosi yang sering muncul dari suamimu pelan tapi pasti bisa kamu taklukkan seperti kamu menjinakkan harimau itu. Pulanglah, kembali pada suamimu, dan perlakukan dia dengan kesabaran dan kasih sayang.”
Kisah tersebut adalah cerita tentang kegigihan seseorang dalam mencoba memecahkan masalah yang dihadapi. Butuh kesabaran ekstra—bahkan sangat lama—untuk mengatasi kondisi-kondisi yang kadang memang kurang mengenakkan. Tapi, semua bisa dihadapi dengan kesabaran dan ketekunan. Masalah datang bukan untuk ditinggalkan, tapi diselesaikan. Halangan dan rintangan memang kerap mengunjungi hingga membuat kita terasa tersakiti, tapi sebenarnya itu adalah “ujian” untuk membuat kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Untuk meraih sesuatu memang butuh pengorbanan. Tak ada proses yang berjalan instan. Seperti kisah si istri penakluk harimau yang saya bagikan ini. Kesabaran tingkat tinggi yang ditunjukkan mampu menjadi solusi luar biasa—yang bahkan dianggap mustahil pada awalnya—untuk mengatasi persoalan apa saja.
Mari, sadari bahwa semua berproses. Kuatkan keyakinan, tambahkan kesabaran, mantapkan ketekunan. Niscaya, akan ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meraih kemenangan sejati.
Semoga Sukses, Gusti Mberkahi..
Banyak dari kita yang bermimpi menjadi seperti orang-orang hebat, sukses, dan terkenal di muka bumi ini. Banyak orang bertanya-tanya, apa yang sebenarnya mereka lakukan untuk bisa meraih sukses luar biasa?
Perlu kita sadari, kekayaan dan kesuksesan mereka tidak turun dari langit begitu saja. Ada proses perjuangan yang sangat berat, kegagalan yang terus terjadi, persaingan sengit, hingga hal-hal remeh yang membuat mereka sukses luar biasa. Ada pula kebiasaan-kebiasaan positif yang kerap mereka lakukan, sehingga menjadi sebuah karakter sukses.
Untuk lebih meyakinkan, berikut juga kami paparkan, hal apa saja yang membuat orang-orang tersukses meraih impiannya, dari pendekatan paling mudah dan rasional yang juga BISA ANDA LAKUKAN! Cukup ambil satu saja, kebiasaan mana yang paling kita anggap bisa kita TIRU dan KEMBANGKAN, agar sukses luar biasa juga bisa kita wujudkan.
• Mereka berinteraksi dengan orang-orang yang positif dan tidak menghabiskan waktu untuk sesuatu yang negatif.
Jadi, apakah Anda hari ini sudah memulai untuk banyak berteman dengan mereka yang berpikiran positif dibanding yang negatif?
• Mereka rela berkorban di saat awal perjuangan.
Jadi, apakah Anda sudah siap kehilangan waktu bersenang-senang sesaat demi meraih tujuan jangka panjang?
• Mereka tidak menghabiskan waktu untuk mengeluh.
Jadi, bagaimana kondisi ekonomi dan politik hari ini? Seperti ungkapan bernada guyonan tapi sangat powerful, katakan aku rapopo.
• Mereka fokus dengan apa yang sedang, telah, dan akan mereka perjuangkan.
Banyak godaan yang sering membelokkan langkah kita, apakah Anda orang yang mudah tergoda atau tetap mampu pasang “kacamata kuda”?
• Mereka selalu mencoba membuat nilai lebih pada apa yang mereka tawarkan.
Jadi, apa kelebihan Anda yang tidak dimiliki orang lain? Dan, jika ternyata orang lain melakukan hal yang sama, apa yang bisa membedakan Anda dengan mereka?
• Mereka komitmen dengan impian yang ingin dicapai.
Komitmen seperti apa yang Anda pegang untuk meraih semua impian yang sudah dicanangkan?
• Mereka bekerja sangat keras melebihi apa yang orang lain lakukan.
Tentu bukan sekadar bekerja keras, tapi juga selalu bekerja cerdas.
• Mereka sangat percaya diri dengan apa yang dilakukan.
Anda pernah diremehkan? Siap-siap saja, bisa jadi itu malah pemicu Anda untuk berlari lebih kencang meraih hasil yang lebih baik dari yang Anda bayangkan sebelumnya.
• Mereka tidak takut membuat kesalahan.
Gagal itu hanya sebuah proses pembelajaran untuk jadi lebih baik.
• Mereka sadar sukses pasti melalui proses.
Ingin cepat kaya dengan cara A, B, atau C? Tak ada cara cepat! Yang ada adalah cara penuh lika-liku, namun di sanalah kita meletakkan fondasi lebih kuat untuk meraih hasil lebih maksimal.
• Mereka jarang melihat hasil, yang mereka pikirkan selalu lakukan yang terbaik hari ini.
Anda sudah tidak peduli dengan hasil saat ini namun lebih fokus pada apa usaha terbaik yang bisa dilakukan hari ini? Jangan takut masa depan dan jangan menyesal dengan masa lalu.
Sampai dimana usaha anda agar sukses?
Jangan setengah-setengah apalagi menyerah!
Mari kita Bersyukur, Berdoa dan Berusaha.
Yakinkan diri bahwa "KITA AKAN SUKSES"
Gusti Mberkahi..

Andrie Wongso FeedAug 29, 2014

Setiap orang pasti punya kebiasaan sendiri di akhir pekan, termasuk orang-orang sukses. Mereka tahu pasti bahwa akhir pekan adalah “senjata rahasia” untuk mempersiapkan diri meraih sukses. Berikut ini 7 kebiasaan yang dilakukan orang super sukses di akhir pekan:

Robert Iger: Bangun pagi
CEO Disney ini mengaku bangun pagi, setiap hari. Orang sukses tidak bersantai apalagi bermalas-malasan di tempat tidur sampai pukul 12 siang, bahkan di akhir pekan. Riset menunjukkan bahwa kemampuan otak  kita paling tajam 2-4 setelah kita bangun.

Timothy Ferris: Jangan multi-tasking
Penulis dan entrepreneur muda ini selalu fokus pada satu atau maksimal dua pekerjaan dalam satu hari, termasuk di akhir pekan. Menyiapkan segudang rencana sekaligus seperti merapikan rumah, mengajak anak jalan-jalan, mengunjungi orangtua, serta berbelanja kebutuhan mingguan biasanya akan berakhir kacau. Terlalu banyak rencana akan membuat Anda kehilangan fokus dan justru apa yang direncanakan tidak bisa tercapai.

Anna Wintour: Selalu berolahraga
Pemimpin redaksi Vogue Anna Wintour rutin bermain tenis selama satu jam setiap hari. Dan dia bukan satu-satunya orang super sukes yang melakukan hal itu. Richard Branson sering bermain kite surfing, sementara orang terkaya di India Mukesh Ambani adalah seorang pelari maraton. Orang sukses tahu bahwa olahraga tak hanya penting untuk menjaga kesehatan fisik, tapi juga pikiran mereka.

Warren Buffet: Menjalankan Hobi
Salah satu investor tersukses di abad ke-20 ini ternyata sering mengisi waktu luangnya untuk bermain ukulele. Orang sukses biasanya mempunyai hobi yang menarik. Tak harus hobi main golf, yang bermanfaat untuk membangun jaringan. Hobi pribadi seperti merajut yang dilakukan Meryl Streep atau melukis seperti George W. Bush juga bisa mengasah kreativitas untuk meraih kesuksesan.

Bill Gates: Waktunya merenung
Ada ucapan terkenal dari pendiri Microsoft ini, “Tidak masalah merayakan kesuksesan, tapi lebih penting lagi mengambil pelajaran dari kegagalan.” Melakukan perenungan penting kita lakukan setiap hari. Tapi akhir pekan adalah saat terbaik untuk merenungkan pelajaran yang kita dapat pada hari hari sebelumnya dan membuat perbaikan pada minggu berikutnya.

Richard Branson: Berbagi
Semua orang rasanya setuju dengan ungkapan berbagi tak akan membuat orang miskin. Hal itu pula yang dipegang oleh Richard Branson. Pengusaha gaek pemilik ratusan perusahaan ini rajin berbagi dalam berbagai program kemanusiaan mulai dari kesehatan, kemiskinan, konservasi, dan perubahan iklim. Faktanya, 73% orang kaya rutin menyisihkan waktu dan harta mereka untuk berbagi dengan sesama. Dan akhir pekan adalah waktu terbaik untuk menjadi relawan atau melakukan kegiatan sosial.

Jack Dorsey: Bersiap di akhir pekan
Pendiri Twitter ini menghabiskan waktu hingga 16 jam per hari mulai Senin sampai Jumat. “Sabtu aku libur. Mendaki gunung. Lalu Minggu adalah saat memikirkan strategi untuk persiapan sisa hari berikutnya.” Menurut penulis Laura Vanderkan, orang sukses umumnya tahu bahwa akhir pekan adalah waktunya menyegarkan pikiran sekaligus mengisi ulang “baterai” agar lebih produktif di pekan berikutnya.

Bagaimana dengan Anda?